Syiar Digital NU

Yuk baca Qur’an surat:

LADUNI.ID - Layanan Dokumentasi Ulama dan Keislaman

  • Minggu, 31 Maret 2024 | 21 Ramadhan 1445
  • Bisnis & Perdagangan
  • Jenazah & Makam
  • Qurban & Aqiqah
  • Nahdlatul Ulama
  • Perguruan Tinggi
  • Lokasi Ziarah

Banner Pilar laduni

  •  Video
  •  Audio
  •  Pesantren
  •  Ziarah
  •  Santri Unggul
  •  Profesional Shaleh
  •  Zakat
  •  Kitab & Buku
  •  Al Qur'an
  • Mengenal Complex Problem Solving, Kompetensi yang Paling Dibutuhkan di Era Disrupsi
  • 12.197 Views
  • Selasa, 7 Agustus 2018

Mengenal Complex Problem Solving, Kompetensi yang Paling Dibutuhkan di Era Disrupsi

World Economic Forum pada akhir 2015 memberikan gambaran 10 keterampilan yang paling dibutuhkan sesuai perkembangan teknologi dan disrupsi di banyak bidang hingga tahun 2020. Prediksi ini bersifat global termasuk berlaku juga untuk Indonesia.

Kompetensi pertama yang paling dibutuhkan adalah Complex Problem Solving dan menyusul 9 kompetensi lainnya, seperti dalam grafik. Laduni sudah mencoba menjelaskan beberapa penjelasan tentang Problem Solving yang memiliki keterhubungan dengan Complex Problem Solving.

Kali ini, Laduni menyampaikan rangkuman wawancara Prof. Don Sadana tentang kompetensi Complex Problem Solving dengan Rumah MSDM beberapa waktu lalu.

Complex Problem Solving sangat erat berhubungan dengan situasi permasalahan yang tidak terstruktur atau biasa disebut juga sebagai Messy Situation.

Complex Problem Solving (CPS) adalah paradigma baru dalam menyelesaikan masalah atau permasalahan. Dalam hal ini masalah dimaksudkan sebagai problem, sedangkan permasalahan adalah problematics . Masalah biasanya dapat didefinisikan dengan jelas dan terukur, sedangkan permasalahan bersifat susah didefinisikan dan diukur. Jadi, kadang kita sering kurang jelas, menentukan penyebutan istilah, apakah istilah ‘masalah’ ataukah ‘permasalahan’ terkait sesuatu hal yang sedang kita alami.

Masalah umumnya bersifat kuantitatif yang dapat diukur dan past oriented atau sudah terjadi, sehingga sering kali dengan bantuan statistik dapat diperoleh jawabannya. Namun demikian banyak pula masalah masa lalu yang bersifat kualitatif, sehingga solusi alternatifnya tidak cukup dijelaskan dengan statistik.

Sementara permasalahan biasanya sulit didefinisikan, namun terasakan. Misalnya: kemacetan adalah contoh sebuah permasalahan (problematics), sedangkan karyawan datang terlambat adalah masalah (problem).

Menurut World Economic Forum, Complex Problem Solving (CPS) adalah salah satu dari 10 skill atau kompetensi utama yang dibutuhkan seorang profesional.

complex problem solving artinya

Sebenarnya istilah Complex Problem Solving sudah ada sejak tahun 1978. Patton menekankan cara pemecahan masalah Complex Problem Solving sebagai “ a way of breaking down the complexity of the real world ” yang kurang lebih diterjemahkan bebas sebagai sebuah metode untuk memperjelas sesuatu hal yang sangat kompleks di kehidupan nyata.

Ini sejalan dengan pemikiran Tom Peter sebagai pelopor Mckinsey dalam In Search of Excellence (1982) dengan 7S-nya. Konsep Mckinsey 7S Framework dikelompokkan menjadi: 1. Soft elements. Soft Elements merupakan elemen yang lebih sulit dideskripsikan, less tangible (tidak terlihat), dan dipengaruhi budaya, yaitu element: Shared Values , Skills , Style , Staff .

