serupa.id

seni belajar untuk hidup

Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap)

contoh model problem solving

Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran problem solving adalah model yang mengutamakan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar yang digunakan oleh peserta didik agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar dari materi yang disampaikan. Seperti yang diungkapkan Pepkin (dalam Shoimin, 2017, hlm. 135) bahwa metode problem solving adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah yang diikuti dengan penguatan keterampilan.

Problem solving dalam pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Mengapa? Karena dengan mengetahui cara menyelesaikan masalahnya, pembelajaran akan merekat jauh lebih dalam dan tidak mudah untuk dilupakan. Dampaknya hampir sama dengan pembelajaran kontekstual, karena pada akhirnya masalah adalah hal sehari-hari yang akan ditemui oleh siswa. Pemecahan masalah merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan pada abad-21 .

Sementara itu Purwanto (dalam Chotimah & Fathurrohman, 2018, hlm. 280-281) berpendapat bahwa model problem solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan.

Model ini sering disebut sebagai metode pula karena boleh dibilang merupakan salah satu penerapan problem based learning (PBL) yang sudah memiliki langkah-langkah konkret. Namun di balik itu, metode ini juga cukup dinamis untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan keadaan siswa atau sekolah. Oleh karena sifatnya yang dinamis, terdapat berbagai turunan dari model ini, misalnya model pembelajaran creative problem solving             .

Menurut Murray, Hanlie, et al. (dalam Huda, 2015, hlm. 273) model pembelajaran problem solving merupakan salah satu dasar teoretis dari berbagai strategi pembelajaran yang menjadikan masalah (problem) sebagai isu utamanya. Artinya akan terdapat beberapa tipe atau setting yang dapat dinaunginya.

Model problem solving adalah sebuah metode pembelajaran yang mengharuskan siswa berperan aktif dan mampu berpikir. Karena dalam problem solving siswa diharuskan mampu menganalisis materi mulai dengan mencari data sampai dengan menarik kesimpulan. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem solving adalah model yang memusatkan pembelajaran pada pemecahan masalah sehingga siswa dapat memperkuat daya nalar dengan menyusun cara, strategi, atau teknik baru untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Lalu seperti apa prosedur, sintaks, atau langkah-langkah dari model ini? Berikut adalah penjelasannya.

Sintaks Pembelajaran Problem Solving

Terdapat sintaks atau acuan dasar dari seluruh fase yang harus dilakukan dalam menyelenggarakan model pembelajaran problem solving. Menurut Chotimah & Fathurrohman (2018, hlm. 287-288) sintaks model pembelajaran problem solving terdiri dari 6 tahap sebagai berikut.

  • Merumuskan masalah Kemampuan ini diperlukan untuk mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas.
  • Menelaah masalah Untuk menggunakan model problem solving, menelaah masalah diperlukan agar peserta didik dapat menggunakan pengetahuan untuk memerinci dan menganalisis masalah dari berbagai sudut.
  • Merumuskan hipotesis Kemampuan yang diperlukan lainnya adalah berimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab-akibat, dan alternatif penyelesaian.
  • Mengumpulkan dan mengelompokkan data (sebagai bahan pembuktian hipotesis) Tahap ini berfungsi untuk memancing kecakapan mencari dan menyusun data serta menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar, atau tabel.
  • Pembuktian hipotesis Kecakapan menelaah dan membahas data, kecakapan menghubung-hubungkan dan menghitung, serta keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan.
  • Menentukan pilihan penyelesaian Tahap ini akan membuat peserta didik mampu untuk membuat alternatif penyelesaian serta kecakapan menilai pilihan dengan memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan.

Langkah Langkah Model Pembelajaran Problem Solving

Terdapat langkah-langkah konkret yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan model pembelajaran problem solving. Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran problem solving menurut Sani (2019, hlm. 243) adalah sebagai berikut.

  • Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran.
  • Guru memberikan permasalahan yang perlu dicari solusinya.
  • Pendidik (guru) menjelaskan prosedur pemecahan masalah yang benar.
  • Peserta didik mencari literatur yang mendukung untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru.
  • Siswa atau peserta didik menetapkan beberapa solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan permasalahan.
  • Peserta didik melaporkan tugas yang diberikan guru.

Tujuan Model Problem Solving

Dalam metode pembelajaran problem solving, pembelajaran tidak hanya difokuskan dalam upaya mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya. Justru bagaimana menggunakan segenap pengetahuan yang didapat tersebut adalah fokusnya. Dengan kata lain, model pembelajaran ini mengutamakan peningkatan keterampilan untuk menggunakan pengetahuan sebagiamana nantinya akan digunakan pada dunia nyata atau kehidupan sehari-hari.

Siswa yang dapat mengerjakan atau dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh guru dapat dikatakan telah telah menguasai pelajaran dengan baik. Bersinggungan dengan hal tersebut, menurut Chotimah & Fathurrohman (2018, hlm. 282) tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.

  • Peserta didik menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
  • Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hasil intrinsik bagi peserta didik.
  • Potensi intelektual peserta didik meningkat.
  • Peserta didik belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Problem Solving

Setiap model pembelajaran pasti mempunyai kelebihan masing-masing. Salah satunya yakni model pembelajaran problem solving yang tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan pula. Di bawah ini akan dipaparkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari model ini.

Secara umum salah satu kelebihan dari model pembelajaran problem solving adalah meningkatnya daya kritis siswa dalam pembelajaran. Selain itu, menurut Shoimin (2017, hlm. 137-138) kelebihan dari model pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.

  • Membuat peserta didik lebih menghayati pembelajaran berdasarkan kehidupan sehari-hari.
  • Melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
  • Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif.
  • Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya dari semenjak sekolah (sebelum memasuki kehidupan nyata).
  • Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  • Membuat peserta didik berpikir dan bertindak kreatif.
  • Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
  • Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
  • Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  • Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan cara yang tepat.
  • Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.

Sementara itu, menurut Sanjaya (2016, hlm. 220) keunggulan dari metode problem solving adalah sebagai berikut.

  • Merupakan teknik pembelajaran yang cukup bagus agar siswa lebih memahami isi pelajaran.
  • Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
  • Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
  • Membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
  • Dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

Menurut Sanjaya (2016, hlm. 220) kelemahan dari metode problem solving adalah sebagai berikut ini.

  • Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
  • Keberhasilan strategi pembelajaran melalui PBL membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
  • Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin dipelajari.
  • Chotimah, C., & Fathurrohman, M. (2018). Paradigma Baru Sistem Pembelajaran dari Teori, Metode, Model, Media, Hingga Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
  • Huda, Miftahul. (2015). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Sani, R.A. (2019). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Sanjaya, Wina (2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan ( Cetakan ke 12). Jakarta: Kencana Prenada Media.
  • Shoimin, A. (2017). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Artikel Terkait

Gabung ke percakapan.

Terima kasih, sangat membantu bagi saya, semakin mengerti model pembelajaran problem solving.

Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Beritahu saya akan tindak lanjut komentar melalui surel.

Beritahu saya akan tulisan baru melalui surel.

Tinggalkan Komentar

12 Contoh Problem Solving dalam Perusahaan dan Cara Menerapkannya

Dalam dunia bisnis yang cepat berubah, perusahaan sering dihadapkan pada berbagai tantangan dan masalah yang memerlukan pemecahan. Untuk mengatasi berbagai masalah ini, diperlukan kemampuan problem solving yang efektif. Contoh problem solving yang akan kami bahas di sini, bisa membantumu untuk mengasah kemampuan pemecahan masalah di perusahaan.

Problem solving adalah keterampilan kunci yang sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis, dan pemahaman yang mendalam tentang berbagai metode dan teknik problem solving akan membantu perusahaan dalam mencapai kesuksesan. Mari kita bahas, apa saja contoh problem solving dalam perusahaan.

  • 1.1 1. Problem Solving sebagai Kunci Keberhasilan
  • 1.2 2. Meningkatkan Efisiensi Operasional
  • 1.3 3. Menjaga Kepuasan Pelanggan
  • 2.1 1. Menangani Konflik Antar Karyawan
  • 2.2 2. Menghadapi Penurunan Penjualan
  • 2.3 3. Memperbaiki Masalah Kualitas Produk
  • 2.4 4. Mengatasi Penundaan Proyek
  • 2.5 5. Menghadapi Persaingan yang Ketat
  • 2.6 6. Mengatasi Keluhan Pelanggan
  • 2.7 7. Menangani Krisis Reputasi
  • 2.8 8. Meningkatkan Efisiensi Operasional
  • 2.9 9. Mengatasi Konflik Mitra Bisnis
  • 2.10 10. Menghadapi Regulasi yang Berubah
  • 2.11 11. Merespon Perubahan Teknologi
  • 2.12 12. Menangani Kebutuhan Pelatihan Karyawan
  • 3 Sudah Paham Tentang Apa itu Problem Solving?

Mengapa Problem Solving Penting dalam Bisnis?

Sebelum kita membahas contoh-contohnya, mari kita pahami mengapa problem solving sangat penting dalam dunia bisnis.

1. Problem Solving sebagai Kunci Keberhasilan

Kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan masalah dengan efektif dapat menjadi faktor penentu kesuksesan mereka di pasar yang kompetitif.

2. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Problem solving membantu dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional.

3. Menjaga Kepuasan Pelanggan

Dalam bisnis, masalah pelanggan sering muncul. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah ini akan menjaga kepuasan pelanggan.

12 Contoh Problem Solving dalam Perusahaan

Di bawah ini merupakan 12 contoh problem solving dalam perusahaan:

1. Menangani Konflik Antar Karyawan

Di perusahaan A, terdapat konflik antar dua karyawan yang berdampak pada produktivitas dan atmosfer kerja.

Problem solving: Manajer memfasilitasi pertemuan damai antara kedua karyawan, mendengarkan keluhan mereka, dan mencari solusi bersama. Akhirnya, perusahaan menyelenggarakan pelatihan komunikasi interpersonal.

2. Menghadapi Penurunan Penjualan

Perusahaan A mengalami penurunan penjualan selama beberapa bulan terakhir.

Problem solving: Tim penjualan melakukan analisis pasar dan menemukan bahwa tren perubahan preferensi pelanggan. Perusahaan menyusun strategi pemasaran baru dan meluncurkannya dengan sukses, meningkatkan penjualan.

3. Memperbaiki Masalah Kualitas Produk

Produk perusahaan A sering mengalami keluhan pelanggan tentang masalah kualitas.

Problem solving: Tim produksi melakukan inspeksi ketat, meninjau proses produksi, dan berkolaborasi dengan pemasok bahan baku. Hasilnya, kualitas produk ditingkatkan, dan keluhan pelanggan berkurang.

4. Mengatasi Penundaan Proyek

Proyek di perusahaan A mengalami penundaan akibat masalah koordinasi dan kurangnya sumber daya.

Problem solving: Manajer proyek merencanakan ulang jadwal, mengalokasikan sumber daya dengan bijak, dan meningkatkan komunikasi antar tim. Proyek selesai sesuai waktu yang direvisi.

5. Menghadapi Persaingan yang Ketat

Perusahaan A bersaing dalam pasar yang kompetitif dengan banyak pesaing.

Problem solving: Perusahaan melakukan riset pasar untuk menemukan keunikan produknya dan mengembangkan strategi pemasaran yang membedakan mereka dari pesaing. Ini meningkatkan pangsa pasar mereka.

6. Mengatasi Keluhan Pelanggan

Pelanggan di perusahaan A mengeluh tentang pelayanan pelanggan yang lambat.

Problem solving: Perusahaan merespons dengan cepat terhadap keluhan, mempercepat proses layanan pelanggan, dan memberikan pelatihan kepada staf layanan pelanggan.

7. Menangani Krisis Reputasi

Perusahaan A menghadapi krisis reputasi setelah laporan media negatif.

Problem solving: Perusahaan melibatkan humas yang berpengalaman, melakukan komunikasi krisis yang efektif, dan melakukan perubahan internal untuk memperbaiki masalah yang diungkapkan dalam laporan.

8. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Perusahaan A ingin meningkatkan efisiensi operasional mereka.

Problem solving: Perusahaan melakukan analisis proses, mengidentifikasi area yang dapat dioptimalkan, dan melibatkan staf dalam perbaikan proses. Ini menghasilkan efisiensi yang signifikan.

9. Mengatasi Konflik Mitra Bisnis

Perusahaan A mengalami konflik dengan mitra bisnisnya.

Problem solving: Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik melakukan mediasi, mencari solusi kompromi, dan menetapkan aturan yang jelas dalam kemitraan mereka.

10. Menghadapi Regulasi yang Berubah

Perusahaan A dihadapkan pada perubahan regulasi pemerintah yang memengaruhi operasional mereka.

Problem solving: Perusahaan terus memantau perubahan regulasi, mengidentifikasi dampaknya, dan merencanakan perubahan dalam kepatuhan mereka dengan hukum yang baru.

11. Merespon Perubahan Teknologi

Perusahaan A harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat.

Problem solving: Perusahaan memberikan pelatihan teknologi kepada karyawan, berinvestasi dalam teknologi yang lebih canggih, dan menjalin kemitraan dengan penyedia teknologi.

