big bang apa artinya

Teori Big Bang: Pengertian, Penemu, dan Proses Terbentuknya

ilustrasi galaksi

Apa Itu Teori Big Bang?

Siapa yang menemukan teori big bang, pengenalan teori big bang ke muka umum, proses terbentuknya galaksi.

Pernah mendengar teori Big Bang dalam pelajaran fisika di bangku sekolah? Teori Big Bang adalah teori yang membahas bagaimana alam semesta terbentuk.

Teori ini dikemukakan oleh warga asal Belgia yang ingin mengembangkan pemaparan kosmolog lain. Berikut adalah penjelasannya!

Mengutip space.com, teori Big Bang adalah penjelasan mengenai cara alam semesta terbentuk. Teori Big Bang menjelaskan bahwa alam semesta yang kita kenal berasal dari titik tunggal dengan panas dan padat yang tak terhingga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Titik tunggal ini mengembang dan meregang dengan kecepatan yang tak terduga dalam 13,8 miliar tahun dan terus berkembang menjadi alam semesta yang kita kenal sekarang.

Penemuan teori Big Bang ditemukan oleh Georges Lemaitre, seorang pastor Katolik Roma sekaligus fisikawan. Namun, proses penemuan teori Big Bang sebenarnya berawal dari penemuan-penemuan teori lainnya yang kemudian dikembangkan oleh Georges Lemaitre.

Pada tahun 1922, seorang kosmolog sekaligus matematikawan Rusia bernama Alexander Friedman menemukan solusi untuk persamaan bidang relativitas umum Albert Einstein yang menyatakan bahwa alam semesta mengembang. Einstein yang pada dasarnya lebih percaya dengan alam statis dan abadi segera menambahkan konstanta kosmologis ke dalam persamaannya, yaitu kerapatan energi dari ruang. Lalu, ia menghilangkan pendekatan ekspansi yang mendukung alam semesta mengembang.

Padahal, pada 1912, sudah ada bukti pengamatan yang menyatakan bahwa alam semesta mengembang. Astronom Amerika Vesto Slipher telah mengamati galaksi spiral yang dianggap sebagai "nebula spiral" karena para astronom belum mengetahui keberadaan galaksi di luar Bima Sakti. Vesto melihat bahwa semua nebula bergerak menjauhi Bumi.

Kemudian, pada tahun 1924, astronom Edwin Hubble mampu mengukur jarak antara para nebula dan menemukan bahwa keberadaannya sangatlah jauh, bahkan tidak termasuk ke dalam Bima Sakti. Faktanya, Bima Sakti hanyalah satu dari banyak galaksi dan para nebula ini adalah galaksi itu sendiri.

Ketika memasuki tahun 1927, pastor Katolik Roma dan fisikawan Georges Lemaitre menghitung solusi Friedman dan menyarankan bahwa alam semesta harus mengembang. Hubble, pada tahun 1929, mendukung teori tersebut dan menemukan korelasi antara jarak galaksi. Galaksi bergerak menjauh lebih cepat, sesuai dengan dugaan solusi Lemaitre.

Lemaitre mengekstrapolasi (memperluas data di luar data yang sudah ada) ketika menemukan data bahwa materi alam semesta mencapai kepadatan dan suhu tak terbatas pada waktu yang terbatas di masa lalu. Hal ini berarti alam semesta dimulai dari titik materi yang sangat kecil dan padat, disebut sebagai atom purba.

Meski teori Big Bang telah diterima oleh hampir seluruh astronom saat ini, astronom pada tahun 1930-an memiliki kesulitan untuk menerima fakta bahwa alam semesta mengembang. Lemaitre mempublikasikan sebuah makalah pada tahun 1927 yang memberikan solusi menarik untuk persamaan relativitas umum terkait kasus alam semesta yang mengembang.

Namun, Friedmann hanya tertarik pada matematika sebagai solusi ideal dan tidak mengejar fakta bahwa persamaan relativitasnya menggambarkan alam semesta yang mengembang.

Setahun berikutnya, Lemaitre kembali mengeksplorasi konsekuensi logis dari alam semesta yang mengembang. Ia mengusulkan titik waktu yang terbatas sebagai asal dari alam semesta. Bila alam semesta benar mengembang, titik awalnya lebih kecil di masa lalu, kemudian semua materi di alam semesta dulu bersama dalam keadaan yang sangat padat.

Ringkasnya, Lemaitre menganggap alam semesta pada awalnya adalah partikel tunggal yang hancur dalam ledakan sehingga menghasilkan ruang dan waktu serta perluasan alam semesta yang berlanjut hingga hari ini.

Mengutip space.com, seluruh alam semesta terkondensasi ke dalam singularitas atau titik dalam ruang waktu yang sangat kecil dengan titik kepadatan dan panas yang tak terbatas sejak 13,7 miliar tahun yang lalu.

Namun, sebuah ledakan tiba-tiba terjadi, menggelembungkan alam semesta ke luar lebih cepat dari kecepatan cahaya. Periode ini merupakan inflasi kosmik yang berlangsung selama sepersekian detik, sekitar 10 sampai 32 detik.

Saat inflasi kosmik berhenti secara misterius, deskripsi teori Big Bang menjadi lebih sederhana. Partikel, atom, dan hal-hal yang menjadi bintang dan galaksi mulai mengisi alam semesta.

Ketika segala hal yang ada di alam semesta masih sangat panas, sekitar 10 miliar derajat Fahrenheit (5,5 miliar celcius), kosmos berisi beragam partikel fundamental seperti neutron, elektron, dan proton, dan partikel lainnya yang membentuk segala hal yang ada pada saat ini.

Elektron bebas menyebabkan cahaya (foton) menyebar seperti sinar matahari dari tetesan air di awan. Namun, elektron bebas bertemu dengan nukleus dan menciptakan atom netral seiring waktu. Atom juga bisa bertemu dengan muatan listrik positif dan negatif yang sama sehingga memungkinkan sinar cahaya muncul 300.000 tahun setelah Big Bang. Cahaya ini disebut sebagai afterglow.

Itulah penjelasan tentang teori Big Bang, teori yang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari partikel tunggal yang meledak dan menyebar sehingga membentuk alam semesta seperti sekarang ini. Teori Big Bang dikemukakan oleh George Lemaitre, seorang pastor Katolik Roma sekaligus fisikawan yang berusaha mengembangkan penemuan Alexander Friedman.

Hari Paskah 2024: Jadwal, Sejarah, Tema, Makna, hingga Rangkaiannya

Urutan hari paskah dan maknanya, ada 6 rangkaian perayaan, beri kuliah program doktor, bamsoet ingatkan pentingnya pembenahan parpol, pengertian malam lailatul qadar: makna, ciri, keutamaan dan amalannya, diskusi untuk memahami lebih dalam status quo, tingkatkan wawasan industri tata udara ke mahasiswa di samarinda.

Trans Snow World Bintaro Gelar Konser Perdana, Ada Color Me Badd

IDN Times

Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

  • 22 May 23 | 16:51

Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

"Kapan alam semesta lahir?" "Apa yang terjadi saat kelahiran alam semesta?"

Pertanyaan-pertanyaan ini kerap menjadi perbincangan para ilmuwan dan astronom. Dan, kalau sudah berbicara mengenai topik ini, pasti tidak jauh dari "Dentuman Besar" atau Big Bang .

Menurut teori Big Bang , alam semesta berawal sebuah titik yang sangat panas, lalu mengembang dan mendingin hingga saat ini. Teori mengenai pembentukan alam semesta inilah yang terdepan dalam menjelaskan kejadian alam semesta yang besar dan ajaib!

Namun, karena manusia belum dapat menemukan alat yang cukup mutakhir untuk menelusuri Big Bang , maka segala hal tentang teori ini didasari kalkulasi dan observasi. Menurut perhitungan dari Institut Max Planck pada 2015, ternyata Big Bang bisa ditelusuri hingga 13,82 miliar tahun yang lalu. Bisa dibilang, itulah usia alam semesta kita sekarang!