2. Hard elements Hard Elements lebih mudah didefinisikan dan ditentukan, manajemen dapat langsung mempengaruhinya, yaitu: Strategy , Structure , Systems . Namun demikian, systems dalam 7S yang dikategorikan hard ini telah mengalami perluasan dan pendalaman terkait erat dengan metodologi Complex Problem Solving.

complex problem solving artinya

Systems sebagai kata asal dapat menjadi kata dasar systematic dan systemic . Kata dasar systematic terkait erat dengan system dalam hard element menurut McKinsey, sedangkan systemic oleh Peter Checkland (1982 & 2006) diberi pengertian sebagai segala sesuatu terkait dengan Human Activity Systems (HAS) atau diartikan bebas sebagai aktivitas manusia yang disengaja dan memiliki maksud tujuan. Tom Peters dan Peter Checkland dapat dijadikan acuan untuk memicu pengetahuan Complex Problem Solving.

Langkah-langkah Complex Problem Solving yang telah dimulai oleh Peter Checkland pada 1982 merupakan siklus yang memiliki tujuh tahapan yang dikelompokkan menjadi dua bagian: 1. Bagian Real World

2. Bagian Serba Sistem (systems thinking about real world)

complex problem solving artinya

Langkah 1 dan 2 diperoleh melalui dialog, indepth interview, dan FGD sehingga menghasilkan gambaran yang kaya terhadap suatu permasalahan (rich picture).

Saat ini kita perlu penyadaran tentang real world dengan pendekatan serba sistem (systems thinking), artinya kompleksitas saat ini tidak dimaknai sekedar seperti mesin jet yang canggih (complicated), namun complex (messy situation) dengan multi sistem seperti sistem tubuh manusia atau alam semesta. Dari sisi proses pembelajaran, dapat dilakukan beberapa tahap proses perubahan pada langkah 1 dan 2.

Analisis pembelajaran pertama terkait dengan world of view dari stakeholder menghasilkan gambaran kaya (rich picture=RP). Penyadaran ini merupakan tahap pencarian (finding out) yang menghasilkan akar permasalahan (root definition=RD).

Jika tidak disepakati akar permasalahannya, maka dilakukan proses ulang secara dinamis melalui komunikasi (in depth interview, focus group discussion, dll.) agar ditemukan bagian yang dianggap bermasalah dari proses participative tersebut.

Bila Rich Picture dan Root Definition sudah diketahui, sampailah kita kepada langkah terpenting yaitu model konseptual (conceptual model=CM). Model konseptual adalah alat utama untuk memulai tindakan konfirmasi model (debating ) serta perubahan yang diinginkan ( desirable changes ) dan dapat dilaksanakan ( culturally feasible changes). Di sini terjadi lagi pembelajaran, sehingga proses double loop learning ini disepakati melalui pembandingan conceptual model dengan Rich Picture.

Model Konseptual adalah keunikan metode Complex Problem Solving, karena harus ditindaklanjuti, bukan berhenti sebagai suatu model yang perlu dibuktikan atau diuji. Pengujian melalui debating.

Hasil dari debating adalah kesepakatan perubahan. Debating diharapkan menjadi suatu proses radikal dan mendalam sehingga membuat rencana perubahan yang nyata sebagai solusi permasalahan kompleks (CPS). Sampai di sini solusi alternative pemecahan masalah kompleks (CPS) dapat diakhiri dengan menuliskan rencana tindakan nyata. Langkah terakhir adalah mengambil keputusan dalam situasi kompleks (Complex Decision Making) oleh segenap stakeholder.

Penggunaan Complex Problem Solving di atas adalah dengan menggunakan pendekatan dengan metode Soft Systems Methodology, yaitu sebuah metode pemecahan masalah dengan pencarian solusi alternatif pada situasi kompleks yang cenderung tidak terstruktur atau terprediksi (messy).

Profesor Hardjosoekarto menyatakan, “Soft Systems Methodoloy adalah proses mencari tahu yang berorientasi aksi atas situasi problematis dari kehidupan nyata sehari-hari, para penggunanya melakukan pembelajaran yang dimulai dari menemu-kenali situasi sampai merumuskan dan atau mengambil tindakan guna memperbaiki situasi problematis tersebut.”