12. Menangani Kebutuhan Pelatihan Karyawan

Perusahaan A mengalami pertumbuhan pesat dan membutuhkan pelatihan karyawan yang lebih baik.

Problem solving: Perusahaan mengembangkan program pelatihan karyawan, menyediakan akses ke sumber daya pelatihan online, dan mengukur hasilnya melalui evaluasi kinerja.

Sudah Paham Tentang Apa itu Problem Solving?

Dalam dunia bisnis yang dinamis, problem solving adalah kunci kesuksesan. Perusahaan yang mampu mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang efektif akan lebih kompetitif. Oleh karena itu, penting untuk terus mengasah kemampuan problem solving dalam perusahaan.

Jika Arkawan masih bingung atau bahkan ingin mendalami keterampilan tentang problem solving ini, mungkin pelatihan problem solving dari Arkademi ini bisa membantumu!

Dengan mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis, mengembangkan solusi, dan mengimplementasikannya, kita dapat mengatasi berbagai permasalahan dengan efektif di dunia kerja. Semoga bermanfaat!

  • Contoh Kegiatan Ekspor dan Impor di Indonesia yang Menguntungkan!
  • Cara Membalas Email HRD, Lengkap Beserta Contohnya!
  • Contoh Market Research, Jangan Sampai Salah Melakukannya

' src=

7 Teknik Analisis Data Kuantitatif dan Langkah-Langkahnya

Teknik analisis data: pengertian, jenis, dan tahapannya, ketahui berapa gaji data analyst dan jenjang kariernya.

Zenius Fellow

contoh model problem solving

  • Zenius untuk Guru

Pembelajaran Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving) – Zenius untuk Guru

  • Posted by by Zenius untuk Guru
  • Mei 15, 2022

Bapak dan Ibu Guru, pasti pernah dong bermain teka-teki? Atau, justru sering memecahkannya untuk mengisi waktu luang?

Nggak hanya untuk hiburan Bapak dan Ibu Guru, teka-teki juga bisa digunakan di kelas, lho. Contohnya, sebelum memulai pelajaran IPA, kita bisa memberikan pertanyaan atau teka-teki yang merangsang pemikiran siswa. 

Nah, coba perhatikan teka-teki di bawah ini.  

Gigiku panjang, tapi juga pendek. Gigiku berakhir dengan cepat. Siapakah aku?

Dari teka-teki di atas, mintalah siswa untuk mencari jawabannya sendiri. Biarkan mereka berpikir kreatif dan berimajinasi akan kemungkinan jawabannya.

Kalau menurut Bapak dan Ibu Guru sendiri, kira-kira apa jawabannya? 

Iya, betul banget. Jawabannya adalah petir!

Setelah siswa berhasil menjawab, Bapak dan Ibu Guru bisa mengaitkan jawabannya dengan materi. Misalnya, materi tentang proses terjadinya petir atau fenomena listrik statis.

Wah, teka-teki menyenangkan juga, ya. Tapi, tahu nggak Bapak dan Ibu Guru? Teka-teki bisa bantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah atau problem solving , lho.

Teka-teki membantu kita untuk berpikir logis, menguji prediksi, memecahkan masalah, dan menggunakan penalaran Matematika. Bahkan, dengan bermain teka-teki, kemampuan kerjasama atau kolaborasi juga meningkat.

Sebab itu, teka-teki bisa jadi salah satu media dalam model pembelajaran pemecahan masalah. Meskipun awalnya membingungkan, teka-teki memaksa siswa untuk berpikir tentang cara menyederhanakan informasi. Inilah keterampilan yang bermanfaat untuk pemecahan masalah.

Selain teka-teki, apa saja kegiatan yang bisa dilakukan dalam pembelajaran pendekatan pemecahan masalah? Yuk, kita bahas bersama, Bapak dan Ibu Guru.

Apa yang Dimaksud Pemecahan Masalah?

Pastinya, kita sudah nggak asing lagi dengan yang namanya masalah. Karena, setiap individu dihadapkan dengan suatu permasalahan yang menuntut penyelesaian.

Contohnya, setelah lulus S1, saya ingin melanjutkan pendidikan S2. Tapi, biaya yang dibutuhkan nggak sedikit. Nah, penyelesaiannya adalah dengan saya tetap harus bekerja sambil berkuliah atau mencari beasiswa.

Dalam buku Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik (2015) dijelaskan bahwa pemecahan masalah adalah proses pemikiran dan pencarian jalan keluar. Macam-macam metode pemecahan masalah di antaranya lewat pengalaman masa lalu, berdasarkan firasat, trial and error , pemikiran ilmiah, dan secara rasional.

Dalam prosesnya, ada empat tahap yang dilalui seseorang untuk menyelesaikan masalah. Prosedur pemecahan masalah selengkapnya bisa dilihat di gambar berikut ini.

empat fase pemecahan masalah

Lefudin dalam bukunya Belajar & Pembelajaran (2017) juga menyebutkan bahwa pemecahan masalah mempunyai strategi tersendiri. Beberapa di antaranya adalah melalui gambar atau diagram, menemukan pola, membuat tabel, memperhatikan semua kemungkinan secara sistematik, atau menebak dan memeriksa.

Lalu, bagaimana kaitannya pemecahan masalah ini dalam pembelajaran?

Baca Juga: Problem Based Learning, Belajar dari Masalah

Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran

Nggak cuma ditemui dalam kehidupan sehari-hari, suatu persoalan dalam pembelajaran juga termasuk masalah yang harus diselesaikan. Jika sering dihadapkan pada suatu masalah di kelas, siswa akan terbiasa untuk mencari jalan keluarnya.

Menurut buku Metodologi Pengajaran (2016), pembelajaran pendekatan pemecahan masalah menggunakan kegiatan yang melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah agar dipecahkan sendiri atau bersama-sama. Di pendekatan ini, orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang didasarkan pemecahan masalah.

tujuan pembelajaran problem solving

Jadi, model pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar dari proses penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki untuk memecahkan masalah.

Baca Juga : Ragam Strategi Pembelajaran

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Pemecahan Masalah

Untuk menerapkan pembelajaran pendekatan problem solving , ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Di antaranya:

  • Merumuskan masalah , untuk mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas. 
  • Menelaah masalah , dengan menggunakan pengetahuan untuk merinci dan menganalisis masalah dari berbagai sudut.
  • Merumuskan hipotesis , sehingga siswa bisa berimajinasi dan memahami ruang lingkup, sebab akibat, serta alternatif penyelesaian.
  • Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis.
  • Pembuktian hipotesis, dengan mengkaji dan membahas data.
  • Menentukan penyelesaian masalah , melalui kegiatan penarikan kesimpulan dan memperhitungkan akibat yang terjadi.

Setelah memperhatikan langkah-langkahnya, kita juga harus memilih bahan pelajaran yang mempunyai permasalahan. Nggak terbatas dari buku sekolah saja, materi juga bisa didapatkan dari lingkungan sekolah atau peristiwa di masyarakat. 

Contohnya, masalah banjir yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Selain menemukan solusi alternatif dari masalah ini, kita juga bisa mengajarkan siklus air, proses terjadinya hujan, pentingnya mendaur ulang sampah, dan menjaga lingkungan.

Menurut Gulo dalam Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik (2015), ada beberapa kriteria dalam memilih materi pelajaran, yaitu:

  • Materi bersifat isu konflik atau kontroversial.
  • Materi bersifat umum sehingga tidak asing dan mudah dipahami siswa.
  • Materi pelajaran mendukung pengajaran dan sesuai dengan kurikulum sekolah.
  • Materi mencakup kepentingan banyak orang dalam masyarakat.
  • Materi pelajaran bisa mengembangkan kelas dan membantu mencapai tujuan pembelajaran.
  • Materi menjamin kesinambungan pengalaman siswa.

Nah, selain materi pelajarannya, satu hal lagi yang nggak kalah penting. Bapak dan Ibu Guru perlu menggabungkan pendekatan pemecahan masalah dengan berbagai media pembelajaran.

Kalau ingin menggunakan media pembelajaran yang kreatif, Bapak dan Ibu Guru bisa baca informasinya di artikel 6 Tips Membuat Pembelajaran Kreatif .

Sekarang, mari kita lanjut membahas bagaimana menerapkan pemecahan masalah di kelas.

Baca Juga: Model Pembelajaran Discovery Learning

Contoh Pembelajaran Problem Solving

Dalam memecahkan masalah, siswa perlu menganalisis materi, memahaminya, dan menarik kesimpulan. Karena itu, pendekatan pemecahan masalah mengharuskan siswa berperan aktif dan bisa berpikir kritis.

Nah, seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Salah satu contoh pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA adalah menggunakan media teka-teki.

morfologi jenis-jenis daun dalam bentuk teka-teki untuk pembelajaran

Menurut Jurnal Riset Pendidikan Dasar, Efektivitas Model Creative Problem Solving dengan Media Teka-Teki Silang Daun Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar (2018), diketahui kalau teka-teki silang bisa meningkatkan aktivitas pembelajaran sebesar 82,3%. Penelitian ini juga menemukan kalau hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan model pemecahan masalah yang nggak menggunakan media teka-teki.

Tapi, nggak hanya pelajaran IPA saja, teka-teki juga bisa diterapkan untuk ilmu lain. Contohnya, model pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah.

Wah, ternyata teka-teki bermanfaat banget dalam pembelajaran. Selain teka-teki dan kegiatan di kelas, Bapak dan Ibu Guru juga bisa mendorong kemampuan pemecahan masalah siswa melalui buku atau film.

Kaitannya sama buku dan film, saya punya rekomendasi nih, Bapak dan Ibu Guru. Salah satu buku yang bisa mengembangkan kemampuan pemecahan masalah kita adalah Detective Conan (1994–sekarang). 

Disajikan dalam bentuk komik, Detective Conan mengajak kita untuk berpikir dan memecahkan kasus yang diceritakan. Penyampaiannya juga cukup ringan, tapi bisa meningkatkan rasa penasaran. 

Jadi, kita bisa sama-sama berlatih memecahkan masalah lewat komik Detective Conan . Kalau Bapak dan Ibu Guru atau siswa nggak begitu tertarik dengan komik, ada juga video animasi dan filmnya.

Selain tentang pemecahan masalah, ada juga rekomendasi buku terkait pendidikan lainnya yang bisa Bapak dan Ibu Guru baca. Klik tautan di bawah ini, ya!

Baca Juga : Rekomendasi Buku Bertema Pendidikan untuk Guru

Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Pendekatan Masalah

Setiap hal ada kelebihan dan kekurangannya, termasuk pendekatan pembelajaran yang satu ini. 

Dalam menerapkan pembelajaran pendekatan pemecahan masalah, kelebihannya antara lain:

  • Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
  • Mengembangkan pemikiran dan tindakan kreatif.
  • Siswa terbiasa untuk memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
  • Memudahkan siswa dalam mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
  • Siswa bisa menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
  • Merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
  • Membuat pengetahuan yang didapatkan di sekolah lebih relevan dengan kehidupan nyata.

Sementara itu, kekurangan dari model pembelajaran problem solving di antaranya:

  • Sulitnya menerapkan metode ini untuk beberapa pokok bahasan.
  • Membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan metode pembelajaran yang lainnya.

Nah, dari kelebihan dan kekurangannya di atas, apakah Bapak dan Ibu Guru sudah menentukan? Kira-kira, ingin menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau nggak di kelas?

Demikian penjelasan tentang pembelajaran pendekatan pemecahan masalah. Semoga artikel ini bisa membantu Bapak dan Ibu Guru dalam memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kelas.

Selain memilih pendekatan pembelajarannya, Bapak dan Ibu Guru juga bisa memanfaatkan LMS (Learning Management System) Zenius untuk Guru. Ada ratusan video materi dan latihan soal yang bisa dibagikan ke siswa lewat kelas virtual. Penasaran? Langsung saja klik gambar di bawah ini!

lms zenru

Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap) – Serupa (2022)

Belajar & Pembelajaran, Dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran – Lefudin (2017)

Efektivitas Model Creative Problem Solving dengan Media Teka-Teki Silang Daun Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Sekolah Dasar – Erwin Putera Permana (2018)

Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik – M. Thobroni (2015)

Metodologi Pengajaran – Jumanta Hamdayama (2016)

Leave a Comment

Tinggalkan balasan batalkan balasan.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

populix logo

  • Research Service
  • Consumer Trend Report
  • Poplite by Populix
  • Partnership @Poplite
  • Blog & Articles
  • Join Telegram Channel
  • Join Telegram Group

ID

Mengenal Metode Problem Solving, Cara Meningkatkan & Contoh

Mengenal Metode Problem Solving, Cara Meningkatkan & Contoh

Sebagian besar dari Anda pasti sudah sangat sering mendengar istilah problem solving, bahkan beberapa juga telah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Problem solving adalah soft skill yang penting dimiliki setiap individu, karena ini sangat berguna dalam dunia kerja.

Meskipun terlihat sederhana, namun problem solving tidaklah mudah dilakukan, apalagi jika kurang berlatih.

Yup, benar, problem solving adalah skill yang bisa diasah. Jadi, jika Anda ingin meningkatkan kemampuan tersebut, jangan lewatkan ulasan di bawah ini, ya!

Apa Itu Problem Solving?