1. Pemikiran Big Bang sudah ada sejak zaman dahulu

Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

Sejarah  Big Bang bisa ditelusuri hingga abad ke-13. Pada 1225, teolog Inggris, Robert Grosseteste, merilis risalah bertajuk " De Luce ". Grosseteste mengungkapkan kalau alam semesta berawal dari sebuah "ledakan besar" dan kristalisasi materinya membentuk bintang dan planet.

Bahkan,  Big Bang sempat muncul dalam bentuk puisi. Pada 1791, Erasmus Darwin (kakek dari Charles Darwin) mengungkapkan teori mengenai  Big Bang melalui puisi. Hampir 60 tahun kemudian, penyair legendaris Amerika, Edgar Allan Poe, mengutarakan hal yang sama namun lebih detail lewat prosanya, Eureka .

Menurut Poe,  Big Bang dimulai dari "Partikel Purba Tunggal", yang dipecahkan menjadi atom oleh "Kehendak Ilahi". Atom-atom tersebut menyebar ke seluruh ruang semesta sebelum akhirnya tertarik lagi, membentuk bintang dan sistem bintang. Materi alam semesta lalu ditarik oleh gravitasi, menuju tahap "Partikel Purba", dan siklus pun terulang.

2. Awal abad ke-20, saat teori Big Bang berkembang pesat, dari Slipher hingga Friedmann

Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

Bermula pada 1912, astronom Amerika, Vesto Slipher, mengamati efek Doppler pada nebula spiral (nama untuk "galaksi spiral" saat itu). Slipher menemukan bahwa hampir semua nebula menjauh dari Bumi. Saat itu, para astronom, termasuk Slipher, tidak sadar bahwa "nebula" tersebut ada di luar Bimasakti!

Tiga tahun kemudian, ilmuwan terkemuka Jerman, Albert Einstein mengeluarkan teori relativitas umum yang menjadi salah satu landasan teori  Big Bang . Merasa teorinya salah, Einstein menambahkan konstanta kosmologis pada 1917. Oleh karena itu, model alam semesta menurut Einstein adalah statis, atau tidak berubah.

Pada 1922, ilmuwan dan astronom Rusia, Alexander Friedmann, menjadi yang pertama menggunakan teori relativitas Einstein tanpa konstanta kosmologis, menghasilkan "Persamaan Friedmann". Bertentangan dengan teori alam semesta statis Einstein, Friedmann mengungkapkan bahwa alam semesta terus mengembang.

3. Hukum Hubble dan Lemaitre, fondasi utama teori Big Bang

Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

Dua tahun setelah Friedmann mengemukakan teorinya, astronom Amerika, Edwin Hubble, menemukan bahwa "nebula spiral" ternyata adalah galaksi. Mengacu pada persamaan Friedmann, pada 1927, pendeta Katolik dan astronom Belgia, Georges Lemaître, mengatakan bahwa resesi nebula disebabkan oleh ekspansi alam semesta.

Betul saja, pada 1929, Hubble mengeluarkan "Hukum Hubble" yang menyatakan bahwa jarak sama dengan kecepatan resesi galaksi lewat pergeseran merah ( redshift ) . Jadi, semakin besar jarak galaksi dari Bumi, semakin cepat galaksi menjauh. Dengan kata lain, sebelum menjauh, seluruh materi seharusnya bersatu dalam sebuah singularitas.

Hal inilah yang kemudian diungkapkan oleh Lemaître pada 1931 lewat " hipotese de l'atome primitif " atau Hipotesis Atom Purba. Lemaître mengatakan bahwa semakin kita kembali ke masa lalu, maka ukuran alam semesta semakin mengecil hingga di satu waktu alam semesta adalah satu titik, sebuah "atom purba".

Baca Juga: Percayakah? 7 Mitos dan Teori Kontroversial tentang Bulan

4. Model Lemaître vs. Model Hoyle

Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

Setelah berakhirnya Perang Dunia II (PD2), Hukum Hubble pun menghasilkan dua model mengenai awal alam semesta, yaitu:

  • Model Lemaître : ilmuwan Rusia-Amerika George Gamow. Disebut "nukleosintesis dentuman besar" ( Big Bang Nucleosynthesis , BBN), model Lemaître dikatakan sebagai cikal bakal radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis ( Cosmic Microwave Background radiation , CMB).
  • Model Hoyle : oleh ilmuwan dan astronom asal Inggris, Fred Hoyle. Hoyle juga mencetuskan teori "Keadaan Tetap" atau  Steady State , di mana materi baru di alam semesta terus terbentuk seiring ekspansi alam semesta. Dengan kata lain, alam semesta tetap sama.

Pada gelar wicara bersama radio BBC pada 1949, Hoyle adalah yang pertama mencetuskan istilah " Big Bang " untuk teori Lemaître. Konon dimaksud sebagai sindiran, istilah  Big Bang kemudian populer untuk menjelaskan model Lemaître. Untuk sementara, para ilmuwan terbagi pada dua model tersebut.

Pada 1964, model Lemaître keluar sebagai pemenangnya. Dengan ditemukannya CMB, model Lemaître atau Big Bang semakin dikokohkan sebagai teori terbaik dalam menjelaskan kelahiran alam semesta.

5. CMB, bukti terkuat dari kejadian Big Bang yang ditemukan tak sengaja

Editor’s picks.

  • Alasan Bendera Inggris Ada 2, Fungsinya Berbeda!
  • 7 Fakta Menarik Orang Utan, Primata Cerdas Pemakan Buah 
  • 10 Daerah di Indonesia yang Paling Berpolusi per 15 Mei 2023

Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

Radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis atau CMB adalah radiasi elektromagnetik tertua yang memenuhi seluruh ruang angkasa dan dianggap sisa dari Big Bang .

Dideteksi dengan teleskop radio yang sensitif, CMB berupa noise atau cahaya yang redup, tidak berasal dari bintang, galaksi, atau benda langit lainnya, dan terdeteksi paling kuat di ranah gelombang mikro spektrum radio.

Semua bermula pada 1948. Saat itu, duo ilmuwan Amerika, Ralph Alpher dan Robert Herman, mengatakan bahwa suhu alam semesta adalah 5 derajat Kelvin (-268.15 derajat Celsius). Salah perhitungan, Alpher dan Herman kemudian mengatakan kalau suhunya berubah menjadi 28 derajat Kelvin (-245 derajat Celsius) pada 1949.

Sekitar 15 tahun kemudian, astronom Amerika dari Bell Telephone Laboratories , Arno Penzias dan Robert Wilson, tengah membangun receiver untuk komunikasi satelit dan radio astronomi.  Receiver tersebut kemudian mendeteksi noise yang 100 kali lebih tinggi dari prakiraan.

Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

Pertama kali, mereka mengira hal tersebut dikarenakan sarang dan kotoran burung merpati yang menghalangi receiver . Namun, setelah dibersihkan, ternyata noise -nya tetap dan terlihat menyebar di langit. Bukan dari Bumi, Matahari atau bahkan Bimasakti, Penzias dan Wilson mengatakan kalau temuan ini dari luar galaksi!

Saat itu ahli astrofisika dari Princeton University, Robert H. Dicke, Jim Peebles, dan David Wilkinson pun tengah mencari radiasi gelombang mikro. Mereka berhipotesis kalau  Big Bang menyebabkan ledakan radiasi. Dengan alat yang tepat, Dicke, Peebles, dan Wilkinson yakin bahwa radiasi ini, dalam bentuk gelombang mikro, masih dapat dideteksi.

Mendengar kabar tersebut, Penzias dan Wilson yakin terhadap penemuan mereka karena sesuai dengan kriteria. Dicke, Peebles, dan Wilkinson menemui Penzias dan Wilson, dan setelah melihat penemuan mereka berdua, para ahli astrofisika  Princeton  yakin bahwa inilah bukti radiasi dari Big Bang .

Penzias dan Wilson kemudian mengungkapkan bahwa suhu alam semesta ada di kisaran 3 derajat Kelvin (-270 derajat Celsius). Atas penemuannya, Penzias dan Wilson dianugerahi Penghargaan Nobel di Bidang Fisika pada 1978.