Praktik Soft Systems Methodology selain bisa dilakukan untuk level kelompok dan organisasi, juga bisa dilakukan pada level individu. Misalnya dalam konteks personal balanced scorecard. Untuk mendapatkan gambaran strength typology seseorang, kiranya tidak mungkin menggunakan sudut pandang tunggal. World of view segenap pihak terkait perlu diperhatikan dalam menemukan anchor sebagai kompetensi pribadi (SDM) yang dapat dikembangkan sebagai jangkar pengembangan karir seseorang.

Tentang Dr. Don Sadana:

  • Dr. Don Sadana memiliki latar belakang pendidikan Doctor in Business Administration dan Magister Sains Administration and Human Resources Development, University of Indonesia.
  • Aktif di IICD, KNKG, National Certified Lecturer, Asosiasi Dosen Indonesia.
  • Berpengalaman sebagai Trainer & Consultant for human capital development di Perbanas Institute, public training, and national bank (Mandiri, BCA, BTN, BJB, Bank Jatim, dll). Pernah menjadi juri untuk Indonesia Human Capital Award 2015-2017, Anugerah Perbankan Indonesia 2013-2017, Indonesia Multifinance Award 2014-2017, Indonesia Insurance Award 2014-2017 Anugerah Perusahaan Terbuka 2014 & 2017.
  • Menjadi dosen (S2/S1/D3) Univ. Pelita Harapan, Lembaga Administrasi Negara, Universitas Terbuka, Perbanas Institute, UPN Veteran, Stikom Interstudi, Aksek Tarakanita, Aksek Interstudi, dll.

Ingin tahu lebih lanjut seputar konten Laduni.ID yuk follow dan subscribe akun sosial media Laduni.ID di bawah ini.

Kunjungi Juga

  • Laporan Pengumpulan Donasi
  • Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
  • Profil Pesantren Terlengkap
  • Cari Info Sekolah Islam?
  • Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
  • Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
  • Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
  • Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
  • Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
  • Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
  • Pahami Islam Nusantara
  • Kisah-kisah Hikmah Terbaik
  • Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
  • Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
  • Simak Kabar Santri Goes to Papua
  • complex problem solving

Banner detail post 1: Setting Life Goals

Konten Terkait

  • Apa Sih Sebenarnya Problem Solving itu?
  • VUCA, Mau Ke Mana Kita?
  • Fakta Ini Buktikan NU Akan Jadi Solusi Bagi Persoalan Dunia
  • Toko Tanpa Kasir Pertama Hadir di Indonesia, Bagaimana Cara Belanjanya?
  • Benang Robot Temuan Ilmuwan MIT Bisa untuk Obati Stroke
  • Kripto dan "Dunia Baru" Peradaban Manusia
  • Era Disrupsi: Shifting, Bukan Daya Beli Turun
  • Menaker: Di Era Disrupsi Industri 4.0, Investasi di Indonesia Menguntungkan
  • Mementum HPN 2021, GP Ansor Cianjur Ajak Insan Pers Jernihkan Informasi

Silakan menyampaikan komentar, testimoni, pengalaman terhadap beliau.

Memuat Komentar ...

Pencarian artikel, tematik al qur'an, asbabul nuzul, asbabul wurud, hadis imam bukhari, hadis imam muslim, tuntunan ibadah aswaja.

Banner Detail Post 2

Artikel Lain

Biografi Yahya bin Sa’id Qaththan

Biografi Yahya bin Sa’id Qaththan

Biografi Sayyid Hasan bin Husein bin Umar

Biografi Sayyid Hasan bin Husein bin Umar

Pesantren matholi’ul huda jepara, pesantren riyadlotul ‘uqul, cilacap, biografi kh. abdul mannan klaten, pesantren yambu'ul qur'an kediri, biografi sayyid sulaiman mojoagung.

Biografi Sayyid Muthahar bin Abdullah Wadhob bin Alwi

Biografi Sayyid Muthahar bin Abdullah Wadhob bin Alwi

Biografi al mas'udi, biography of kh. miftachul akhyar, biografi mbah manshur popongan (kh. muhammad manshur), biografi kh. romli tamim.