Tak peduli seberapa tenangnya hidup seseorang, ia pasti menemukan beberapa masalah yang menghambat rencananya. Oleh karena itu, perlu ada tindakan untuk menyingkirkan masalah tersebut. Dalam hal ini, problem solving adalah kemampuan yang dibutuhkan.

Problem solving adalah kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi masalah, menemukan penyebab permasalahan, mencari solusi atas kendala yang dihadapinya, lalu mengimplementasikannya sehingga ia dapat mencapai tujuan maupun cita-cita.

Problem solving adalah keterampilan yang termasuk dalam kategori soft skill karena tidak bisa diukur dan dilihat secara kasat masa. Namun, untuk implementasinya sendiri butuh beberapa langkah. Agar lebih memahaminya, yuk simak penjelasan selanjutnya!

Pentingnya Problem Solving

Menguasai kemampuan problem solving artinya seseorang dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi di sekitarnya dengan baik. Tak hanya itu, kemampuan satu ini juga memiliki beberapa peran penting sebagai berikut.

1. Mencegah Permasalahan Tidak Semakin Membesar

Seringkali suatu permasalahan menjadi semakin meluas karena sejak awal tidak diselesaikan dengan tuntas. Lain halnya jika Anda memiliki kemampuan problem solving mumpuni, tentu suatu masalah yang datang dapat dituntaskan sebelum kian parah.

2. Membuka Peluang Karir

Umumnya, perusahaan menyukai orang dengan pemikiran kritis dan mampu menyelesaikan permasalahan secara cepat, tepat, dan efisien. Oleh karena itu, problem solving adalah skill yang banyak dicari pada saat rekrutmen.

Begitu pula ketika Anda telah menjadi karyawan tetap. Meskipun tidak menduduki posisi manajer atau atasan, kemampuan problem solving adalah pintu masuk agar dapat dilibatkan dalam proyek perusahaan.

Baca juga: Etos Kerja: Pengertian, Fungsi, Prinsip dan Cara Menumbuhkan

3. bukti penerapan ilmu.

Skill satu ini juga merupakan salah satu bukti bahwa teori yang Anda pelajari di bangku pendidikan dapat terimplementasikan dengan baik.

Contoh problem solving dalam kehidupan sehari-hari misalnya ketika terjadi sengketa perjanjian antara perusahaan dengan klien, lalu Anda hadir sebagai pihak yang memberikan legal opinion. Maka hal tersebut merupakan wujud dari penerapan ilmu hukum selama di bangku perkuliahan.

4. Membantu Kenaikan Jenjang Karir

Seperti telah disebutkan di atas, problem solving adalah skill penting yang harus dimiliki seorang pekerja, meskipun mereka bukan manajer atau atasan.

Ketika Anda mampu menyelesaikan masalah dengan baik, maka besar kemungkinan perusahaan akan tertarik memberikan promosi kenaikan jabatan. Tentu hal ini sangat menguntungkan bagi karir Anda di masa depan, bukan?

Langkah-Langkah Problem Solving dan Contohnya

Meskipun kemampuan ini tidak bisa dilihat secara kasat mata maupun dinilai, namun untuk menerapkannya, butuh beberapa proses. Berikut metode problem solving beserta contohnya.

1. Definisikan Masalah yang Dihadapi

Langkah pertama untuk melakukan problem solving adalah mendefinisikan problem yang terjadi dengan mencari tahu akar permasalahan melalui pengumpulan data dan analisis.

Contoh pendefinisian masalah adalah ketika penjualan produk perusahaan berkurang drastis, cari tahu penyebabnya, apakah karena pandemi, kurang maksimalnya promosi, atau kesalahan saat mendistribusi. Kemudian kumpulkan data pendukung dari agen penjual, catatan keuangan, distributor, dan sebagainya sebagai bahan analisis.

2. Buat Alternatif Solusi

Langkah selanjutnya untuk melakukan problem solving adalah membuat beberapa solusi dengan memperhatikan konsekuensinya. Oleh karena itu, perlu kreativitas dan empati yang tinggi agar mampu mengakomodasi kepentingan berbagai pihak.

Misalnya, ketika perusahaan menghadapi masalah kerugian terus-menerus karena berkurangnya penjualan akibat pandemi, Anda dapat membuat beberapa alternatif solusi, misalnya mengurangi produksi dan jumlah karyawan, membuat produk baru, menurunkan harga, dan sebagainya.

3. Pilih Solusi yang Paling Tepat

Setelah membuat beberapa alternatif solusi, langkah problem solving selanjutnya adalah memilih penyelesaian terbaik yang dapat mengakomodasi kepentingan banyak pihak sekaligus memiliki risiko paling minim.

Jadi, Anda perlu berdiskusi dengan pihak-pihak berkepentingan guna mendapatkan masukan terkait konsekuensi keputusan tersebut. Selain itu, buatlah skala prioritas untuk menentukan tindakan apa yang perlu diambil terlebih dahulu.

Baca juga: 30 Kata-kata Motivasi Kerja, Boost Semangat Kerja Makin Giat

4. buat rencana penyelesaian masalah.

Setelah mengetahui solusi mana yang akan dipilih, langkah problem solving berikutnya adalah merancang proses pelaksanaan melalui manajemen proyek, waktu, dan kolaborasi tim.

Misalnya, untuk menerapkan rencana pemasaran melalui TikTok, Anda perlu membagi tugas siapa yang akan tampil dalam video, penulis narasi, dan editornya. Jangan lupa memberikan panduan dan arahan sejelas mungkin agar tidak terjadi kesalahpahaman.

5. Mengimplementasikan Solusi

Setelah membagi semua sumber daya perusahaan untuk menjalankan rencana, pastikan Anda rajin memantau progress nya agar dapat melihat apakah semua terlaksana dengan baik dan efisien.

6. Evaluasi

Kunci sukses problem solving adalah selalu melakukan evaluasi atas keputusan yang sudah dibuat. Apabila kurang memuaskan, hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi masa depan.

Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving

Setelah membaca uraian di atas, apakah Anda merasa masih belum menguasai keterampilan ini? Jika iya, Populix akan memberikan tipsnya. Nah, cara meningkatkan kemampuan problem solving adalah sebagai berikut.

1. Perkaya Pengetahuan

Masalah yang kita hadapi sehari-hari biasanya sangat beragam, bahkan menyangkut hal-hal baru yang belum dipelajari. Oleh sebab itu, penting untuk memperkaya pengetahuan melalui kursus, buku, maupun diskusi bersama kolega agar Anda juga dapat mengasah pola pikir kritis.

2. Buat Metode Mind Mapping

Agar lebih mudah dalam memahami masalah, gunakanlah mind ma p agar semua informasi dapat terpetakan secara baik. Selain itu, cara ini bisa membantu Anda untuk lebih fokus, kreatif, dan menemukan banyak ide.

3. Mengajukan Diri Agar Terlibat dalam Berbagai Proyek

Salah satu cara mengembangkan kemampuan problem solving adalah terjun langsung menangani berbagai masalah di lapangan. Oleh karena itu, jangan segan mengajukan diri untuk terlibat dalam beberapa proyek yang Anda sukai.

Baca juga: Apa itu Multitasking? Cek Tips dan Contohnya bagi Pekerja

4. fokus pada solusi, bukan masalah.

Terlalu fokus kepada masalah dapat menimbulkan emosi negatif sehingga otak sulit untuk menemukan solusinya. Jadi, cobalah menyikapi permasalahan dengan tenang, setelah mampu memahaminya, baru pikirkan solusi apa yang paling tepat.

5. Asah Kemampuan Komunikasi

Salah satu cara untuk mengasah kemampuan problem solving adalah memiliki skill komunikasi mumpuni. Hal ini karena masalah yang kita hadapi seringkali berhubungan dengan orang lain, begitu pula saat penyelesaiannya. Jadi, pastikan Anda dapat berdiskusi bersama pihak terkait, ya!

Demikian penjelasan tentang serba serbi problem solving yang perlu Anda ketahui. Problem solving adalah kemampuan penting untuk dimiliki, terlebih jika Anda berada di lingkungan organisasi atau bisnis. Jadi, teruslah berlatih agar kemampuan problem solving Anda semakin baik!

Baca juga: Burnout Adalah: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasi

contoh model problem solving

Subscribe to our newsletter to get the latest updates & amazing offers deliverd directly to your email

contoh model problem solving

  • BINUS UNIVERSITY
  • About Primary Teacher Education Program
  • Alumni Testimonials
  • Minor Program
  • Mobility Program
  • Enrichment Program
  • Karya Mahasiswa
  • Admission Schedule
  • Entry Requirements
  • Tuition Fee
  • Scholarships

PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Dalam konteks pembaruan pendidikan, ada tiga isu utama yang perlu disoroti, yaitu pembaruan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas metode pembelajaran. Kurikulum pendidikan harus komprehensif dan responsif terhadap dinamika sosial, relevan, tidak overload dan mampu mengakomodasikan keberagaman  keperluan dan kemajuan teknologi. Kualitas pembelajaran harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dan secara mikro, harus ditemukan model pembelajaran yang efektif di kelas.  Model pembelajaran yang dipilih diharapkan mampu mengembangkan dan meningkatkan kompetensi dan kecakapan hidup peserta didik. Model pembelajaran yang bersesuaian dengan maksud diatas , khususnya dalam pembelajaran matematika, salah satunya adalah model pembelajaran dengan pendekatan problem solving.

Berdasarkan tulisan Paul Ernest yang berjudul THE IMPACT OF BELIEFS ON THE TEACHING OF MATHEMATICS yang terdapat pada  www.ex.oc.uk , diangkat permasalahan model pembelajaran dengan pendekatan problem solving. Berita Acara seperti NCTM (1980) Agenda for Action and The Cockroft Report (1982) merekomendasikan diadopsinya pendekatan problem solving untuk mengajar matematika. Hal ini membawa perubahan yang besar dan  membawa  perubahan terhadap keseluruhan kurikulum. Lebih utama lagi, perubahan ini amat bergantung pada individu guru yang mengubah pendekatan dalam mengajar matematika.

Perubahan ke problem solving ini memerlukan berubahnya  cara mengajar guru. Hal ini tergantung pada keyakinan guru yang mendasar, konsep yang dimiliki guru tentang sifat alami matematika dan model-model pembelajaran matematika. Perubahan cara mengajar tidak akan berlangsung jika guru sangat berpegang pada keyakinannya dan cara mengajarnya.

Menurut Paul Ernest, praktek mengajar matematika  tergantung pada unsur-unsur kunci, khususnya :

  • mental yang dimiliki guru, terutama keyakinannya mengenai belajar mengajar matematika;
  • konteks sosial situasi pembelajaran,, terutama kendala dan kemungkinan tersedianya peluang; dan
  • tingkat proses berpikir dan pemikiran guru.

Faktor-faktor ini yang membedakan otonomi guru matematika , dan hasil dari inovasi pembelajaran seperti problem solving tergantung dari otonomi guru dalam kesuksesan mengimplementasikannnya. Paul Ernest berargumentasi bahwa keyakinan guru memiliki dampak kuat pada praktek mengajar. Selama perubahan bentuk dalam praktek, dua faktor yang mempengaruhi keyakinan ini adalah kendala dan peluang konteks sosial pembelajaran serta tingkat berpikir guru. Sedangkan otonomi guru bergantung pada tiga faktor yaitu keyakinan, konteks sosial dan tingkat berpikir. Keyakinan amat  menentukan, contohnya menentukan pilihan untuk buku matematika, konteks sosial menghambat kebebasan memilih guru, membatasi otonomi guru; sedangkan tingkat berpikir tinggi seperti evaluasi diri mengenai mewujudkan  keyakinan ke dalam praktek adalah kunci otonomi dalam mengajar

Pendekatan pembelajaran matematika problem solving bukanlah sesuatu yang dapat langsung diterima begitu saja. Paradigma lama para guru sulit berubah. Perubahan drastis ini membawa dampak bagi kegiatan belajar mengajar

Pemilihan model pembelajaran problem solving sebagai pendekatan pembelajaran sangat penting karena dengan problem solving merupakan model pembelajaran  yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir tinggi.

Kendala yang dihadapi adalah sulitnya diterimanya pendekatan problem solving sebagai salah satu pendekatan dalam pembelajaran. Untuk itu diperlukan pelatihan-pelatihan  agar guru-guru mau dan mampu menggunakan model pemecahan masalah  ini dalam kegiatan belajar-mengajar.

Pandangan para guru yang berkeyakinan bahwa pola mengajarnya  lebih baik harus diubah. Model pembelajaran problem solving hasilnya lebih baik karena dengan model ini akan diperoleh siswa yang memiliki kemampuan berpikir tinggi.

Dari pelatihan-pelatihan, para guru menerima pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika, tetapi dalam praktek mengajarnya di lapangan mereka kembali kepada cara mengajar yang lama. Hal ini merupakan dampak dari keyakinan guru dalam pengajaran matematika.

Terdapat kekurangan dalam tulisan Paul Ernest tersebut yaitu tidak dikupasnya dengan jelas model pembelajaran dengan pendekatan problem solving. Kelebihan dari tulisan Paul Ernest adalah  dengan argumentasinya menjelaskan bahwa keyakinan dari guru memberi dampak dalam pembelajaran matematika.