6. CMB dalam menentukan umur dan komposisi alam semesta

Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

CMB telah diamati dalam banyak misi luar angkasa dunia. Salah satu misi penjelajahan luar angkasa paling terkenal adalah wahana antariksa NASA, Cosmic Background Explorer (COBE), yang memetakan langit pada 1989-1993.

Selain COBE, Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) NASA pada 2003-2010, dan satelit Planck dari Badan Antariksa Eropa (ESA) juga ikut mencari CMB.

Diluncurkan pada 2009 hingga 2013, wahana antariksa Planck kemudian memetakan bagian alam semesta yang belum terjangkau sebelumnya. Selain pemetaan tersebut, Planck menyatakan kalau usia alam semesta adalah 13,82 miliar tahun!

Pemetaan alam semesta lewat CMB juga memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai komposisi alam semesta. Para ilmuwan dikejutkan bahwa alam semesta "dikuasai" oleh materi dan energi yang tidak terdeteksi, sehingga disebut materi dan energi "gelap". Hanya 5 persen alam semesta (planet, bintang, dan galaksi) yang terdiri dari materi biasa.

7. Ion helium hidrida (HeH+), materi pertama yang muncul setelah Big Bang

Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

Pada 2019, sebuah penelitian gabungan di Jerman dan AS berhasil memecahkan salah satu misteri  Big Bang : "Apa materi pertama yang terbentuk?". Bertajuk " Astrophysical detection of the helium hydride ion HeH+ ", jawabannya adalah ion helium hidrida (HeH+) di nebula NGC 7027, Konstelasi Cygnus berjarak 3.000 tahun cahaya dari Bumi.

Saat alam semesta mulai mendingin, ion-ion unsur cahaya mulai mendekat dan bergabung. Dengan suhu di bawah 4.000 derajat Kelvin (3.726 derajat Celsius), lingkungan tanpa logam serta kepadatan rendah, atom helium netral membentuk ikatan molekul pertama lewat asosiasi radiasi dengan proton, menghasilkan ion HeH+.  

Para ilmuwan memprakirakan 1970an sebagai tahun terbentuknya HeH+ di luar angkasa. Namun, HeH+ tak terdeteksi karena spektrometer terhalang oleh atmosfer Bumi. Selain itu, keterbatasan alat dan resolusi rendah spektrometer membuat HeH+ tetap terselubung.

Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

Untuk mendeteksi HeH+, para ilmuwan Jerman dan Amerika mengirimkan German Receiver for Astronomy at Terahertz Frequencies (GREAT) dan diterbangkan dengan pesawat NASA Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA). Sebagai satu-satunya alat paling mutakhir, GREAT harus mengudara untuk mendeteksi HeH+.

Setelah tiga penerbangan pada Mei 2016, para peneliti menggunakan spektrometer beresolusi tinggi untuk mengamati NGC 7027. Hasilnya, sinyal jelas dari molekul HeH+. Dengan penemuan tersebut, batasan pembentukan dan penghancuran molekul HeH+ dapat dipetakan dan memberi informasi lebih mengenai  Big Bang .

Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

Dari berbagai teori mengenai permulaan alam semesta,  Big Bang adalah yang paling terdepan dan terpercaya. Hal ini dikarenakan berbagai perhitungan, hipotesis, dan observasi manusia turut membenarkannya. Namun, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia masih mengejar jejak-jejak  Big Bang .

Itulah hal-hal yang perlu kamu ketahui mengenai  Big Bang . Hingga saat ini, berbagai peneliti dan astronom masih mencari cara untuk mengetahui kejadian ajaib yang melahirkan alam semesta seperti sekarang ini. Sayangnya, manusia masih jauh dari kata "dekat" untuk memecahkan misteri  Big Bang !

Baca Juga: Masih Misterius, 8 Teori Unik Pembangunan Candi Borobudur

  • fenomena alam semesta
  • fenomena alam
  • alam semesta
  • sejarah dunia

Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya

Rekomendasi artikel, berita terpopuler.

  • PRIVACY & POLICY
  • PEDOMAN MEDIA SIBER

#DIVERSITYISBEAUTIFUL

Survey Idn Times

logo

  • Disabilitas

Global

  • Internasional

Mengenal Teori Big Bang, Penyebab Terbentuknya Alam Semesta

Mengenal lagi Dentuman Besar atau Teori Big Bang, penyebab utama lahirnya alam semesta.

Afra Augesti

Diperbarui 23 Sep 2021, 11:24 WIB Diterbitkan 20 Jun 2019, 18:35 WIB

Asal usul pembentukan alam semesta menurut Teori Big Bang

Liputan6.com, Jakarta - Sudah sejak lama Teori Big Bang atau Dentuman Besar disebut sebagai penyebab terbesar terbentuknya alam semesta pada hampir14 miliar tahun lalu. Berdasarkan permodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga mendingin pada waktu ini.

Dalam pengukuran tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian dijadikan sebagai referensi waktu terjadinya Dentuman Besar.

Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan. Demikian seperti dikutip dari Live Science , Kamis (20/6/2019).

Advertisement

Bak Kembang Api, Penampakan Alam Semesta dari Sinar-X Dirilis NASA

Ilmuwan berhasil kembangkan laser khusus pendeteksi kanker, ini rencana astronom untuk saksikan tabrakan lubang hitam supermasif.

Pada tahun 1924, penelitian yang dilakukan oleh Edwin Hubble terhadap jarak nebula spiral terdekat menunjukkan bahwa material itu sebenarnya merupakan galaksi lain.

Georges Lemaitre, fisikawan dari Belgia, pada 1927 menyebut bahwa resesi nebula yang disiratkan oleh "persamaan Friedmann" (serangkaian persamaan dalam bidang kosmologi fisik yang mengatur pengembangan ruang dalam model alam semesta yang homogen dan isotropik dalam konteks relativitas umum, dirumuskan oleh Alexander Friedmann pada tahun 1922) dan "relativitas umum" Albert Einstein (teori geometri mengenai gravitasi yang diperkenalkan oleh Einstein pada 1916) diakibatkan oleh alam semesta yang mengembang.

Pada 1931 Lemaitre lebih jauh lagi memaparkan, pengembangan alam semesta --seiring berjalannya waktu-- memerlukan syarat bahwa alam semesta mengerut seiring berbaliknya waktu, sampai pada suatu ketika di mana seluruh massa alam semesta berpusat pada satu titik, yaitu "atom purba", tempat waktu dan ruang bermula.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini .

Pengenalan ke Muka Umum

Alam Semesta

Publik pertama kali diperkenalkan istilah Teori Bug Bang sebagai dasar acuan terbentuknya alam semesta karena astronom Inggris, Fred Hoyle.

Pada tanggal 28 Maret 1949, Hoyle menciptakan ungkapan kontroversial dalam siaran BBC , dengan mengatakan bahwa gagasan "semua persoalan alam semesta yang diciptakan dalam satu ledakan besar pada waktu tertentu di masa lampau" adalah tidak masuk akal.

Setelah Perang Dunia II, terdapat dua model kosmologis yang memungkinkan. Satunya adalah "teori keadaan tetap" ala Hoyle, yang mengajukan bahwa materi-materi baru tercipta ketika alam semesta tampak mengembang.

Sedangkan model lainnya adalah teori milik Lemaitre yang memperkenalkan "nukleosintesis ledakan dahsyat" (Big Bang Nucleosynthesis atau BBN).

Ironisnya, justru Hoyle-lah yang mencetuskan istilah Big Bang dengan merujuk pada teori Lemaitre. Hoyle kemudian memberikan sumbangsih yang besar terhadap usaha para fisikawan untuk memahami nukleosintesis bintang, yang merupakan lintasan pembentukan unsur-unsur berat dari unsur-unsur ringan secara reaksi nuklir.

Setelah penemuan radiasi gelombang mikro kosmis pada tahun 1964, kebanyakan ilmuwan mulai menerima bahwa beberapa skenario teori ledakan dahsyat memang pernah terjadi.

"Ada sebuah jendela kecil di waktu di mana nukleus dapat terbentuk," kata Glennys Farrar, seorang kosmolog di New York University. "Setelah itu, alam semesta terus mengembang dan mereka tidak dapat bertemu satu sama lain, dan sebelum (jendela) itu menjadi terlalu panas."