  • Seputar Kerja

Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

September 26, 2023

complex problem solving artinya

Di masa ini, problem solving adalah salah satu skill yang wajib dimiliki karyawan, terutama pemimpin dan manajer. Ada banyak manfaat problem solving , mulai dari mempermudah pengambilan keputusan hingga meningkatkan efisiensi. Tapi apa itu problem solving sebenarnya? Apa saja skill problem solving yang perlu Anda kuasai?

Dalam bahasan kali ini, kita akan membahas dengan lengkap tentang problem solving , tujuan, manfaat, dan berbagai metodenya. Yuk, scroll ke bawah untuk tahu kelanjutannya!

Apa itu Problem Solving ?

Problem Solving adalah Hal Penting dalam Sebuah Tim

Memahami apa itu problem solving adalah hal fundamental yang harus dipahami siapapun, terutama yang baru masuk ke dunia kerja atau ingin naik jenjang karir. Tanpa pemahaman dan skill problem solving yang mumpuni, seseorang akan mengalami kesulitan saat bekerja, apalagi jika lingkungan kerjanya penuh tekanan.

Menurut buku The Executive Guide to Improvement and Change , pengertian problem solving adalah kemampuan mendefinisikan masalah, menentukan sumbernya, membuat skala prioritas, menyusun alternatif-alternatif solusi, dan mengimplementasikannya sesuai kebutuhan. Singkatnya, problem solving adalah kemampuan menemukan masalah dan memecahkannya dengan baik.

Agar proses pemecahan masalah terlaksana, ada beberapa karakteristik problem solving yang wajib dipenuhi, yaitu:

  • Interaksi antara pihak-pihak terlibat, misalnya antar karyawan dalam satu divisi, lintas jabatan, atau antara atasan dan bawahan.
  • Terdapat diskusi yang diselenggarakan dengan efektif, sistematis, dan menghasilkan progres, baik secara formal, semiformal, atau informal.
  • Informasi lengkap dan valid, penyampai dapat mempertanggungjawabkan kebenarannya.
  • Saling membimbing dan melatih dari pihak berpengalaman ke yang kurang berpengalaman.

Berdasarkan karakteristik di atas, kita dapat menemukan bahwa peran pemimpin sangat vital dalam proses pengambilan keputusan. Agar proses problem solving terselesaikan, pemimpin tidak boleh egois atau terlalu longgar pada rekan-rekan yang membantunya mengambil keputusan.

Tujuan Problem Solving

Tujuan problem solving adalah untuk menyelesaikan masalah secepatnya dengan hasil terbaik

Setelah mengetahui apa itu problem solving , kali ini kita akan membahas beberapa tujuan problem solving dalam perusahaan, di antaranya adalah:

  • Melatih kemampuan karyawan untuk menghadapi masalah
  • Melatih karyawan dalam menemukan langkah-langkah terbaik untuk mencari solusi dari masalah yang ada
  • Melatih karyawan bagaimana cara bertindak dan apa yang harus dilakukan dalam situasi baru
  • Melatih karyawan untuk lebih berani dalam mengambil keputusan terbaik
  • Melatih karyawan untuk meneliti suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan kemungkinan yang ada

Sementara itu, melatih skill problem solving bagi diri sendiri juga sangat penting. Sebab pada faktanya, keahlian ini tidak hanya berguna di dunia kerja, tapi juga dalam aspek-aspek lain kehidupan.

Sebagai contoh, Anda adalah seorang karyawan berusia 24 tahun dengan tanggungan orang tua dan 3 adik. Selain itu, Anda juga punya keinginan punya rumah dan kendaraan di usia 30 tahun. Supaya tanggung jawab dan impian tercapai, Anda melakukan proses problem solving dan menemukan solusi bahwa Anda harus punya side hustle supaya bisa menabung sekaligus tetap membantu ekonomi keluarga.

BACA JUGA: Manfaat Menerapkan Teamwork Karyawan di Perusahaan Anda

  Tahapan Problem Solving

Tahapan Problem Solving dalam Sebuah Tim

Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving . Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.