Model pembelajaran problem solving dipandang sebagai model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir tinggi. Dr. Chuck W. Wiederhold (2001), seorang ahli pendidikan di bidang matematika banyak meneliti tentang model pembelajaran ini.

Suatu soal hanya dapat disebut sebagai problem bagi siswa jika dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  • Siswa memiliki pengetahuan prasyarat untuk mcngerjakan soal tersebut.
  • Siswa belum tahu algoritma/cara pemecahan soal tersebut.
  • Soal terjangkau oleh siswa.
  • Siswa mau dan berkehendak untuk menyelesaikan soal tersebut.

Jika model pebelajaran ini diterapkan, maka langkah yang dapat diecmpuh guru adalah sebagai berikut:

  • Guru mcngajarkan materi seperti biasa.
  • Dengan tanya jawab, guru memberikan contoh soal.
  • Guru ntemberikan 1 atau 2 soal yang harus dipecahkan siswa berdasarkan persyaratan soal sebagai sebuah problem.
  • Siswa dengan dipandu guru menyelesaikan soal yang dipakai sebagai bahan ajar dalam model pembclajaran problem solving

Bila dicermati tujuan pembelajaran matematika yang tersebut di atas, jelas pendekatan problem solving sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika yang ke-3. Oleh karena itu, model pembelajaran dengan pendekatan problem solving perlu dikembangkan.

Dalam teori pembelajaran ,Teori Gagne disebutkan bahwa setiap kegiatan belajar terdiri atas empat fase yang terjadi secara berurutan, yaitu:

  • Fase aprehensi (apprehention phase). Pada fase ini siswa menyadari adanya stimulus yang terkait dengan kegiatan belajar yang akan ia lakukan. Dalam pelajaran matematika, stimulus tersebut bisa berupa materi pelajaran yang terletak pada halaman sebuah buku, sebuah soal yang diberikan oleh guru sebagai pekerjaan rumah, atau bisa juga seperangkat alat peraga yang berguna untuk pemahaman konsep tertentu. Pada fase ini, siswa melakukan pencermatan terhadap stimulus tersebut, antara lain dengan mencermati ciri-ciri dari stimulus tersebut dan mengamati hal-hal yang ia anggap menarik atau penting.
  • Fase akuisisi (acquisition phase) . Pada fase ini siswa melakukan akuisisi (pemerolehan, penyerapan, atau internalisasi) terhadap berbagai fakta, keterampilan, konsep, atau prinsip yang menjadi sasaran dari kegiatan belajar tersebut.
  • Fase penyimpanan (storage phase) . Pada fase ini siswa menyimpan hasil-hasil kegiatan belajar yang telah ia peroleh dalam ingatan jangka pendek (short-term memory) dan ingatan jangka panjang (long-term memory).
  • Fase pemanggilan (retrieval phase). Pada fase ini siswa berusaha memanggil kembali hasil-hasil dari kegiatan belajar yang telah la peroleh dan telah disimpan dalam ingatan, baik itu yang menyangkut fakta, keterampilan, konsep, maupun prinsip. Pemanggilan kembali pengetahuan yang telah diperoleh itu dilakukan pada saat siswa mengerjakan soal-soal latihan, di mana ia harus mengingat kembali berbagai hal tertentu yang telah ia pelajari agar ia dapat mengerjakan soal-soal latihan tersebut, pada saat ia menempuh tes atau ulangan, atau pada saat ia mempelajari bagian-bagian tertentu dari materi pembelajaran yang ada kaitannya dengan materi-materi tertentu yang telah ia pelajari sebelumnya.

Kemudian Gagne membagi kegiatan belajar manusia menjadi 8 yaitu :

  • belajar isyarat (signal learning)
  • belajar stimulus-respons (stimulus-response learning)
  • rangkaian gerakan (chaining)
  • rangkaian verbal (verbal association)
  • belajar membedakan (discrimination learning)
  • belajar konsep (concept learning)
  • belajar aturan (rule learning)
  • pemecahan masalah (problem solving)

Menurut Teori Gagne di atas, model pembelajaran dengan pendekatan problem solving terdapat dalam fase pemanggilan (retrevial phase) dan termasuk dalam kegiatan belajar yang ke-8. Jadi ada teori pembelajaran yang mendukung pengembangan model pembelajaran dengan pendekatan problem solving.

Bila dikaitkan dengan strategi pembelajaran matematika sekarang ini, jelas model pembelajaran dengan pendekatan problem solving merupakan model pembelajaran yang tepat untuk dikembangkan karena diharapkan dapat menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir yang tinggi.

Kendala di lapangan, dalam dunia pendidikan di Indonesia sekarang ini, seperti yang juga dikemukakan oleh Paul Ernest, guru terpancang pada keyakinannya dengan model pembelajaran yang lama. Dalam pelatihan, guru menerima model pembelajaran dengan pendekatan problem solving, tetapi saat harus mengajar, para guru kembali pada cara mengajar yang diyakininya masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA

Amin Suyitno , 2005. Pemilihan Model-model Pembelajaran Matematika dan Penerapannya di Madrasah Aliyah – Bahan Pelatihan bagi Guru-guru Pelajaran Matematika MA se Jawa Tengah . Semarang: Unnes

Depdiknas, 2004. Materi Pelatihan terintegrasi-Matematika. Jakarta : Dirjen Dikdasmen

Mohammad Asikin Hidayat,2005. Diktat Kuliah Teori Pembelajaran Matematika. Semarang : PPs Unnes

Nurhadi, Burhan Yasin, Agus Gerrad Senduk, 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang : UM PRESS

Kejarpena

Creative Problem Solving (CPS) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa

World Economic Forum mengatakan bahwa kreativitas menjadi keterampilan terbaik yang dibutuhkan oleh tenaga kerja di abad ke-21 agar berhasil dalam persaingan. Sebagai pendidik, mendorong dan mengembangkan kreativitas siswa melalui model pembelajaran yang dipilih. Sebagai contoh, guru bisa menerapkan model Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa di dalam kelas.

Creative Problem Solving (CPS) adalah model pembelajaran yang berfokus pada keterampilan memecahkan masalah dan tantangan dalam menemukan solusi terbaik dengan cara berpikir kreatif, inovatif, dan imajinatif. Memiliki keterampilan berpikir kreatif sangat penting bagi siswa untuk mempersiapkan diri dalam perubahan yang terjadi begitu cepat di masa mendatang. Dengan kreativitas yang tinggi, bukan hal mustahil bagi siswa untuk menjadi penemu-penemu baru di dunia.

Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran menjadi sangat penting untuk membentuk siswa menjadi pemikir yang mampu berkolaborasi dengan ide-ide yang kompleks. Siswa akan dilatih untuk menumbuhkan intuitif dalam analisis kritis dan imajinasi untuk mengungkap ide atau solusi-solusi yang baru dalam memecahkan masalah.

Karakteristik Model Pembelajaran Creative Problem Solving

Model pembelajaran Creative Problem Solving digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir secara kreatif karena di dalamnya terdapat proses identifikasi masalah hingga bagaimana cara penyelesaiannya dan penarikan kesimpulan. Model ini berpusat kepada peserta didik. Namun, model ini memerlukan bimbingan guru karena terdapat banyak kegiatan yang harus dilalui.

Dalam pendekatan Creative Problem Solving , aspek komunikasi, interaksi sosial antar-peserta didik dan sikap kooperatif, menjadi dimensi penting yang mendukung implementasinya dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Peran guru dalam pembelajaran Creative Problem Solving ialah memberikan arahan kepada peserta didik dalam memecahkan masalah secara mandiri, kreatif, dan menstimulasi mereka agar mampu berimajinasi. Selanjutnya, guru juga perlu menyediakan materi atau topik pembelajaran yang dapat merangsang pemikiran peserta didik untuk memecahkan masalah dengan berpikir kreatif ketika proses belajar berlangsung.

Model pembelajaran CPS dikembangkan pertama kali oleh Alex Osborn sehingga model ini sering disebut The Osborn-parnes Creative Problem Solving Models .

Terdapat dua asumsi dalam Creative Problem Solving , yaitu sebagai berikut.

1.  Setiap orang kreatif di dalam berbagai bidang.

2.  Keterampilan berpikir kreatif dapat dipelajari dan ditingkatkan.

contoh model problem solving

Tahapan CPS

Berikut adalah tahapan dari CPS , yaitu sebagai berikut:

  • Mess-finding, yaitu guru mengidentifikasi masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik.
  • Fact-Finding, yaitu peserta didik menemukan fakta yang berhubungan dengan permasalahan untuk mencari informasi esensial terhadap masalah yang sedang diidentifikasi.
  • Problem-finding, yaitu peserta didik mengidentifikasi kemungkinan penting yang mendasari permasalahan.
  • Idea-finding, yaitu menemukan ide dan gagasan yang mungkin bisa dijadikan solusi dalam memecahkan masalah. Pada tahap ini, guru perlu memberikan apresiasi terhadap gagasan dan ide yang diajukan oleh peserta didik dan menyortir ide yang paling berpotensi dijadikan solusi terbaik.
  • Solution-finding, yaitu melalukan evaluasi terhadap ide atau gagasan final yang memiliki potensi terbesar dan paling tepat dijadikan solusi untuk memecahkan permasalahan.
  • Acceptance-finding, yaitu mengimplementasikan cara berpikir yang baru dalam memecahkan isu-isu dalam kehidupan sehari-hari secara kreatif.

Implementasi proses model pembelajaran Creative Problem Solving dapat dilakukan dengan cara berikut.

  • Memberi apersepsi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik akan pentingnya pembelajaran yang akan mereka ikuti.
  • Membentuk peserta didik ke dalam kelompok kecil untuk melakukan diskusi
  • Membagikan lembar kerja untuk setiap kelompok yang telah berisi masalah beserta arahan pengerjaannya.
  • Klarifikasi masalah, yaitu memberikan penjelasan terhadap masalah yang diajukan. Dengan demikian, peserta didik memahami dengan jelas dan mudah untuk merumuskan langkah penyelesaian yang harus diambil.
  • Pengungkapan Pendapat, yaitu peserta didik diberikan kebebasan untuk mengungkapkan pendapat, ide dan gagasan mereka secara kreatif dan divergen.
  • Evaluasi dan Pemilihan, peserta didik mempertimbangkan secara kritis dan selektif terhadap strategi yang dianggap kurang relevan dan paling potensial untuk dijadikan alternatif terbaik sebagai solusi dalam memecahkan masalah.
  • Implementasi, di sini peserta didik bersama kelompoknya menentukan solusi terbaik dalam memecahkan permasalahan dan mempresentasikan gagasan mereka kepada kelompok lain serta guru. Selanjutnya, guru memberikan konfirmasi maupun penegasan dan secara bersama menyimpulkan materi pembelajaran. Sebagai pemantapan materi, guru bisa membagikan kuis untuk dikerjakan peserta didik secara individu.

Kelebihan dan Kelemahan Creative Problem Solving

Kelebihan pendekatan creative problem solving.

  • Creative Problem Solving memberi kesempatan peserta didik untuk memahami konsep dan cara untuk menyelesaikan suatu masalah.
  • Mendukung partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran.
  • Mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa karena di awal pembelajaran disajikan permasalahan yang harus dicarikan solusi penyelesaiannya.
  • Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi, menganalisa dan memecahkan suatu permasalahan.
  • Mendukung peserta didik dalam menerapkan pengetahuan baru yang telah diperoleh, ke dalam situasi/permasalahan baru yang akan dihadapi.

Kelemahan Pendekatan Creative Problem Solving

  • Guru memiliki tantangan dalam aplikasi CPS ke dalam pembelajaran karena level pemahaman dan kecerdasan peserta didik tidak sama.
  • Adanya kemungkinan peserta didik yang tidak siap dalam menghadapi masalah baru.
  • Model ini tidak begitu cocok untuk diaplikasikan pada peserta didik di bangku Taman Kanak-Kanak atau pun di kelas awal Sekolah Dasar.
  • Memerlukan alokasi waktu yang tidak sebentar dalam proses pembelajaran untuk mempersiapkan peserta didik dalam mengikuti langkah-langkah CPS sehingga kemungkinan peserta didik merasa bosan dalam menyelesaikan kompleksnya masalah dengan variasi jawaban yang tak kalah kompleks. Selain itu, pemilihan topik diskusi atau permasalahan yang dapat mengembangkan kreatifitas peserta didik juga menjadi tantangan bagi guru dan bukanlah suatu hal yang mudah.

Creative Problem Solving memiliki prinsip dasar dalam penerapannya untuk memecahkan masalah secara kreatif, berikut adalah prinsip tersebut.

1. Assume Nothing

Guru harus mampu mendorong siswa untuk terus berpikir kreatif karena apabila peserta didik menganggap mereka telah menemukan jawaban dari suatu permasalahan maka mereka cenderung tidak akan kreatif dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, asumsi menjadi musuh dari kreativitas dan pemikiran yang orisinal.

2. Problems Are Opportunities

Guru mampu memotivasi peserta didik untuk memiliki pandangan bahwa masalah bukan hanya berupa kesulitan yang harus dihadapi, melainkan sebuah peluang baru yang ditawarkan. Pergeseran pandangan ini bisa mendorong perspektif siswa untuk melihat peluang ketika terjadinya suatu masalah.

contoh model problem solving

3. Suspend Judgment

Guru memberikan kebebasan peserta didik untuk menemukan ide atau gagasan yang baru tanpa terburu-buru memberikan penilaian yang dapat menghambat munculnya kreativitas siswa.