Plasma berawan memenuhi alam semesta selama 378.000 tahun ke depan, sampai pendinginan lebih lanjut yang membiarkan elektron dan proton membentuk atom hidrogen netral, dan kabut pun hilang.

Sinar yang dipancarkan selama proses ini, yang membentang menjadi gelombang mikro, adalah objek paling awal yang dapat dipelajari oleh para peneliti secara langsung.

Dikenal sebagai cosmic microwave background (CMB), banyak peneliti menganggapnya sebagai bukti terkuat untuk Dentuman Besar.

Ditemukan Molekul Pertama yang Terbentuk di Alam Semesta Usai Big Bang

Molekul Pertama Usai Big Bang

Setelah berpuluh-puluh tahun mencari di angkasa luar, para ilmuwan kini mengklaim telah mendeteksi ikatan molekul pertama yang terbentuk di awal Alam Semesta, usai Dentuman Besar atau Big Bang.

Penemuan ion helium hidrida (HeH+) di nebula NGC 7027 mengakhiri perburuan epik para astronom untuk menemukan molekul yang sulit dipahami di antariksa.

"Kurangnya bukti tentang keberadaan helium hidrida di Alam Semesta telah mempertanyakan pemahaman kami tentang kimia di awal terbentukna Jagat Raya," kata ahli astronomi Rolf Gusten kepada  ScienceAlert , yang dikutip pada Jumat, 19 April 2019.

"Pendeteksian yang dilaporkan sekarang, sudah menyelesaikan keraguan semacam itu," lanjutnya.

Begitu awal Alam Semesta mendingin usai Big Bang pada hampir 14 miliar tahun yang lalu, teori menyatakan bahwa ion-ion unsur cahaya mulai bergabung kembali satu sama lain.

"Dalam lingkungan yang bebas logam dan kepadatan rendah ini, atom-atom helium netral membentuk ikatan molekul pertama Alam Semesta dalam ion helium hidrida (HeH+), melalui hubungan radiatif dengan proton," Gusten dan rekan peneliti menjelaskan dalam sebuah makalah baru.

Cara Mendeteksi

Mengunjungi Planetarium Terbesar Dunia yang Baru Dibuka di Shanghai

Para ilmuwan memperkirakan HeH+ mungkin terbentuk di nebula pada tahun 1970-an, tetapi sampai sekarang mereka masih belum pernah bisa mendeteksinya.

Menurut para peneliti, hal itu disebabkan karena atmosfer Bumi pada dasarnya adalah penghalang untuk spektrometer (instrumen untuk menentukan panjang gelombang pelbagai macam sinar) yang berbasis di daratan.

Tim dari Gusten mampu mengatasi hambatan-hambatan ini secara serempak, berkat kemampuan German Receiver for Astronomy at Terahertz Frequencies (GREAT) ketika diterbangkan oleh pesawat antariksa Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA) milik NASA.

Menurut Gusten, GREAT adalah satu-satunya perangkat yang dapat melakukan pengamatan semacam ini dan hanya mampu melihat helium hidrida di angkasa luar jika dilepaskan terlebih dahulu di udara.

"Seseorang atau sesuatu tidak dapat melakukan pencarian sejenis ini dari observatorium berbasis darat, karena pada panjang gelombang 149 μm, atmosfer Bumi benar-benar buram," papar Güsten.

"Jadi, kami harus pergi ke antariksa atau mengoperasikan instrumen kami dari platform dengan terbang di ketinggian tertentu, seperti SOFIA yang melayang di atas atmosfer yang lebih rendah," lanjutnya.

Infografis 3 Area Wajah Sering Disentuh Tangan Rentan Covid-19

Infografis 3 Area Wajah Sering Disentuh Tangan Rentan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Petugas gabungan saat penanganan tanggul Kalibaru yang jebol di Simpang Hek, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (25/3/2024). (merdeka.com/Imam Buhori)

Dentuman Besar

Teori big bang, alam semesta, raja organic.

Happy Ferdian Syah Utomo

Libur Panjang Hari Raya Paskah, 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Orang-orang berpakaian seperti “Super Hero” mengantarkan telur Paskah kepada anak-anak yang dirawat di bangsal anak di klinik De Marchi, pada 28 Maret 2024 di Milan, Italia. (Piero Cruciatti/AFP)

Aksi Para 'Superhero' Bagikan Telur Paskah ke Pasien Anak-anak

Ornamen kelinci Paskah hasil buatan sendiri. (sumber: Instagram/bedbathntable / Reddit/Rayray888)

6 Potret Ornamen Kelinci Paskah Hasil Buatan Sendiri, Jadi Rajutan Indah

Sejumlah umat kristiani saat menggelar prosesi peringatan Jalan Salib pada perayaan Jumat Agung di Gereja Katedral, Jakarta , Jumat (29/3/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Peringatan Jalan Salib di Gereja Katedral Jakarta

Pekerja membersihkan lantai saat melakukan persiapan jelang ibadah Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (23/12/2022). Menjelang peringatan Natal pada Minggu (25/12) mendatang, Gereja Katedral Jakarta melakukan persiapan bersih-bersih dan pemasangan dekorasi. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Katedral Jakarta Gunakan Dekorasi Siluet Wayang di Perayaan Paskah 2024

Beberapa telur paskah yang ada pada dekorasi telur paskah raksasa di Gereja Katedral, Jakarta, Minggu (4/1). Telur paskah tersebut dihias dengan tema sila ketiga dalam Pancasila. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Katedral Jakarta Gelar Ibadah Jumat Agung hingga Minggu Paskah Secara Hybrid, Ini Jadwalnya

Aghnia punjabi.

Anak Aghnia Punjabi Jadi Korban Kekerasan Pengasuh (Sumber: Instagram/emyaghnia)

6 Artis Ini Dukung Kasus Dugaan Penganiayaan Anak Aghnia Punjabi Diusut Tuntas, Ada Fuji hingga Aurel Hermansyah

Anak Aghnia Punjabi Jadi Korban Kekerasan Pengasuh (Sumber: Instagram/emyaghnia)

Terungkap, Motif Pengasuh Aniaya Balita 3 Tahun Anak Selebgram Aghnia Punjabi

Aghnia Punjabi. (Foto: Dok. Instagram @emyaghnia)

Doa Aghnia Punjabi Usai Anaknya Diduga Disiksa Baby Sitter: Ya Allah Rasa Sakitnya Limpahkan Padaku

Aghnia Punjabi mengecam tindakan baby sitter yang diduga menganiaya putrinya. Ia mengucap selamat menikmati hari libur di bui kepada terduga pelaku. (Foto: Dok. Instagram @emyaghnia)

Pesan Aghnia Punjabi untuk Baby Sitter yang Diduga Aniaya Anaknya: Selamat Menikmati Hari Libur di Bui

Aghnia Punjabi. (Foto: Dok. Instagram @emyaghnia)

Selebgram Aghnia Punjabi Sebut Baby Sitter Siksa Anaknya 1 Jam 15 Menit Saat Subuh, Kamar Dikunci Rapat

Anak Aghnia Punjabi Jadi Korban Kekerasan Pengasuh (Sumber: Instagram/emyaghnia)

7 Fakta Anak Aghnia Punjabi Jadi Korban Kekerasan Pengasuh, Disiksa Sejam

Ramadhan 2024.