1. Mendefinisikan Masalah

Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok yang sedang terjadi. Meskipun masalah-masalah tersebut tampak banyak, usahakan untuk menemukan inti dari semua masalah tersebut.

Jika Anda sedang bekerja di perusahaan, pastikan untuk mengajak rekan kerja dan orang lain yang berhubungan dengan masalah tersebut. Dengan demikian, Anda dapat mendengar masalah dari berbagai perspektif dan menemukan titik masalah.

2. Menentukan Sumber/Dalang Penyebab Masalah

Setelah masalah utama ditemukan, tahapan selanjutnya problem solving adalah menyelidiki sumber masalah tersebut. Apakah masalah timbul karena sistem? Orang-orang terlibat? Atau komunikasi yang kurang efektif? Dengan menemukan jawaban dari pertanyaan semacam itu, Anda dan tim dapat melakukan brainstorming sumber masalah, sebelum mencari solusinya.

3. Menentukan Prioritas Masalah

Dalam satu kali brainstorming , Anda dan rekan-rekan barangkali akan menemukan lebih dari satu masalah untuk dipecahkan. Namun demikian, memaksakan diri menyelesaikan semua masalah dalam satu waktu sangat tidak efisien. Bukannya tuntas, bisa-bisa Anda dan tim justru tidak akan memecahkan satu pun masalah.

4. Mengembangkan Solusi Alternatif

Claire Cook – penulis terkenal asal Amerika Serikat – pernah berkata, “Jika plan A tidak berhasil, ingatlah masih ada 25 huruf untuk dijadikan rencana ( plan B, C, D, dan seterusnya”. Alternatif-alternatif rencana seperti ini juga perlu Anda siapkan jika sewaktu-waktu solusi utama tidak bekerja.

5. Mengimplementasikan Solusi dan Mengevaluasinya

Tahapan terakhir pada proses problem solving adalah mengimplementasikan solusi sesuai kesepakatan bersama. Setelah sudah menemukan solusi terbaik, maka Anda tinggal menyusun strategi penerapan, membagikannya kepada tim anggota, dan menindaklanjuti solusi yang sudah diputuskan.

Tidak berhenti sampai disitu, ada baiknya jika Anda bisa mengumpulkan masukan dari anggota tim atau pihak-pihak yang terlibat dan melakukan evaluasi dari penerapan solusi tersebut.

Pada setiap tahapan untuk menyelesaikan masalah, dibutuhkan beberapa skill problem solving yang mumpuni. Seperti kemampuan menganalisis, kemampuan berdiskusi, hingga penentuan prioritas.

BACA JUGA: Jenis Kepemimpinan Dalam Perusahaan. Anda Termasuk yang Mana?

Metode Problem Solving

Metode Problem Solving Terbaik untuk Perusahaan

Dalam proses problem solving , ada beberapa metode yang dapat Anda gunakan, di antaranya adalah:

1. Linear Thinking

Metode problem solving pertama yang dapat Anda terapkan adalah linear thinking . Penggunaan metode ini sangat sederhana, yaitu dengan menekankan pada pertanyaan “mengapa” agar bisa menemukan akar permasalahan. Setelah akarnya ditemukan, Anda bisa menggunakan data-data lama dan solusi yang ada untuk diterapkan.

Linear thinking adalah salah satu metode problem solving paling tradisional dan mudah dilaksanakan. Kelemahannya, linear thinking hanya cocok untuk menghadapi masalah yang pernah dihadapi sebelumnya, tapi tidak sesuai jika masalahnya sama sekali baru.

2. Design Thinking

Berbeda dengan linear thinking , dalam apa itu problem solving penggunaan design thinking lebih menekankan pendekatan dari sisi user . Untuk memulainya Anda bisa mencoba untuk berempati kepada user yang sedang menghadapi masalah.

Proses Metode Design Thinking menurut Stanford

Kemudian setelah Anda mengetahui apa masalah yang dihadapinya, Anda bisa menggunakan skill problem solving yang dimiliki untuk membuat beberapa gambaran atau prototype yang dapat diuji untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.