Dengan demikian, penerapan pembelajaran Creative Problem Solving diharapkan dapat mendorong peserta didik untuk mampu mengaplikasikan pemikiran kreatif mereka dalam memecahkan permasalahan yang mungkin akan ditemui di kehidupan sehari-hari atau di masa mendatang.

Berlangganan newsletter kami

Dapatkan postingan terbaru yang dikirim langsung ke kotak masuk kamu.

Success!

Now check your inbox and click the link to confirm your subscription.

Please enter a valid email address

Oops! There was an error sending the email, please try later.

Direkomendasikan untuk kamu

Persiapan beasiswa untuk siswa sma sekolah masjid terminal, depok oleh komunitas kejar mimpi jakarta, contoh modul ajar dan cara membuat modul ajar, ini 3 opsi dalam implementasi kurikulum merdeka, ada mandiri belajar.

Tidak ada hasil untuk pencarian kamu, coba sesuatu yang berbeda.

logo

Kenaikan Pangkat

  • Media Pembelajaran

Metode Pembelajaran

Karya Inovatif

  • Admin Sekolah

Home / Metode Pembelajaran

Senin, 20 Juni 2022 - 06:55 WIB

Model Pembelajaran Problem Solving

contoh model problem solving

Pembelajaran Problem Solving – Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Maka dari itu, semakin bertambah tahun, bertambah pula kreasi maupun inovasi pendidikan. Mulai dari inovasi pada kurikulum, model pembelajaran, strategi serta format pada dokumen administrasi pendidikan.

Dari segi kurikulum sendiri, pemerintah sedang mencanangkan terlaksananya Kurikulum Merdeka. Kelak di tahun 2024, Kurikulum Merdeka akan diterapkan di seluruh Indonesia. Kemudian di sisi strategi pendidikan hari ini, mulai banyak inovasi yang dibuat oleh para pakar pendidikan.

Salah satu inovasi pendidikan yang menjadi perbincangan publik hari ini yakni kehadiran model pembelajaran. Dalam pendidikan, model pembelajaran diperlukan untuk ketercapaian target pada proses belajar mengajar.

Model belajar sendiri terkadang bisa diterapkan dengan memodifikasi beberapa model. Sebab terkadang satu model saja belum mampu mencukupi kebutuhan pembelajaran peserta didik.

Apalagi bila peserta didik datang dari berbagai latar pendidikan dengan tingkat kemampuan dimana perbedaannya sangat kentara. Tentu guru harus memikirkan dengan matang model seperti apa yang diterapkan. Salah satu yang menjadi perbincangan hari ini yakni model pembelajaran problem solving .

Definisi Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran problem solving merupakan model yang berorientasi pada pemecahan masalah. Rangkaian kegiatannya berpusat pada strategi, teknik maupun cara untuk bisa memperkuat nalar dan daya kritis peserta didik khususnya berkaitan dengan materi yang disampaikan guru.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, problem solving memegang peranan penting. Jika peserta didik mengetahui cara penyelesaian masalah,maka pembelajaran akan lebih masuk dalam ingatan. Biasanya guru akan mengawali dengan menyampaikan beberapa studi kasus untuk dikaji. Beberapa unsur pelaksanaan pembelajaran solving yakni :

Pertama , peserta didik tidak mampu mengenali maupu  mengidentifikasi cara dalam penyelesaian suatu masalah. Hal ini biasanya terjadi lantaran mereka tak terbiasa melakukannya.

Apalagi pada zaman serba canggih sekarang, sebagian besar peserta didik mulai ikut dalam arus generasi rebahan. Walhasil, alih – alih belajar untuk menyelesaikan masalah malah mereka mencari pelarian berupa hiburan. Selain itu, sifat manja yang masih melekat pada generasi juga menjadi kendala dan menghambat peserta didik untuk belajar mencari solusi.

Kedua , peserta didik sudah mendapatkan bahan maupun materi pengantar dari guru. materi yang dimaksud yakni materi terkait topik yang akan dipelajari sekaligus sosialisasi model pembelajaran problem solving.

Ketiga , peserta didik memberikan beberapa soal yang mudah dimengerti oleh peserta didik.

Keempat , peserta didik memiliki tekad dalam pemecahan dan penyelesaian soal yang sudah diberikan oleh guru.

Tujuan Pembelajaran Problem Solving

Semua model pembelajaran yang diterapkan tentu memiliki tujuan masing – masing selain tujuan utama agar peserta didik dapat menyerap materi semaksimal mungkin. Adapun tujuan pembelajaran problem solving menurut Chotimah dan Fathurrohman (2018) yakni :

Pertama , pembelajaran tersebut dapat menjadikan peserta didik untuk meningkatkan keterampilan pada proses penyeleksian informasi yang relevan. Selain itu, peserta didik berpartisipasi dalam proses analisis serta melakukan penelitian pada hasil yang sudah diperoleh.

Kedua , pembelajaran tersebut dapat memunculkan adanya kepuasan intelektual pada diri peserta didik. mengapa demikian? Sebab mereka melakukan kegiatan pembelajaran tersebut secara mandiri. Sehingga mereka dapat merasakan suasana pembelajaran yang mereka cari dan pecahkan masalahnya sendiri bersama teman sekelas.

Ketiga, pembelajaran tersebut dapat meningkatkan potensi intelektual para peserta didik.

Keempat , pembelajaran tersebut dapat mengajarkan peserta didik cara berpartisipasi dalam kegiatan penemuan solusi.

Karakter Model Belajar Problem Solving

Adapun beberapa karakter dari pembelajaran problem solving yakni :

Pertama , terdapat pengajuan pertanyaan maupun masalah oleh guru.

Kedua , pembelajaran problem solving dapat mengorganisasikan pengajaran di sekitar masalah maupun pertanyaan sosial. Keduanya tentu penting dan memberikan makna tersendiri bagi peserta didik.

Ketiga , pembelajaran berfokus pada prinsip keterkaitan yang disiplin.

Keempat , masalah yang akan diselesaikan pada pembelajaran problem solving bisa ditinjau kembali dengan pemecahan masalah di setiap mata pelajaran.

Kelima, pembelajaran problem solving mewajibkan peserta didik untuk melakukan penyelidikan autentik. Peserta didik wajib melakukan analisis dalam proses pendefinisian masalah, pengembangan hipotesis, pembuatan perkiraan, pembuatan maupun pengumpulan eksperimen dan pembuatan inferensi serta perumusan kesimpulan.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Solving

Pembelajaran problem solving memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya yakni dapat membantu peserta didik meningkatkan daya kekritisan peserta didik. kemudian, pembelajaran tersebut juga menjadikan peserta didik untuk selalu terbiasa menyelesaikan berbagai masalah. Sedangkan kelemahannya, peserta didik tak dapat memiliki kepercayaan sendiri bahwa masalah yang sudah guru berikan padanya sulit untuk diselesaikan. Kemudian, salah satu kelemahannya yakni kurangnya waktu yang memadai sebab membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Sintaks Model Pembelajaran Problem Solving

Setelah memahami definisi dan unsur pelaksanaannya, penting bagi anda untuk mengenali sintaks pembelajaran model problem solving. Hal ini bertujuan agar anda dapat menerapkannya dengan benar.

1.    Mengklarifikasi Masalah

Langkah pertama yakni mengklarifikasi masalah. Aktivitas ini mewadahi kegiatan dimana guru akan memberi penjelasan pada peserta didik berkaitan dengan masalah yang mau diajukan.

Tujuannya, supaya peserta didik memahami tata cara dalam penyelesaian masalah dan model seperti apa yang akan diharapkan dari penyelesaian tersebut. Di langkah ini, guru harus memastikan bahwa peserta didik memahami perannya yakni sebagai problem solver.

Sang guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Jika guru baru pertama kali menerapkannya, maka usahakan peserta didik sudah mengetahui petunjuk teknis dan panduan pelaksanaannya. Mengapa hal itu penting? Sayang rasanya bila penerapan model tersebut gagal lantaran sejak awal peserta didik tak memahami mekanisme pembelajaran yang sedang diterapkan.

2.    Mengungkapkan Pendapat

Langkah kedua yakni mengungkapkan pendapat. Langkah ini mengharuskan para peserta didik  untuk memberikan argumentasi secara bergantian khususnya untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi.

Sebisa mungkin guru mengawasi serta memastikan bahwa seluruh peserta didik baik peserta aktif maupun pasif ikut memberikan argumentasi. Hal ini linear dengan diterapkannya problem solving untuk mengembangkan kemampuan berargumen berdasar data yang valid.

3.    Mengevaluasi dan Memilih

Langkah ketiga yakni membagi peserta didik dalam beberapa kelompok baik secara random maupun urutan supaya bisa melakukan diskusi untuk menemukan cara yang paling tepat digunakan sebagai solusi serta melakukan evaluasi.

Sebagai saran, jika ingin membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, pastikan komposisi kelompok sudah pas. Namun bila menggunakan aplikasi random, tentu anda tidak bisa memodifikasinya.

Sehingga kebutuhan penentuan anggota kelompok disesuaikan saja dengan kemampuan peserta didik. Jika memang dalam kelompok tersebut ada grup yang isinya beranggotakan low-thinker alangkah baiknya bila ditukar atau ganti dengan salah satu anggota grup yang lain.

4.    Langkah Implementasi

Langkah keempat yakni menerapkan cara yang sudah dipilih dan efektif menurut perspektif kelompok masing – masing sampai akhirnya case-closed dan pembelajaran dapat diakhiri.

Nah demikian artikel mengenai pembelajaran problem solving dan beberapa langkah penerapannya.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota  e-Guru.id  dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada  link ini  atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id !

contoh model problem solving

Artikel Terbaru

  • Fokus Pada 3 Kategori, Berikut Pelamar Prioritas PPPK Guru 2024
  • Cara Pengajuan Penerbitan SKTP dan Tamsil Guru 2024
  • SKTP Belum Valid? Jangan Harap Tunjangan Sertifikasi Triwulan 1 Cair
  • Rincian Besaran Tambahan Penghasilan Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi di Tahun 2024
  • Aturan Baru! THR Untuk Honorer Berbeda Dengan PNS, Pahami Di Sini

contoh model problem solving

Contoh Model Pembelajaran Problem Solving dan Manfaatnya

  • February 14, 2023
  • Category: Blog
  • No Comments

Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam model pembelajaran untuk siswa, salah satunya yaitu problem solving . Model pembelajaran problem solving dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran, mulai dari matematika, sains, hingga sosiologi. Metode ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, menyelesaikan masalah, dan mengambil keputusan tepat yang akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran problem solving umumnya terdiri atas beberapa tahap, seperti identifikasi masalah, pengumpulan informasi, pembuatan hipotesis, pengujian hipotesis, dan pengambilan keputusan. Siswa diajarkan untuk mengevaluasi informasi yang tersedia dan menemukan solusi yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Untuk lebih memahami mengenai pengertian dan contoh problem solving dalam pembelajaran, simak penjelasan di bawah ini.

Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran problem solving adalah sebuah metode atau prosedur yang digunakan untuk mengajarkan siswa cara menyelesaikan masalah. Model ini berfokus pada aktivitas belajar yang mengajarkan siswa cara menemukan, menganalisis, dan menyelesaikan suatu masalah. Siswa akan diajarkan cara untuk berpikir kritis, mengumpulkan informasi, mengevaluasi alternatif, serta mengambil keputusan yang tepat.

Model pembelajaran problem solving menekankan pada proses belajar yang aktif dan mengajak siswa untuk turut berperan dalam menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan menyelesaikan masalah, sehingga dapat menjadi lebih mandiri dalam belajar. Model ini dapat diterapkan pada berbagai jenis mata pelajaran dan memiliki dampak yang positif dalam pengembangan kompetensi siswa dalam menyelesaikan masalah.

Sintaks Pembelajaran Problem Solving

Sintaks pembelajaran problem solving adalah sekumpulan aturan dan prosedur yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Sintaks ini terdiri atas beberapa tahap, seperti identifikasi masalah, pengumpulan informasi, pembuatan hipotesis, pengujian hipotesis, serta pengambilan keputusan. Setiap tahap dalam sintaks ini memiliki peran yang penting dalam proses menyelesaikan masalah.

Sintaks pembelajaran problem solving dapat digunakan dalam berbagai jenis mata pelajaran, seperti matematika, sains, atau sosiologi. Sintaks ini mengajarkan siswa untuk mengevaluasi informasi yang tersedia dan menemukan solusi yang sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Solving

Orang tua maupun guru dapat mengaplikasikan contoh model pembelajaran problem solving dengan melakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Identifikasi masalah

Tahap ini meliputi identifikasi masalah yang akan diselesaikan serta pemahaman yang jelas tentang konteks dari masalah.

2. Pengumpulan informasi

Tahap ini meliputi pengumpulan informasi yang relevan dan penting untuk menyelesaikan masalah. Siswa diajarkan untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang relevan.