KAI Logistik, salah satu anak usaha KAI, turut berkomitmen untuk mengambil peran dalam menyukseskan logistik nasional di momen Idul Fitri 1445 H. (dok: humas)

Pengiriman Paket Melonjak Jelang Lebaran, KAI Logistik Tingkatkan Kapasitas 10%

Kolase Ustadz Abdul Somad (UAS) dan KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (Istimewa)

Bayar Zakat Fitrah Secara Online Apakah Sah? Ini Kata UAS dan Buya Yahya

Liga 1- Logo Persis Solo (Bola.com/Erisa Febri)

Persis Solo Bertekad Jaga Momentum Positif di Bulan Ramadhan 2024

Ilustrasi lapangan Rugby (Unsplash/ Robert Hernandez Villalta)

Bukber Ramadhan Klub Rugbi Bradford Bulls, Azan Perdana Via Pengeras Suara Berkumandang di Odsal Stadium Inggris

Ilustrasi minuman teh jahe panas. (Photo by Bluebird Provisions on Unsplash)

Resep Ramuan Rempah Jahe yang Bisa Perkuat Imun Saat Puasa di Musim Hujan

Ilustrasi anak sakit perut/copyright freepik.com

Waspada! 5 Penyakit Ini Rentan Dialami saat Puasa, Simak Tips Menghindarinya

Menang Atas PSIS Semarang, Bali United FC Bersaing Ketat Dengan Persib Bandung di 4 Besar Klasemen (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Klasemen BRI Liga 1 2023/2024: Tambah Penderitaan Persija Jakarta, Bali United Mantap ke Championship Series

Pemain Borneo FC, Fajar Fathur Rahman saat menghadapi Persija Jakarta pada laga pekan ke-7 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (9/8/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Dukung Timnas Indonesia, BRI Liga 1 Bakal Rehat Selama Piala Asia U-23 2024

Ilija Spasojevic merayakan gol pertamanya ke gawang Barito Putera, Minggu (9/1/2022). (Dok. Bali United)

Hasil BRI Liga 1: Ilija Spasojevic Cetak Penalti di Injury Time, 10 Orang Bali United Bungkam Persija Jakarta

Penyerang PSS Sleman, Hokky Caraka (kanan) berusaha merebut bola dari bek Madura United, Dodi Alekvan saat laga pekan keempat BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Madya, Jakarta, Sabtu (25/09/2021) WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Klasemen BRI Liga 1: Madura United dan PSIS Semarang Tertatih Menuju Championship Series

Victor Mansaray meninggalkan PSM Makassar. (Bola.com/Dok.Instagram Victor Mansaray).

Hasil BRI Liga 1: PSM Makassar vs Borneo FC Berakhir Imbang, Madura United dan PSIS Tersandung

Pemain Persikabo 1973 foto bersama sebelum pertandingan melawan Madura United dalam laga pekan kesembilan BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Sabtu (19/8/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Klasemen BRI Liga 1: Persikabo 1973 Terdegradasi, Persib Bandung Tatap Championship Series

big bang apa artinya

Kompas.com

  • Mode Terang
  • Gabung Kompas.com+
  • Konten yang disimpan
  • Konten yang disukai
  • Berikan Masukanmu

www.kompas.com

  • Megapolitan
  • Surat Pembaca
  • Kilas Daerah
  • Kilas Korporasi
  • Kilas Kementerian
  • Sorot Politik
  • Kilas Badan Negara
  • Kelana Indonesia
  • Kalbe Health Corner
  • Kilas Parlemen
  • Konsultasi Hukum
  • Infrastructure
  • Apps & OS
  • Tech Innovation
  • Kilas Internet
  • Elektrifikasi
  • Timnas Indonesia
  • Liga Indonesia
  • Liga Italia
  • Liga Champions
  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Internasional
  • Sadar Stunting
  • Spend Smart
  • Smartpreneur
  • Kilas Badan
  • Kilas Transportasi
  • Kilas Fintech
  • Kilas Perbankan
  • Tanya Pajak
  • Sorot Properti
  • Tips Kuliner
  • Tempat Makan
  • Panduan Kuliner Yogyakarta
  • Beranda UMKM
  • Jagoan Lokal
  • Perguruan Tinggi
  • Pendidikan Khusus
  • Kilas Pendidikan
  • Jalan Jalan
  • Travel Tips
  • Hotel Story
  • Travel Update
  • Nawa Cahaya
  • Ohayo Jepang
  • Kehidupan sehat dan sejahtera
  • Air bersih dan sanitasi layak
  • Pendidikan Berkualitas
  • Energi Bersih dan Terjangkau
  • Penanganan Perubahan Iklim
  • Ekosistem Lautan
  • Ekosistem Daratan
  • Tanpa Kemiskinan
  • Tanpa Kelaparan
  • Kesetaraan Gender
  • Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
  • Industri, Inovasi & Infrastruktur
  • Berkurangnya Kesenjangan
  • Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
  • Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab

Cantikpreneurship

Pengertian dan Penemu Teori Big Bang

Kompas.com skola, program pintar, serafica gischa.

Ilustrasi teori Big Bang

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi 

KOMPAS.com - Proses terjadinya jagat raya atau alam semesta serta proses pengembangannya masih menjadi suatu misteri yang masih terus dicoba untuk dipecahkan oleh ilmuwan hingga saat ini. Awal mula terbentuknya jagat raya saat ini masih sebatas sebuah teori.

Banyak teori yang mengemukakan tentang terbentuknya jagat raya atau alam semesta salah satunya adalah teori big bang.

Teori big bang adalah yang paling banyak dipercaya. Teori Big Bang pertama kali dicetuskan pada tahun 1927 oleh Georges Lemaitre, seorang ilmuwan berkebangsaan Belgia.

Baca juga: 4 Anggapan tentang Terbentuknya Jagat Raya

Pengertian Teori Big Bang 

Teori Big Bang atau ledakan dahsyat adalah sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.

Sebelumnya, jagat raya adalah sebuah energi panas yang sangat padat. Hingga suatu hari, energi panas yang padat tersebut mengembang dan meledak.

Hasil dari ledakan itu kemudian memadat dan menjadi benda-benda langit seperti sekarang ini. Teori Big Bang didasarkan pada penelitian bahwa jagat raya ini mengembang dan semakin meluas.

Seluruh bintang dan planet bergerak saling menjauh seolah-olah seluruh benda langit itu berasal dari satu titik.

Teori ini dibuktikan bahwa relativitas umum bisa dikombinasikan dengan adanya hasil pemantauan skala besar pada pergerakan galaksi satu sama lain.

Berdasarkan teori Big Bang juga diprediksi bahwa suatu saat alam semesta akan kembali seperti semula.

Baca juga: Jagat Raya: Pengertian dan Proses Terbentuknya

Penemu Teori Big Bang

Teori Big Bang dicetuskan pertama kali oleh ahli astronom dan fisikawan Belgia, Georges Lemaitre pada 1927. 

Lemaitre dianggap sebagai orang pertama yang mencetuskan teori bahwa alam semesta terus mengembang. Teori tersebut kemudian dikonfirmasi oleh Edwin Hubble lewat pengamatan yang kini dikenal sebagai Hukum Hubble. Hubble lahir pada 17 Juli 1894.

Lemaitre awalnya mempelajari teknik sipil. Pada tahun 1923, ia mengejar gelar master di University of Cambridge sebelum kemudian melanjutkan studinya di Harvard dan Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Pada tahun 1925, ia kembali ke Belgia dan menjadi dosen paruh waktu di Catholic University of Leuven. Delapan tahun kemudian, para peneliti ternama dari seluruh dunia ketika itu berkumpul di California Institute of Technology untuk mendengarkan serangkaian pemaparan materi.

Setelah Lemaitre menyampaikan materinya dalam acara tersebut, Albert Einstein berdiri dan berkata, " Ini merupakan penjelasan yang paling indah dan paling memuaskan yang pernah saya dengar ."

Baca juga: Teleskop Hubble, Jendela Jagat Raya

Menurut teori Big Bang, alam semesta berawal dari ukuran yang kecil dengan keadaan yang sangat panas dan sangat padat. Alam semesta kemudian mengembang secara terus menerus hingga saat ini.

Di antara teori-teori pembentukan alam semesta lainnya, Big Bang merupakan teori dengan penjelasan yang paling komprehensif dan didukung oleh metode ilmiah dan pengamatan.

Tag Materi IPA Kelas 6 materi tematik kelas 6 teori big bang adalah pencetus teori big bang fisikawan Georges Lemaitre

#

TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan

TTS - Jenis-jenis Keju

TTS - Jenis-jenis Keju

TTS - Tokoh-tokoh Berpengaruh di Dunia

TTS - Tokoh-tokoh Berpengaruh di Dunia

TTS - Sambut Pemilu 2024

TTS - Sambut Pemilu 2024

TTS - Eps 131 - Acakata: Hewan Melata!