3. Creative Problem Solving

Ketika kita membahas apa itu problem solving , maka Anda perlu menciptakan keseimbangan antara logika dan kreativitas. Anda bisa menggunakan kreativitas untuk mencari tahu apa penyebab masalah yang terjadi dan kemudian mengembangkan solusi yang inovatif.

Metode creative problem solving tidak hanya seputar brainstorming atau ide-ide gila yang out of the box . Tetapi Anda juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari proses tersebut.

4. Solution-based Thinking

Metode problem solving keempat yang dapat Anda terapkan adalah solution-based thinking , yaitu metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.

Jika dibandingkan, solution-based thinking tampak seperti pertengahan antara linear thinking dan creative problem solving . Dari segi kecepatan, metode solution-based sama terfokusnya seperti linear thinking . Akan tetapi, dari segi fleksibilitas ide, solution-based thinking menggunakan pendekatan brainstorming seperti creative problem solving .

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu problem solving , tujuan, dan metode-metodenya. Skill problem solving adalah salah satu keahlian paling dicari di dunia kerja. Bagi perusahaan, karyawan dengan kemampuan memecahkan masalah adalah aset berharga, baik untuk masa sekarang atau masa depan.

Apakah perusahaan Anda sedang mencari karyawan berkualitas tersebut? Kesulitan menemukan platform penyedia SDM dengan skill problem solving tingkat tinggi? Pasang iklan lowongan kerja Anda di KitaLulus dan jemput anggota tim impian Anda sekarang juga!

Lihat ribuan lowongan kerja dan berkomunikas secara langsung dengan HRD atau pemilik usaha

Download Aplikasi KitaLulus sekarang!

‍#MulaiSekarang demi masa depan yang lebih baik!

complex problem solving artinya

IMAGES

  1. apa itu complex problem solving

    complex problem solving artinya

  2. apa itu complex problem solving

    complex problem solving artinya

  3. 8 Steps For Effective Problem Solving

    complex problem solving artinya

  4. Complex Problem Solving: The Ever Given Saga

    complex problem solving artinya

  5. 8 Tips for Solving Complex Problems

    complex problem solving artinya

  6. BuildUp: Why Do Complex Problem-Solving Skills and Collaborative Work

    complex problem solving artinya

VIDEO

  1. Art of Problem Solving: Multiplying Complex Numbers

  2. " I CAN'T DO THIS ANYMORE! My Husband Moved On & REMARRIED..

  3. Complex Problem Solving

  4. PROBLEM vs TROUBLE (sama2 'MASALAH') #bahasainggris #belajarbahasainggris

  5. Uniting Optimization and Deep Learning for Complex Problem Solving A Comprehensive Review

  6. Easy solution of complex problem. How to solve the problem? simple trick if you know the technic

COMMENTS

  1. Mengenal Complex Problem Solving, Kompetensi yang Paling

    Tom Peters dan Peter Checkland dapat dijadikan acuan untuk memicu pengetahuan Complex Problem Solving. Langkah-langkah Complex Problem Solving yang telah dimulai oleh Peter Checkland pada 1982 merupakan siklus yang memiliki tujuh tahapan yang dikelompokkan menjadi dua bagian: 1. Bagian Real World. 2.

  2. Apa Itu Problem Solving? Ini Pengertian, Tujuan, & 5 Metodenya

    Tetapi Anda juga perlu fokus untuk mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari proses tersebut. 4. Solution-based Thinking. Metode problem solving keempat yang dapat Anda terapkan adalah solution-based thinking, yaitu metode pemecahan masalah dengan berfokus pada solusi-solusi yang dapat dipastikan keberhasilannya.

  3. Apa itu Problem Solving? Arti, Metode dan Cara Meningkatkan

    Pemecahan masalah atau problem solving adalah soft skill yang kini mulai menjadi kriteria umum untuk calon karyawan. Karena itulah, Anda perlu mengetahui seluk beluknya dari kemampuan ini, misalnya metode yang bisa digunakan dalam memecahkan masalah. Beberapa metode yang bisa digunakan dalam problem solving adalah: 1. Brainstorming.