3. Pembuatan hipotesis

Tahap ini meliputi pembuatan hipotesis tentang solusi yang possible untuk menyelesaikan masalah dan proses evaluasi alternatif solusi.

4. Pengujian hipotesis

Tahap ini meliputi pengujian hipotesis dengan menggunakan metode yang sesuai sembari mengevaluasi hasilnya.

5. Pengambilan keputusan

Tahap ini meliputi pengambilan keputusan yang didasarkan pada analisis dan evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya. Siswa diajarkan untuk mengambil keputusan yang tepat serta cara bertanggung jawab atas keputusan yang telah diambil.

6. Implementasi

Tahap ini meliputi implementasi solusi yang telah ditemukan dan evaluasi hasil dari solusi yang diterapkan.

Tujuan Model Pembelajaran Problem Solving

Tujuan dari model pembelajaran problem solving adalah untuk mengajarkan siswa cara menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien. Selain itu, pembelajaran ini juga bertujuan untuk membentuk mindset para siswa bahwa sebagai manusia, kita tidak perlu takut dengan adanya masalah dalam kehidupan sehari-hari. Apapun masalah yang muncul, bukan untuk dihindari tapi untuk dihadapi dengan solusi.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran problem solving tentunya disertai dengan beberapa kelebihan maupun kekurangan. Kelebihan model pembelajaran problem solving antara lain:

1. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis

Model pembelajaran problem solving mengajarkan siswa untuk berpikir kritis dan mengevaluasi informasi yang tersedia untuk menemukan solusi yang sesuai.

2. Menyelesaikan masalah

Model ini mengajarkan siswa cara menemukan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah yang dihadapi, sehingga siswa dapat menjadi lebih mandiri dalam belajar.

3. Mengembangkan keterampilan kreatif

Model ini dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam menemukan solusi yang inovatif dan berbeda.

4. Mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan

Model ini mengajarkan siswa untuk mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.

5. Meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah

Model ini akan meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain kelebihan-kelebihan di atas, model pembelajaran problem solving juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:

1. Sulit untuk menentukan tingkat masalah yang tepat bagi siswa

Terkadang, guru atau orang tua di rumah merasa kesulitan untuk menentukan sejauh apa tingkat suatu masalah cocok untuk diberikan kepada siswa atau anak sesuai dengan usia mereka.

2. Membutuhkan waktu yang cukup lama

Model pembelajaran problem solving seringkali cukup menyita banyak waktu karena dibutuhkan tahapan yang cukup panjang hingga mencapai solusi untuk menyelesaikan masalah.

3. Kemampuan siswa yang berbeda-beda

Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pastinya berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Ada yang bisa memecahkan masalah dengan lebih cepat dan sempurna, tapi ada juga yang kurang cepat dan tidak sempurna. Oleh karena itu, kesabaran guru merupakan faktor yang sangat penting saat belajar menggunakan metode problem solving .

Selain model pembelajaran problem solving , dikenal juga model pembelajaran problem based learning . Apa perbedaan model pembelajaran problem solving dan problem based learning ? 

Sebenarnya, keduanya sama-sama menggunakan masalah sebagai inti dari pembelajarannya. Namun, model pembelajaran problem based learning umumnya hanya fokus pada proses pelaksanaan pemecahan masalahnya saja tanpa terlalu melibatkan kreativitas. Sedangkan model pembelajaran problem solving lebih fokus pada kebebasan atau kreativitas peserta didik untuk menemukan solusi yang tepat dari suatu masalah.

Bagi guru atau instansi pendidikan yang ingin mencoba menerapkan model pembelajaran problem solving kepada muridnya, bisa menggunakan platform Jelajah Ilmu . Jelajah Ilmu adalah platform LMS pembelajaran terlengkap dan terbaik dengan fitur canggih yang dapat membantu para guru untuk menciptakan pengalaman belajar online yang efektif dan mudah. 

Jelajah Ilmu juga memungkinkan guru untuk memberikan tugas kepada murid,  menerima pengumpulan tugas dari murid, serta membuat lembar ujian dengan skema penilaian yang akurat. Selain itu, guru juga dapat melacak setiap aktivitas dan kinerja siswa yang memungkinkan mereka untuk memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing siswa. Semua dilakukan melalui satu platform saja sehingga efektif dan efisien.

Fitur-fitur yang tersedia di Jelajah Ilmu, antara lain:

Fitur untuk pemberian tugas dari buku digital maupun buku fisik yang dapat diberikan dan dikumpulkan melalui satu platform saja.

Dengan fitur Kelas, guru dapat membuat, menjadwalkan, dan melakukan kelas online yang dapat direkam dan dilihat berulang kali oleh siswa.

  • Lembar Ujian

Guru dapat membuat soal ujian dengan mudah dan menyesuaikan pertanyaan ujian berdasarkan silabus mata pelajaran. Selain itu, dengan fitur Lembar Ujian, guru juga dapat menilai soal ujian langsung dari satu platform saja. Ada juga tempat rahasia yang hanya bisa diakses oleh guru untuk menyimpan soal ujian tertentu.

  • Ruang Obrolan

Guru dapat menggunakan fitur Ruang Obrolan untuk membentuk grup proyek tertentu atau kelompok belajar khusus yang memungkinkan terjadinya kolaborasi pembelajaran antarsiswa.

  • Laporan dan Statistik

Fitur Laporan dan Statistik berisi riwayat siswa dalam membaca e-book , kehadiran, penyerahan tugas, lembar ujian yang telah dibuat atau diuji coba, serta laporan aktivitas lainnya. Fitur ini dapat diakses oleh guru untuk memberikan pengarahan yang lebih baik pada siswa.

  • Materi Ajar

Guru juga bisa mengakses materi ajar tambahan dari menu “Materi Global” di platform . Fitur ini dapat membantu guru dalam membuat variasi pada materi ajar mereka.

Dengan platform Jelajah Ilmu, guru dan siswa dapat melakukan pembelajaran online dengan jauh lebih efektif dan efisien. Selain itu, fitur-fiturnya yang lengkap juga mudah diakses kapanpun dan di manapun, sehingga membuat pembelajaran sehari-hari jadi lebih menyenangkan.

Artikel Terkait

contoh model problem solving

Manfaat dan Persyaratan Guru Penggerak yang Anda Wajib Tahu!

Kenali 5 tipe gaya belajar dan berpikir siswa, 4 kompetensi guru yang harus dimiliki di era digital, kupas tuntas kurikulum merdeka. ini pertanyaan paling umum tentang kurikulum merdeka, leave a comment cancel reply.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

contoh model problem solving

Tentang Guraru

Bergabung Dengan Guraru Ketentuan Layanan Artikel Guraru

Program Guraru

Kompetisi Webinar

Guraru Email

[email protected]

© 2012 – 2023 guraru.org – Komunitas Guru

contoh model problem solving

  • Official Store
  • Produk Digital
  • Tiket Kereta
  • Tiket Pesawat
  • Layanan Finansial

Tokopedia

  • Seller Story
  • Life at Tokopedia
  • Behind The Scene
  • Social Impact
  • Gaya & Fashion Pria
  • Fashion Wanita
  • Komputer & Laptop
  • Sports & Football
  • Toys & Gaming
  • Gadget & Tech
  • Home and Living
  • Kids and Parenting
  • Travel & Kuliner
  • Relationship
  • Perawatan Hewan
  • Hobi & Entertainment
  • Topik Seru Lainnya
  • Press Release
  • Siaran Pers
  • Kalkulator BMI

Simak Pengertian Problem Solving dan Contohnya!

Simak Pengertian Problem Solving dan Contohnya!

Pengertian problem solving, cara meningkatkan skillnya, dan contohnya dalam pemecahan masalah di ruang lingkup kerja maupun ketika melamar kerja.

Problem Solving – Ketika berbicara tentang problem solving , keterampilan analitis ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk menangani situasi sulit di tempat kerja dan tantangan bisnis yang kompleks. Problem solving skills yang kuat dapat bermanfaat bagi perkembangan karir di dunia kerja. 

Dalam sebuah pekerjaan, masalah tidak dapat dihindari dan akan muncul dalam berbagai bentuk saat menjalankan tugas sehari-hari. Ketika masalah benar-benar terjadi, karyawan diharapkan menggunakan inisiatif untuk mengembangkan solusi yang positif.

Sebuah perusahaan bergantung pada karyawan yang dapat menilai segala jenis situasi dan bisa mengidentifikasi solusi yang ada dengan problem solving skills. Keterampilan khusus ini tidak memiliki batas pada pekerjaan yang berkaitan teknik atau hukum, sekarang sudah banyak perusahaan yang mencari karyawan dengan kemahiran ini sehingga pertanyaan tentang problem skills seringkali ada di dalam wawancara kerja.

Baca Juga: 5 Contoh Surat Izin Tidak Masuk Kerja & Cara Membuatnya

Apa itu Problem Solving Skills ?

Apa itu Problem Solving Skills

Problem solving skills membantu kamu untuk menentukan sumber masalah dan menemukan solusi yang efektif. Ada keterampilan terkait lainnya yang berkontribusi pada kemampuan problem solving ini, seperti kemampuan analisis, riset, kreatif, aktif, dan membuat keputusan .

Langkah pertama untuk problem solving adalah menganalisis situasi. Keterampilan analisis akan membantumu memahami masalah dan mengembangkan solusi secara efektif. Analisis diperlukan dalam problem solving untuk membantu membedakan antara solusi yang efektif dan tidak efektif.

Riset adalah keterampilan penting saat problem solving. Sebagai seseorang yang menyelesaikan masalah, kamu harus dapat mengidentifikasi penyebab masalah dan memahaminya.  

Kamu bisa mengumpulkan lebih banyak informasi tentang suatu masalah dengan bertukar pikiran kepada orang lain dan berkonsultasi dengan rekan kerja saat ingin menyelesaikan masalah.

Membuat Keputusan

Langkah terakhir yang harus kamu lakukan ketika problem solving adalah membuat keputusan. Dengan analisis dan riset, kamu bisa membuat keputusan secara efektif dan cepat.

Contoh Problem Solving

Contoh problem solving

Saat melamar kerja, ada kalanya kamu akan menyelesaikan beberapa jenis penilaian problem solving. Sebuah perusahaan biasanya akan memberikan pertanyaan-pertanyaan problem solvings  berbasis skenario yang bisa kamu jawab dalam lingkup berikut ini.

  • Bagaimana kamu menangani situasi tersebut di masa lalu?
  • Bagaimana kamu akan mengelola masalah yang muncul di dalam pekerjaan?

Berikut ini contoh pertanyaan problem solving saat melamar pekerjaan:

Pertanyaan 1

Kamu telah diminta untuk menjadwalkan sebuah proyek yang harus cepat diselesaikan. Namun, kamu tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut karena memerlukan informasi dari kolega lain yang saat ini tidak dapat dihubungi. Bagaimana kamu akan menghadapi situasi tersebut?

Pilihan terbaik adalah menilai kembali situasinya, apakah ada elemen lain dari proyek tersebut yang dapat kamu kerjakan sampai kolega kembali? Jika ada, kamu bisa mengerjakannya terlebih dahulu. Apabila tidak ada, kamu harus mencoba untuk menghubungi mereka atau seseorang di kantor yang dapat membantu.

Pertanyaan 2

Kamu sedang mengerjakan sebuah proyek dan di tengah jalan kamu menyadari sudah membuat kesalahan secara signifikan. Kesalahan tersebut memungkinkan kamu untuk memulai proyek dari awal untuk menyelesaikannya. Bagaimana kamu bisa menyelesaikannya sehingga memenuhi tenggat waktu?

Hentikan apa yang dilakukan dan evaluasi kesalahannya. Jika kesalahan tersebut cukup kecil untuk diselesaikan tanpa mengambil banyak waktu, selesaikan dan lanjutkan. Namun, jika kamu harus mengerjakan ulang proyek tersebut dan berdampak pada pemenuhan tenggat waktu, hal pertama yang harus dilakukan adalah memberi tahu supervisor untuk menjadwal ulang pekerjaan lalu menyelesaikannya.

Pertanyaan 3

Bagaimana kamu menangani pelanggan yang tidak senang dengan pelayanan kamu, meskipun kamu tidak melakukan kesalahan apa pun dan pelangganlah yang melakukan kesalahan?

Ketika pelanggan tiba-tiba marah kepada karyawan, cara terbaik untuk menanganinya adalah tetap memberikan perhatian yang penuh untuk penyelesaian masalah mereka. Peran karyawan sangat penting untuk mengubah situasi negatif menjadi positif dan membuatnya tetap tenang. Jika upaya kamu masih gagal, beri tahu supervisor sebagai opsi terakhir.