TTS - Eps 131 - Acakata: Hewan Melata!

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

Games Permainan Kata Bahasa Indonesia

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS - Serba serbi Demokrasi

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

TTS - Musik Yang Paling Mengguncang

Keadaan Alam Laos dan Contoh Bentang Alamnya

Terkini Lainnya

Rumus Empiris: Pengertian dan Contohnya

Rumus Empiris: Pengertian dan Contohnya

Mengapa Sel-sel Jaringan Epitel Tersusun Rapat?

Mengapa Sel-sel Jaringan Epitel Tersusun Rapat?

Bagaimana Kromium Mencegah Korosi pada Mobil?

Bagaimana Kromium Mencegah Korosi pada Mobil?

Pengelompokkan Alga Berdasarkan Pigmennya

Pengelompokkan Alga Berdasarkan Pigmennya

5 Faktor yang Memengaruhi Seseorang Terkena Penyakit AIDS

5 Faktor yang Memengaruhi Seseorang Terkena Penyakit AIDS

Jawaban dari Soal 'Seseorang Membeli 4 Buku Tulis dan 3 Pensil'

Jawaban dari Soal "Seseorang Membeli 4 Buku Tulis dan 3 Pensil"

Jawaban dari Soal 'Suku ke-55 dari Barisan 7,15,23,31,39, ...'

Jawaban dari Soal "Suku ke-55 dari Barisan 7,15,23,31,39, ..."

Pengertian Kebijakan Moneter Kontraktif dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Moneter Kontraktif dan Contohnya

Perilaku Konsumen: Jenis dan Faktor yang Memengaruhi

Perilaku Konsumen: Jenis dan Faktor yang Memengaruhi

Apa Itu Segmentasi Demografi dalam Pemasaran?

Apa Itu Segmentasi Demografi dalam Pemasaran?

Kebijakan Fiskal Kontraktif: Pengertian, Tujuan, dan Contoh

Kebijakan Fiskal Kontraktif: Pengertian, Tujuan, dan Contoh

Kebijakan Fiskal Ekspansif: Pengertian, Tujuan, dan Contoh

Kebijakan Fiskal Ekspansif: Pengertian, Tujuan, dan Contoh

8 Perbedaan Branding dan Marketing dalam Bisnis

8 Perbedaan Branding dan Marketing dalam Bisnis

BCG Matrix: Pengertian, Kuadran, dan Strategi

BCG Matrix: Pengertian, Kuadran, dan Strategi

Penggunaan In, On, dan At untuk Keterangan Tempat

Penggunaan In, On, dan At untuk Keterangan Tempat

Kisah timur pradopo, pagi masih bintang 2, malam jadi calon kapolri, al nassr vs al tai: hattrick ronaldo bawa faris najd pesta gol 5-1, klasemen liga italia: juventus runtuh, ac milan menjauh, bmkg: sejumlah wilayah berpotensi hujan lebat dan angin kencang pada 31 maret hingga 1 april 2024, tol tangerang-merak beri diskon 10 persen saat mudik, ini waktu dan ketentuannya, now trending.

Ledakan Gudang Amunisi TNI di Ciangsana, Warga: Rumah Hancur, Peluru Berhamburan di Jalan

Ledakan Gudang Amunisi TNI di Ciangsana, Warga: Rumah Hancur, Peluru Berhamburan di Jalan

Kebakaran Gudang Amunisi Ciangsana, Rudal hingga Roket Terpental ke Jalan dan Pekarangan Rumah Warga

Kebakaran Gudang Amunisi Ciangsana, Rudal hingga Roket Terpental ke Jalan dan Pekarangan Rumah Warga

Damkar DKI: Api Masih Terdeteksi di Dalam Gudang Amunisi TNI yang Terbakar

Damkar DKI: Api Masih Terdeteksi di Dalam Gudang Amunisi TNI yang Terbakar

Pangdam Jaya Ungkap Dugaan Sebab Kebakaran Gudang Amunisi TNI di Ciangsana

Pangdam Jaya Ungkap Dugaan Sebab Kebakaran Gudang Amunisi TNI di Ciangsana

Kisah Timur Pradopo, Pagi Masih Bintang 2, Malam Jadi Calon Kapolri

Mungkin Anda melewatkan ini

Pengertian Tumbuhan Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatophyta, serta Ciri-cirinya

Pengertian Tumbuhan Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatophyta, serta Ciri-cirinya

4 Jenis Pertambangan 

4 Jenis Pertambangan 

10 Permainan Tradisional

10 Permainan Tradisional

Bagaimana Tumbuhan Menyebarkan Bijinya?

Bagaimana Tumbuhan Menyebarkan Bijinya?

Fauna Wilayah Ethiopian

Fauna Wilayah Ethiopian

www.kompas.com

  • Entertainment
  • Pesona Indonesia
  • Artikel Terpopuler
  • Artikel Terkini
  • Topik Pilihan
  • Artikel Headline
  • Harian KOMPAS
  • Kompasiana.com
  • Pasangiklan.com
  • Gramedia.com
  • Gramedia Digital
  • Gridoto.com
  • Bolasport.com
  • Kontan.co.id
  • Kabar Palmerah
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Pengertian ILMU

Kamis, 06 Agustus 2015

Pengertian teori ledakan besar (the big bang theory), related posts, tidak ada komentar:, posting komentar.

  • Cerita Pemilih
  • Entrepreneur
  • Artificial intelligence
  • Cryptocurrency
  • Ruang Kelas
  • Ilmu Alam & Tekno
  • Ilmu Sosbud
  • Travel Story
  • SEMUA RUBRIK
  • RAMADAN NEW
  • TOPIK PILIHAN
  • Zakat Langsung atau Lewat Perantara Amil Zakat
  • Tips dan Trik Mengeluarkan Zakat Fitrah
  • Berbagai Cerita di Balik Baju Baru Lebaran
  • Frugal Living Siasati Baju Lebaran
  • E-Begging, Cara Mengemis di Era Digital
  • Anies Baswedan dalam Sengketa Pilpres 2024

Apa Itu Scar Treatment?

Apa Itu Scar Treatment?

Apa Itu Hal Mistis?

Apa Itu Hal Mistis?

Apa Itu Filsafat Eksistensialisme

Apa Itu Filsafat Eksistensialisme

Apa Itu Otoritas Negara

Apa Itu Otoritas Negara

Rabu Abu, Apa Itu?

Rabu Abu, Apa Itu?

Apa Itu Penyakit Autoimun?

Apa Itu Penyakit Autoimun?

Viona AyuMahardani

Selanjutnya

Apa Itu Teori Big Bang?

Ilustrasi Big Bang (dribbble.com)

Apa Itu Teori Big Bang ?

Teori big bang merupakan model kosmologis yang berlaku yang menarangkan keberadaan alam semesta yang bisa diamati dari periode sangat dini yang dikenal lewat evolusi skala besar selanjutnya. model ini menarangkan gimana alam semesta tumbuh dari kondisi dini kepadatan serta temperatur besar, serta menawarkan uraian komprehensif buat bermacam fenomena yang diamati, tercantum kelimpahan elemen sinar, radiasi latar balik gelombang mikro kosmik( cmb), serta skala besar. struktur. yang terutama, teori ini cocok dengan hukum hubble--lematre---pengamatan kalau terus menjadi jauh suatu galaksi, terus menjadi kilat dia bergerak menghindar dari bumi. mengekstrapolasi perluasan kosmik ini mundur dalam waktu memakai hukum fisika yang dikenal, teori ini menggambarkan kosmos yang terus menjadi terkonsentrasi yang didahului oleh singularitas di mana ruang serta waktu kehabisan arti( umumnya diucap" singularitas big bang"). pengukuran rinci dari tingkatan perluasan alam semesta menempatkan singularitas big bang dekat 13, 8 miliyar tahun yang kemudian, yang dengan demikian dikira selaku umur alam semesta. sehabis perluasan awal mulanya, suatu kejadian yang kerap diucap" big bang", alam semesta lumayan mendingin buat membolehkan pembuatan partikel subatomik, serta setelah itu atom. awan raksasa dari unsur- unsur primordial ini---kebanyakan hidrogen, dengan sebagian helium serta litium---kemudian bergabung lewat gravitasi, membentuk bintang serta galaksi dini, yang turunannya nampak hari ini. tidak hanya bahan bangunan primordial ini, para astronom mengamati dampak gravitasi dari modul hitam yang tidak dikenal di dekat galaksi. sebagian besar kemampuan gravitasi di alam semesta nyatanya dalam wujud ini, serta teori big bang dan bermacam pengamatan menampilkan kalau kemampuan gravitasi berlebih ini tidak diciptakan oleh modul barionik, semacam atom wajar. pengukuran perpindahan merah supernova menampilkan kalau ekspansi alam semesta terus menjadi kilat, suatu pengamatan yang berhubungan dengan keberadaan tenaga hitam. googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');}); georges lematre awal kali mencatat pada tahun 1927 kalau alam semesta yang mengembang bisa ditelusuri kembali ke masa kemudian ke satu titik dini, yang dia sebut" atom purba". edwin hubble menegaskan lewat analisis perpindahan merah galaksi pada tahun 1929 kalau galaksi memanglah hanyut; ini merupakan fakta pengamatan berarti buat alam semesta yang mengembang. sepanjang sebagian dekade, komunitas ilmiah dibagi antara pendukung big bang serta model keadaan mapan saingan yang keduanya menawarkan uraian buat perluasan yang diamati, namun model keadaan mapan menetapkan alam semesta abadi yang kontras dengan umur terbatas big bang. pada tahun 1964, cmb ditemui, yang meyakinkan banyak kosmolog kalau teori kondisi tunak sudah dipalsukan, sebab, tidak semacam teori kondisi tunak, big bang yang panas meramalkan radiasi latar yang seragam di segala alam semesta yang diakibatkan oleh temperatur serta kepadatan besar di alam semesta. masa kemudian yang jauh. bermacam fakta empiris sangat menunjang big bang, yang saat ini pada dasarnya diterima secara umum..

big bang apa artinya

ilmualamteknologi

Alam semesta, tugas di kompasiana, ilmu alam teknologi, ruang kelas, artikel lainnya.

big bang apa artinya

LAPORKAN KONTEN

Teori Big Bang: Asal Usul Alam Semesta dan Eksplorasi Kosmik

big bang apa artinya

Teori Big Bang adalah salah satu teori paling terkenal dan signifikan dalam ilmu kosmologi. Teori ini mengusulkan bahwa alam semesta berasal dari ledakan besar yang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Konsep ini menawarkan penjelasan tentang asal usul alam semesta, bagaimana ia berkembang, dan mengapa kita dapat mengamati fenomena seperti ekspansi dan radiasi latar belakang kosmik. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih jauh tentang apa itu teori Big Bang, bagaimana teori ini dikembangkan, dan bukti-bukti yang mendukungnya.

Pada awal abad ke-20, para ilmuwan mulai memperhatikan adanya bukti yang menunjukkan bahwa alam semesta sedang mengalami ekspansi. Penemuan ini menjadi dasar bagi pengembangan teori Big Bang. Dalam teori ini, alam semesta digambarkan sebagai suatu ruang dan waktu yang terus berkembang sejak awal terjadinya ledakan besar. Menurut teori ini, sebelum Big Bang terjadi, alam semesta berada dalam keadaan sangat padat dan panas yang disebut singularitas.

Salah satu elemen penting dalam teori Big Bang adalah Hukum Hubble, yang diusulkan oleh astronom Edwin Hubble pada tahun 1929. Hukum Hubble menyatakan bahwa galaksi-galaksi saling menjauh satu sama lain dengan kecepatan yang sebanding dengan jarak di antara mereka. Dalam hal ini, semakin jauh galaksi tersebut dari kita, semakin cepat mereka menjauh. Hukum Hubble memberikan bukti kuat untuk mendukung konsep ekspansi alam semesta yang diusulkan dalam teori Big Bang.

Selain Hukum Hubble, ada juga bukti lain yang mendukung teori Big Bang. Salah satunya adalah radiasi latar belakang kosmik. Radiasi ini adalah sisa-sisa panas dari awal alam semesta dan ditemukan pada tahun 1965 oleh dua ilmuwan bernama Arno Penzias dan Robert Wilson. Radiasi latar belakang kosmik ini ditemukan secara tidak sengaja saat mereka sedang melakukan penelitian tentang gelombang radio. Penemuan ini menjadi bukti yang kuat untuk mendukung teori Big Bang, karena radiasi ini konsisten dengan prediksi yang dibuat oleh teori tersebut.

Selain itu, pengamatan terhadap pergeseran merah juga mendukung teori Big Bang. Pergeseran merah adalah perubahan panjang gelombang cahaya yang disebabkan oleh gerakan objek-objek astronomi menjauh dari kita. Semakin jauh objek tersebut, semakin besar pergeseran merah yang diamati. Pergeseran merah ini menunjukkan bahwa alam semesta sedang mengalami ekspansi, seperti yang dijelaskan dalam teori Big Bang.

Meskipun teori Big Bang telah menerima dukungan yang luas dari komunitas ilmiah, masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab. Salah satunya adalah apa yang terjadi sebelum Big Bang terjadi. Karena singularitas, kita tidak dapat memahami apa yang terjadi pada saat itu. Selain itu, teori ini juga belum dapat menjelaskan fenomena seperti materi gelap dan energi gelap yang membentuk sebagian besar alam semesta.

Dalam kesimpulan, teori Big Bang adalah teori yang mengusulkan asal usul alam semesta dari ledakan besar sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Konsep ini didukung oleh bukti-bukti seperti Hukum Hubble, radiasi latar belakang kosmik, dan pergeseran merah. Meskipun masih ada pertanyaan yang belum terjawab, teori Big Bang tetap menjadi landasan dalam memahami alam semesta dan menjelaskan fenomena-fenomena yang kita amati di langit.

Pendahuluan

Berpuluh-puluh tahun yang lalu, para ilmuwan memperkenalkan sebuah teori yang mengguncang dunia ilmu pengetahuan. Teori ini disebut sebagai Teori Big Bang, yang menjelaskan tentang asal usul alam semesta dan bagaimana eksplorasi kosmik telah membantu kita memahami lebih dalam tentang fenomena ini. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih jauh tentang Teori Big Bang dan betapa menariknya eksplorasi kosmik dalam memahami alam semesta yang luas ini.

Asal Usul Alam Semesta

Teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari ledakan yang sangat besar dan cepat yang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Sebelum Big Bang, alam semesta ini dalam keadaan yang sangat padat dan panas. Namun, dengan ledakan tersebut, alam semesta mulai berkembang dan mendingin.

Menurut teori ini, semua materi dan energi yang ada di alam semesta saat ini berasal dari satu titik tunggal yang disebut sebagai singularitas. Singularitas ini memiliki kepadatan dan suhu yang tak terbatas. Namun, setelah terjadinya Big Bang, alam semesta mulai berekspansi dan berkembang dengan cepat.

Selama beberapa ratus ribu tahun setelah Big Bang, alam semesta masih dalam keadaan sangat panas dan terdiri dari partikel-partikel subatomik seperti proton dan elektron. Namun, seiring berjalannya waktu, alam semesta mulai mendingin dan partikel-partikel ini mulai berkumpul membentuk atom-atom.

Eksplorasi kosmik telah membantu kita memahami lebih dalam tentang asal usul alam semesta ini. Melalui pengamatan dan analisis data dari teleskop-teleskop luar angkasa, para ilmuwan telah dapat melihat jejak-jejak radiasi kosmik latar belakang yang merupakan sisa-sisa dari Big Bang. Jejak-jejak ini memberikan bukti kuat akan kebenaran dari Teori Big Bang dan membantu kita memahami bagaimana alam semesta ini terbentuk.

Eksplorasi Kosmik

Eksplorasi kosmik telah menjadi hal yang sangat penting dalam memahami alam semesta ini. Melalui eksplorasi ini, kita dapat mengamati benda-benda langit yang jauh dan mempelajari tentang planet-planet, bintang, dan galaksi. Teknologi-teknologi yang digunakan dalam eksplorasi kosmik terus berkembang pesat, memungkinkan kita untuk menjelajahi alam semesta dengan lebih dalam.