BACA JUGA: 4 CONTOH SURAT KONTRAK KERJA YANG SEDERHANA

Nah, itu dia pengertian problem solving dan contohnya yang bisa kamu terapkan sebagai model pembelajaran saat akan melamar kerja atau di lingkungan kerja untuk mencari solusi terbaik dan efektif. Lengkapi perlengkapan saat ingin melamar kerja, seperti amplop coklat untuk menyimpan dokumen lamaran, kemeja putih , dan blazer hanya di Tokopedia !

kartu pra kerja tokopedia

  • Tentang Kami
  • Pusat Penjual
  • Mobile Apps
  • Tokopedia Care
  • B2B Digital

PerpusTeknik.com

Model Pembelajaran Problem Solving dan Sintaknya: Memecahkan Masalah dengan Gaya yang Santai

  • 1 Masalah, Masalah, Masalah…
  • 2 Belajar Problem Solving, Solusi untuk Masalah
  • 3 Tahapan Problem Solving
  • 4.1.1 Cara Menerapkan Model Pembelajaran Problem Solving
  • 4.1.2 Tips dalam Menerapkan Model Pembelajaran Problem Solving
  • 4.1.3 Kelebihan Model Pembelajaran Problem Solving
  • 4.1.4 Kekurangan Model Pembelajaran Problem Solving
  • 4.2.1 1. Apa perbedaan antara model pembelajaran problem solving dan pembelajaran konvensional?
  • 4.2.2 2. Bagaimana cara menilai kemampuan problem solving peserta didik?
  • 4.2.3 3. Apakah model pembelajaran problem solving hanya cocok untuk mata pelajaran tertentu?
  • 4.2.4 4. Bagaimana cara mengatasi kendala dalam menerapkan model pembelajaran problem solving?
  • 4.2.5 5. Apakah model pembelajaran problem solving hanya cocok untuk tingkat pendidikan tertentu?
  • 4.3.1 Share this:
  • 4.3.2 Related posts:

Masalah, Masalah, Masalah…

Belajar problem solving, solusi untuk masalah.

Namun, jangan khawatir! Ada sebuah model pembelajaran yang bisa membantu kita mengatasi semua masalah tersebut. Siapa lagi kalau bukan Model Pembelajaran Problem Solving! Melalui pendekatan ini, kamu akan belajar bagaimana cara memecahkan masalah dengan cara yang lebih santai.

Tahapan Problem Solving

Apa itu model pembelajaran problem solving, cara menerapkan model pembelajaran problem solving.

  • Identifikasi masalah yang akan diselesaikan. Peserta didik harus memahami masalah yang ada dengan jelas.
  • Analisis masalah. Peserta didik perlu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dan mencari informasi terkait masalah tersebut.
  • Pengembangan strategi pemecahan masalah. Pilih strategi yang paling tepat untuk mengatasi masalah berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
  • Penerapan strategi. Peserta didik perlu menerapkan strategi yang telah dipilih dengan mengikuti langkah-langkah yang telah direncanakan.
  • Evaluasi hasil. Setelah penerapan strategi, peserta didik perlu mengevaluasi hasil yang telah dicapai dan memperbaiki jika diperlukan.

Tips dalam Menerapkan Model Pembelajaran Problem Solving

  • Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir secara kreatif dan mendengarkan pendapat dari berbagai sudut pandang.
  • Berikan tantangan dalam perumusan masalah, sehingga peserta didik dapat berlatih dalam mengidentifikasi masalah dengan baik.
  • Pentingkan kemampuan berkomunikasi dan kerjasama antarpeserta didik dalam mencari solusi terhadap masalah.
  • Berikan umpan balik yang konstruktif terhadap usaha yang telah dilakukan oleh peserta didik.
  • Berikan kesempatan untuk mencoba dan bereksperimen dengan berbagai strategi pemecahan masalah yang berbeda.

Kelebihan Model Pembelajaran Problem Solving

  • Mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif dalam mencari solusi terhadap masalah.
  • Mengembangkan kemampuan berpikir sistematis dan logis.
  • Menghubungkan pengetahuan yang telah dipelajari dengan situasi dunia nyata.
  • Meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik karena mereka merasa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
  • Memperkuat keterampilan sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan negosiasi.

Kekurangan Model Pembelajaran Problem Solving

  • Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan suatu masalah karena melibatkan banyak tahapan.
  • Memerlukan pengetahuan dan keterampilan awal yang memadai agar peserta didik dapat berpartisipasi secara efektif dalam proses pemecahan masalah.
  • Tidak semua masalah dalam kehidupan nyata dapat diadaptasi ke dalam pembelajaran problem solving.
  • Harus ada pengawasan dan bimbingan yang baik dari pendidik agar peserta didik tetap terarah dan tidak tersesat dalam proses pemecahan masalah.
  • Tidak cocok untuk semua jenis pembelajaran dan kurikulum, terutama yang mengutamakan transfer informasi dan reproduksi pengetahuan.

Frequently Asked Questions

1. apa perbedaan antara model pembelajaran problem solving dan pembelajaran konvensional, 2. bagaimana cara menilai kemampuan problem solving peserta didik, 3. apakah model pembelajaran problem solving hanya cocok untuk mata pelajaran tertentu, 4. bagaimana cara mengatasi kendala dalam menerapkan model pembelajaran problem solving, 5. apakah model pembelajaran problem solving hanya cocok untuk tingkat pendidikan tertentu, share this:, related posts:.

contoh model problem solving

Metode Pembelajaran CTL: Belajar Sambil Santai Menyenangkan!

contoh model problem solving

Metode Pembelajaran Tipe STAD: Seru-Seruan Belajar Bareng!

contoh model problem solving

Metode Konstruktivisme adalah Pendekatan Belajar yang Melibatkan Siswa dalam Proses Konstruksi Pengetahuan

Ghaziya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

  • Privacy Policy
  • Syarat dan Ketentuan

Selamat Datang

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to  upgrade your browser .

Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link.

  • We're Hiring!
  • Help Center

paper cover thumbnail

Contoh RPP Metode Problem Solving Learning

Profile image of Frengki Baganu

RPP K-13 merupakan RPP yang bagi beberapa guru membingungkan karena tidak ada contoh valid dari RPP K-13. Berikut ini adalah salah satu contoh RPP K-13 dengan menggunakan metode problem solving learning. Semoga bisa membantu anda semua

Related Papers

Saida Rahayu

rpp ini disusun untuk penelitian, jika ada kesalahan, nanti akan diperbaiki lagi. terdapat rpp kelas eksperimen PSL dan kelas kontrol DI

contoh model problem solving

Gayus Purwanto

Halmar Hiban

sembenk adjie

Hendra AlvaroNegredo

Aurellia akiem

Almas Shabrina

Tika Nafisah

navis ponco

Titis P R A S E T I A Taruna

- Pendekatan : Scientific - Model : SCL - Metode : Ceramah, Demostrasi, Diskusi

RELATED PAPERS

monteca ssinoasternar.ci

Mạch Vũ Anh Khoa

Investigative Ophthalmology & Visual Science

Pawel Kaczorowski

punyaban patel

TECHNOLOGY AND TEACHER EDUCATION …

Lisa Dawley

Critical Reviews in Oncology/Hematology

Ugo Rovigatti

American Sociological Review

Paul Lichterman

helena fidlerova

Cetak kalender Custom tanggerang

Compendium of Surface and Interface Analysis

Jun Yoshinobu

Dalton transactions (Cambridge, England : 2003)

Cristina Rodríguez

REDI F., DI PIETRO T., ET ALII, S. Lucia di Rocca di Cambio, campagna di scavo 2010. “Archeologia Medievale” XXXVIII, Firenze, pp. 263-266.

Tania Pietro

Stem Cells and Development

Guo-Chang Fan

Atherosclerosis

Lenka Štěpánková

Varia Humanika

Nafik Salafiyah

Antonia Colibasanu

Rubén Hernández-alcoceba

Journal of Infection Prevention

C. William Keevil

Proceedings of the 29th ACM international conference on Design of communication

Sara de Freitas

Journal of university teaching and learning practice

Dawn Bennett

Journal of Thoracic Oncology

Alan Herschtal

Ayesha Ejaz

RELATED TOPICS

  •   We're Hiring!
  •   Help Center
  • Find new research papers in:
  • Health Sciences
  • Earth Sciences
  • Cognitive Science
  • Mathematics
  • Computer Science
  • Academia ©2024

Brilio

  • Brilio Channels

Creator

Hello There

Sign In to Brilio

Welcome to our Community Page, a place where you can create and share your content with rest of the world

  • BRILIOBEAUTY
  • JALAN-JALAN
  • PERSONAL FINANCE

Brilio

BRILIO » Ragam

Contoh kasus problem solving di sekolah, lengkap dengan penjelasannya, secara sederhana problem solving adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan baik..

Sri Jumiyarti Risno

15 Juni 2023 12:45

Secara sederhana problem solving adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan baik. Mencari solusi dibalik setiap tantangan yang kamu hadapi. Adapun problem solving di sekolah merujuk pada kemampuan siswa untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara efektif dan kreatif. Hal ini melibatkan pemecahan masalah dalam berbagai konteks akademik dan non-akademik.  

Nah berikut contoh kasus problem solving di sekolah beserta proses dan manfaatnya, yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (15/6).

Recommended By Editor

  • Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari, patut jadi teladan
  • 10 Contoh penerapan tata tertib di rumah, bisa bantu latih kedisiplinan anak
  • Contoh program KKG sekolah dasar, lengkap dengan penjelasannya
  • Contoh teks deskripsi tentang sekolah, lengkap dengan penjelasannya
  • Contoh tata tertib di sekolah Paud, bentuk karakter terpuji anak

Tanpa dioles sitrun, cara emak-emak bersihkan kerak keramik kamar mandi ini ampuh pakai 1 bahan dapur

Tanpa dioles sitrun, cara emak-emak bersihkan kerak keramik kamar mandi ini ampuh pakai 1 bahan dapur

Tanpa diberi cuka, ini trik mengepel lantai granit agar lebih bersih dan kinclong tambah 2 bahan dapur

Tanpa diberi cuka, ini trik mengepel lantai granit agar lebih bersih dan kinclong tambah 2 bahan dapur

Wajah berjerawat nggak harus dempul, transformasi makeup cewek ini auto flawless bak seleb Korea

Wajah berjerawat nggak harus dempul, transformasi makeup cewek ini auto flawless bak seleb Korea

4 Aksesori iPhone yang bisa membantu kamu membuat konten vlogging jadi lebih profesional

4 Aksesori iPhone yang bisa membantu kamu membuat konten vlogging jadi lebih profesional

Pilih reaksi kamu.

Brilio Creator CTA

Gak perlu khawatir, tulisan kamu bisa tetap TERBACA DAN TRENDING di Brilio.net

100 Kata-kata Jawa singkat penuh makna, bikin pikiran jadi adem ayem

100 Kata-kata Jawa singkat penuh makna, bikin pikiran jadi adem ayem

100 Kata-kata bijak tentang kebesaran Allah SWT, bikin iman semakin kokoh

100 Kata-kata bijak tentang kebesaran Allah SWT, bikin iman semakin kokoh

100 Kata-kata kesetiaan tentang berumah tangga, menua bersama dengan pasangan

100 Kata-kata kesetiaan tentang berumah tangga, menua bersama dengan pasangan

85 Baby quotes beserta artinya untuk bayi baru lahir, bikin rasa syukur dan penuh kegembiraan

85 Baby quotes beserta artinya untuk bayi baru lahir, bikin rasa syukur dan penuh kegembiraan

100 Kata-kata ungkapan cinta untuk pasangan, bikin hubungan awet dan makin mesra

100 Kata-kata ungkapan cinta untuk pasangan, bikin hubungan awet dan makin mesra

100 Sad quotes tentang cinta, bikin semangat lagi dan siap bangkit dari keterpurukan

100 Sad quotes tentang cinta, bikin semangat lagi dan siap bangkit dari keterpurukan

100 Kata-kata turut berduka cita Kristen, penuh doa kasih dan penghiburan

100 Kata-kata turut berduka cita Kristen, penuh doa kasih dan penghiburan

100 Kata-kata ulang tahun buat istri, bikin hubungan makin erat dan harmonis

100 Kata-kata ulang tahun buat istri, bikin hubungan makin erat dan harmonis

Wave white

Curhat Nikita Mirzani dapat kekerasan dari kekasih selama pacaran, ngaku punya bukti kuat

Kini tinggal di kontrakan mewah, intip 9 potret taman Rina Nose yang nyambung dengan kolam renang

Kini tinggal di kontrakan mewah, intip 9 potret taman Rina Nose yang nyambung dengan kolam renang

Tampil glamor di panggung, intip gaya minimalis 9 penyanyi saat masak, BCL polosan pakai kaus oblong

Tampil glamor di panggung, intip gaya minimalis 9 penyanyi saat masak, BCL polosan pakai kaus oblong

Kisah sopir bus singgahkan penumpang lapar ke rumah mertua untuk makan saat Lebaran, panen pujian

Kisah sopir bus singgahkan penumpang lapar ke rumah mertua untuk makan saat Lebaran, panen pujian

Tempati hunian ditaksir Rp 100 M, 11 potret taman rumah dr Tompi menyatu dengan sungai bak di pedesaan

Tempati hunian ditaksir Rp 100 M, 11 potret taman rumah dr Tompi menyatu dengan sungai bak di pedesaan

7 Potret jalan umum tembus rumah di Demak, konsepnya bingungin tapi bikin netizen angkat topi

7 Potret jalan umum tembus rumah di Demak, konsepnya bingungin tapi bikin netizen angkat topi

Mantan ART jadi bos skincare, 9 potret kamar tidur Erlyanie ada ruang makeup bak di salon

Mantan ART jadi bos skincare, 9 potret kamar tidur Erlyanie ada ruang makeup bak di salon

 11 Chat lucu percakapan tentang nilai di sekolah ini bacanya jadi geregetan

11 Chat lucu percakapan tentang nilai di sekolah ini bacanya jadi geregetan

9 Potret kamar Raffi Ahmad semasa bujang, kini desainnya serba hijau dan feminin usai makeover

9 Potret kamar Raffi Ahmad semasa bujang, kini desainnya serba hijau dan feminin usai makeover

Rumah barunya mewah bergaya American Style, 9 potret dapur Eza Yayang luas nyambung dengan ruang TV

Rumah barunya mewah bergaya American Style, 9 potret dapur Eza Yayang luas nyambung dengan ruang TV

100 Caption WA aesthetic, bikin terlihat keren dan menarik perhatian teman

100 Caption WA aesthetic, bikin terlihat keren dan menarik perhatian teman

100 Tired quotes dan artinya, cocok untuk bangkitkan motivasi dan semangat menjalani hari

100 Tired quotes dan artinya, cocok untuk bangkitkan motivasi dan semangat menjalani hari

100 Health quotes penuh nasihat mendalam, menjaga kebugaran tubuh dan jiwa

100 Health quotes penuh nasihat mendalam, menjaga kebugaran tubuh dan jiwa

100 Holiday quotes bikin perjalanan makin asik dan bermakna

100 Holiday quotes bikin perjalanan makin asik dan bermakna

100 Caption aesthetic singkat untuk Instagram, cocok buat para Gen Z

100 Caption aesthetic singkat untuk Instagram, cocok buat para Gen Z

100 Kata-kata Madura tentang kehidupan, penuh makna mendalam dan menyentuh hati

100 Kata-kata Madura tentang kehidupan, penuh makna mendalam dan menyentuh hati

100 Love quotes romantis, sederhana namun penuh kasih sayang

100 Love quotes romantis, sederhana namun penuh kasih sayang

5 Contoh summary caption dalam bahasa Inggris beserta artinya, pahami pengertian dan fungsinya

5 Contoh summary caption dalam bahasa Inggris beserta artinya, pahami pengertian dan fungsinya

Wave more

85 Respect quotes tentang keluarga, penuh kepercayaan dan saling membantu

150 Flower quotes beserta artinya, penuh kebahagiaan dan kasih sayang

150 Flower quotes beserta artinya, penuh kebahagiaan dan kasih sayang

100 Friday quotes beserta artinya, penuh motivasi dan makna mendalam

100 Friday quotes beserta artinya, penuh motivasi dan makna mendalam

Apa itu expanded caption, pahami pengertian dan cara penulisannya

Apa itu expanded caption, pahami pengertian dan cara penulisannya

175 Kata-kata selamat ulang tahun untuk diri sendiri, bikin semangat menjalani kehidupan

175 Kata-kata selamat ulang tahun untuk diri sendiri, bikin semangat menjalani kehidupan

100 Grateful quotes bahasa Indonesia untuk membuat hidup lebih bermakna

100 Grateful quotes bahasa Indonesia untuk membuat hidup lebih bermakna

100 Kata-kata anniversary singkat buat pacar, bikin tetap langgeng dan makin disayang

100 Kata-kata anniversary singkat buat pacar, bikin tetap langgeng dan makin disayang

175 Kata-kata sabar untuk diri sendiri, auto semakin dewasa menjalani kehidupan

175 Kata-kata sabar untuk diri sendiri, auto semakin dewasa menjalani kehidupan

Download gratis aplikasi mobile Brilio :

Appstore

IMAGES

  1. 5W 1H Method for Problem Solving Explained with Example

    contoh model problem solving

  2. contoh kasus problem solving cycle

    contoh model problem solving

  3. pembelajaran problem solving dan problem based learning

    contoh model problem solving

  4. An Overview Of 9 Step Problem Solving Model

    contoh model problem solving

  5. Model Pembelajaran Problem Solving: Pengertian dan Langkahnya

    contoh model problem solving

  6. Problem-solving process model, adapted and translated with kind

    contoh model problem solving

VIDEO

  1. Penalaran Matematika Contoh dari Website Resmi

  2. PPL SIKLUS 1: Model Pembelajaran Problem Based Learning oleh Rosyaidah, S. Pd

  3. LIDM 2023

  4. Sering Terjadi dipancing marah, dibalas marah, dibilang gila #satire #satirepetir #danoe_renouva

  5. STUDY SKILL : PROBLEM SOLVING

  6. Transportation Model Prob. Modified Distribution Method Part #5 in Somali

COMMENTS

  1. Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap)

    Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving. Model pembelajaran problem solving adalah model yang mengutamakan pemecahan masalah dalam kegiatan belajar untuk memperkuat daya nalar yang digunakan oleh peserta didik agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar dari materi yang disampaikan. Seperti yang diungkapkan Pepkin (dalam Shoimin, 2017 ...

  2. Problem Solving: Arti, Proses, Contoh, Manfaat, dan Tips ...

    Metode ini pun memastikan bahwa proses penyelesaian masalah dilakukan secara terfokus dan teratur. 5. Failure mode and effect analysis. Metode problem solving lain yang bisa kamu gunakan adalah failure mode and effect analysis. Dalam metode ini, kamu dan tim mencoba menganalisis setiap elemen dari strategi bisnis dan memikirkan hal-hal terburuk ...

  3. 12 Contoh Problem Solving dalam Perusahaan dan Cara Menerapkannya

    2. Meningkatkan Efisiensi Operasional. Problem solving membantu dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional. 3. Menjaga Kepuasan Pelanggan. Dalam bisnis, masalah pelanggan sering muncul. Kemampuan dalam menyelesaikan masalah ini akan menjaga kepuasan pelanggan.

  4. Pembelajaran Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving)

    Contoh Pembelajaran Problem Solving. Dalam memecahkan masalah, siswa perlu menganalisis materi, memahaminya, dan menarik kesimpulan. Karena itu, pendekatan pemecahan masalah mengharuskan siswa berperan aktif dan bisa berpikir kritis. ... Model Pembelajaran Problem Solving (Penjelasan Lengkap) - Serupa (2022) Belajar & Pembelajaran, Dilengkapi ...

  5. Problem-Solving Models: What They Are and How To Use Them

    Here is a six-step process to follow when using a problem-solving model: 1. Define the problem. First, determine the problem that your team needs to solve. During this step, teams may encourage open and honest communication so everyone feels comfortable sharing their thoughts and concerns.

  6. Belajar Dengan Santai: Contoh Metode Pembelajaran Problem Solving

    Yuk, simak contoh metode pembelajaran problem solving di bawah ini yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari! 1. Brainstorming. Langkah pertama dalam metode pembelajaran problem solving adalah brainstorming. Dalam tahap ini, cobalah untuk mengumpulkan sebanyak mungkin ide atau solusi terkait dengan masalah yang sedang kamu hadapi.

  7. Sintaks Model Pembelajaran Problem Solving: Mengatasi Rasa Pusing Saat

    Ingin tahu bagaimana model pembelajaran problem solving dapat membantu meningkatkan kemampuanmu dalam memecahkan masalah? Dalam artikel ini, kami akan memberikan gambaran menyeluruh tentang sintaks model pembelajaran problem solving yang efektif dan cara penerapannya dalam situasi kehidupan nyata. Temukan bagaimana langkah-langkah sistematis dalam model ini akan membantu kamu mengasah ...

  8. Model Pembelajaran Problem Solving: Menyenangkan, Praktis, dan Efektif

    Temukan kelebihan menjadikan model pembelajaran problem solving sebagai alat efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa. Dengan pendekatan yang praktis dan interaktif, model ini mendorong siswa untuk mengatasi tantangan dan menemukan solusi inovatif dalam berbagai situasi. Baca artikel ini dan temukan bagaimana model pembelajaran problem solving menjadi kunci ...

  9. Mengenal Metode Problem Solving, Cara Meningkatkan & Contoh

    2. Membuka Peluang Karir. Umumnya, perusahaan menyukai orang dengan pemikiran kritis dan mampu menyelesaikan permasalahan secara cepat, tepat, dan efisien. Oleh karena itu, problem solving adalah skill yang banyak dicari pada saat rekrutmen. Begitu pula ketika Anda telah menjadi karyawan tetap.

  10. Problem Solving Dalam Pembelajaran Matematika

    Model pembelajaran problem solving dipandang sebagai model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir tinggi. Dr. Chuck W. Wiederhold (2001), seorang ahli pendidikan di bidang matematika banyak meneliti tentang model pembelajaran ini. Suatu soal hanya dapat disebut sebagai problem bagi siswa jika dipenuhi syarat-syarat ...

  11. Creative Problem Solving (CPS) untuk Meningkatkan ...

    Sebagai contoh, guru bisa menerapkan model Creative Problem Solving (CPS) untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa di dalam kelas. Creative Problem Solving (CPS) adalah model pembelajaran yang berfokus pada keterampilan memecahkan masalah dan tantangan dalam menemukan solusi terbaik dengan cara berpikir kreatif, inovatif, dan ...

  12. Model Pembelajaran Problem Solving

    Definisi Model Pembelajaran Problem Solving. Model pembelajaran problem solving merupakan model yang berorientasi pada pemecahan masalah. Rangkaian kegiatannya berpusat pada strategi, teknik maupun cara untuk bisa memperkuat nalar dan daya kritis peserta didik khususnya berkaitan dengan materi yang disampaikan guru.

  13. (PDF) Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Dalam Meningkatkan

    Focus in Action Research This class is the Application of Problem Solving learning model and IPS Learning Outcomes. The subjects of the study were the fourth grade students of SD Inpres 3/77 ...

  14. (PDF) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE ...

    One option for teachers is to employ a paradigm that allows students to actively learn while focusing on problem-solving (Abidin, 2019). Search Solve Create and Share (SSCS) model in this problem ...

  15. Manfaat Model Pembelajaran Problem Solving

    Untuk lebih memahami mengenai pengertian dan contoh problem solving dalam pembelajaran, simak penjelasan di bawah ini. Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving . Model pembelajaran problem solving adalah sebuah metode atau prosedur yang digunakan untuk mengajarkan siswa cara menyelesaikan masalah. Model ini berfokus pada aktivitas belajar ...

  16. Simak Pengertian Problem Solving dan Contohnya!

    Analisis. Langkah pertama untuk problem solving adalah menganalisis situasi. Keterampilan analisis akan membantumu memahami masalah dan mengembangkan solusi secara efektif. Analisis diperlukan dalam problem solving untuk membantu membedakan antara solusi yang efektif dan tidak efektif. Riset. Riset adalah keterampilan penting saat problem solving.

  17. contoh Rpp kurtilas model problem solving learning (PSL)

    See Full PDFDownload PDF. RPP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Kota Tasikmalaya Mata Pelajaran : Biologi Materi Pokok : Dampak Perubahan Lingkungan Bagi Kehidupan Kelas/ Semester : X/ II Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 pertemuan) KOMPETENSI INTI: KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

  18. (PDF) Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis Problem Solving

    Selain itu model problem solving juga dapat meningkatkan keterampilan proses sains serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis (Ariani, 2020; Misla & Mawardi, 2020). Salah satu sumber belajar yang dapat diorientasikan untuk model pembelajaran problem solving adalah Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). LKPD merupakan salah satu sumber ...

  19. PDF BAB III METODE PENELITIAN problem solving yang

    BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap efektifitas model pembelajaran problem solving yang digunakan dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD Kelas V. Dilihat dari tujuan penelitian tersebut di atas, maka dalam penelitian ...

  20. Model Pembelajaran Problem Solving dan Sintaknya: Memecahkan Masalah

    Model pembelajaran problem solving menekankan pada pemecahan masalah dan keterlibatan aktif peserta didik, sedangkan pembelajaran konvensional cenderung mengutamakan transfer informasi dari pendidik ke peserta didik. ... 300+ Contoh Judul Skripsi Ilmu Komunikas… April 15, 2024 400+ Judul Skripsi Teknik Mesin Terbaru:… April 15, 2024 250 ...

  21. Pengembangan Modul Ajar Berorientasi Model Creative Problem Solving

    Based on this, this research aims to develop teaching modules oriented to the Creative Problem Solving (CPS) model of division material to improve the problem solving skills of Phase B students. The research method used in this research is the Design and Development (D&D) method proposed by Richey and Klein with Planning, Production, Evaluation ...

  22. Contoh RPP Metode Problem Solving Learning

    See Full PDFDownload PDF. rpp ini disusun untuk penelitian, jika ada kesalahan, nanti akan diperbaiki lagi. terdapat rpp kelas eksperimen PSL dan kelas kontrol DI. - Pendekatan : Scientific - Model : SCL - Metode : Ceramah, Demostrasi, Diskusi. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP‭ ‬no.‭ ‬7‭) Sekolah‭ ‬:‭ ‬SMP BOPKRI‭ ‬3 ...

  23. Contoh kasus problem solving di sekolah, lengkap dengan penjelasannya

    Adapun problem solving di sekolah merujuk pada kemampuan siswa untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah secara efektif dan kreatif. Hal ini melibatkan pemecahan masalah dalam berbagai konteks akademik dan non-akademik. Nah berikut contoh kasus problem solving di sekolah beserta proses dan manfaatnya, yang dilansir brilio ...