Salah satu pencapaian terbesar dalam eksplorasi kosmik adalah pengiriman manusia ke Bulan. Pada tahun 1969, misi Apollo 11 berhasil mendaratkan manusia pertama, Neil Armstrong, di permukaan Bulan. Hal ini membuka pintu bagi eksplorasi lebih lanjut dan memberikan kita pemahaman baru tentang ruang angkasa.

Selain itu, pengiriman wahana antariksa ke planet-planet lain dalam tata surya juga telah memberikan informasi yang berharga. Misalnya, wahana Voyager yang diluncurkan pada tahun 1977 telah berhasil menjelajahi planet-planet seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Data yang dikumpulkan oleh wahana ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang karakteristik planet-planet tersebut.

Selain wahana antariksa, teleskop-teleskop luar angkasa juga telah memberikan kontribusi besar dalam eksplorasi kosmik. Misalnya, Teleskop Hubble telah memberikan gambar-gambar yang menakjubkan tentang galaksi-galaksi yang jauh dan memungkinkan kita untuk melihat alam semesta dengan lebih rinci.

Dalam beberapa tahun terakhir, eksplorasi kosmik juga melibatkan penelitian tentang planet-planet di luar tata surya kita. Dengan menggunakan teleskop-teleskop seperti Teleskop Kepler, para ilmuwan telah menemukan ribuan planet ekstrasolar yang berpotensi untuk mendukung kehidupan. Temuan ini memberikan harapan bahwa kita tidak sendirian di alam semesta ini.

Teori Big Bang telah memberikan pemahaman yang mendalam tentang asal usul alam semesta. Melalui eksplorasi kosmik, kita dapat memperoleh informasi yang berharga tentang planet-planet, bintang, dan galaksi yang membantu kita memahami lebih dalam tentang alam semesta yang luas ini. Eksplorasi kosmik terus berkembang, dan dengan teknologi yang lebih canggih, kita dapat menjelajahi alam semesta dengan lebih jauh dan memperoleh pengetahuan yang lebih besar tentang kehidupan di luar bumi.

FAQ: Apa Itu Teori Big Bang?

1. apa yang dimaksud dengan teori big bang.

Teori Big Bang adalah sebuah model kosmologi yang menjelaskan asal usul alam semesta. Menurut teori ini, alam semesta berasal dari ledakan besar yang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu.

2. Bagaimana teori Big Bang muncul?

Ide dasar teori Big Bang pertama kali diajukan oleh seorang fisikawan bernama Georges Lemaître pada tahun 1927. Teori ini kemudian diperkuat oleh penemuan Hubble yang menunjukkan bahwa alam semesta sedang mengembang.

3. Apa bukti yang mendukung teori Big Bang?

Ada beberapa bukti yang mendukung teori Big Bang, antara lain:

  • Redshift: Cahaya dari benda-benda jauh di alam semesta cenderung bergeser ke arah merah, menunjukkan bahwa alam semesta sedang mengembang.
  • Latar belakang radiasi mikrogelombang: Penemuan radiasi ini pada tahun 1965 mendukung teori Big Bang dengan menunjukkan adanya jejak panas awal alam semesta.
  • Distribusi unsur-unsur kimia: Distribusi unsur-unsur kimia di alam semesta sesuai dengan apa yang diperkirakan oleh teori Big Bang.

4. Apa yang terjadi setelah Big Bang?

Setelah Big Bang, alam semesta mengalami ekspansi yang terus berlanjut. Materi dan energi tersebar dan membentuk galaksi, bintang, planet, dan segala bentuk struktur kosmik yang kita kenal saat ini.

5. Apakah ada alternatif teori selain Big Bang?

Ya, ada beberapa alternatif teori yang telah diajukan, seperti teori steady state yang menyatakan bahwa alam semesta tidak mengalami perubahan dan selalu ada sejak dulu, serta teori inflasi yang menjelaskan mengenai ekspansi cepat yang terjadi segera setelah Big Bang.

6. Apa implikasi penting dari teori Big Bang?

Teori Big Bang memiliki implikasi penting dalam pemahaman kita tentang asal usul alam semesta. Teori ini membantu menjelaskan fenomena seperti redshift, latar belakang radiasi mikrogelombang, dan distribusi unsur-unsur kimia di alam semesta. Selain itu, teori ini juga memberikan landasan bagi pengembangan kosmologi modern.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum seputar teori Big Bang. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep dasar teori ini.

Photo of artikelpendidikan.id

Peran Vital Surat Lamaran Pekerjaan dalam Rekrutmen

big bang apa artinya

Fungsi Sistem Bahan Bakar untuk Kendaraan: Optimalisasi Performa Mesin

big bang apa artinya

Fungsi Sirip pada Pendingin Udara: Maksimalkan Efisiensi!

big bang apa artinya

Peran Vital Saluran Eustachius dan Koklea dalam Pendengaran

big bang apa artinya

Fungsi Rambut Seperti Duri pada Landak: Keajaiban Proteksi dalam 65 Karakter

big bang apa artinya

Fungsi Ragam Hias pada Bahan Tekstil: Kreativitas dan Identitas Budaya

Voice speed

Text translation, source text, translation results, document translation, drag and drop.

big bang apa artinya

Website translation

Enter a URL

Image translation

Pusat Perencanaan dan Pengendalian Keuangan (P3K) | Universitas Medan Area

Sejarah dan Pembuktian Teori Big Bang

  • Posted by admin
  • Categories berita , Technology
  • Date January 17, 2023

big bang apa artinya

Sejarah mencatat ada berbagai macam teori mengenai asal usul sistem tata surya dan alam semesta. Masing-masing teori memiliki kelebihan dan kelemahan dari segi informasi. Namun, para ahli astronom menyatakan bahwa teori Big Bang adalah teori yang paling terkenal dan paling masuk akal untuk diterima mengenai pembentukan tata surya. Tentunya sudah melalu proses penelitian dengan bukti-bukti yang masuk akal dan ilmiah sehingga diyakini jika teori big bang adalah teori yang benar sampai saat ini.

big bang apa artinya

Sejarah Teori Big Bang

Pada tahun 1912, dilakukan pengukuran pada nebula spiral untuk pertama kalinya dengan menggunakan efek Doppler oleh Vesto Slipher. Nebula spiral adalah nama lain dari galaksi spriral (yang berganti). Dari pengukuran inilah mulai banyak muncul para ahli yang melakukan penelitian tentang alam semesta.

Selang sepuluh tahun, seorang kosmologis dan matematikawan dari Rusia yang bernama Alexander Frienman mengatakan bahwa alam semesta ini akan terus mengembang dan berlawanan dengan model alam semesta statis yang dinyatakan oleh Einstein. Tahun 1924, Edwin Hubble melakukan penelitian lebih lanjut pada model nebula. Secara independen Georges Lemaitre menurunkan persamaan milik Frienman dan mengatakan bahwa resensi nebula dalam persamaan itu disebabkan oleh alam semesta yang terus berkembang.

Teori big bang dikemukakan pertama kali oleh Abbe Georges Lemaitre, yaitu seorang kosmolog yang berasal dari Belgia sekitar tahun 1927. Menurut Georges, alam semesta ini awalnya berasal dari sebuah gumpalan superatom yang berbentuk bola api yang berukuran sangat kecil. Gumpalan bola api ini memiliki massa jenis yang luar biasa tinggi dan memiliki suhu sekitar kurang lebih 1 triliyun derajat celcius.

Saat terjadi ledakan besar tersebut (big bang), menghasilkan energi dalam jumlah yang sangat besar di alam semesta yang nantinya membentuk seluruh materi pembangun di alam semesta. Tidak hanya itu, atom hidrogen yang ikut terlempar keluar lambat laun berkumpul untuk membentuk debu dan awan hidrogen atau biasa disebut nebula.

Nebula tersebut makin lama semakin memadat dan memiliki suhu jutaan derajat celcius. Nebula atau awan hidrogen inilah yang menjadi awal mula pembentuk bintang-bintang. Bintang-bintang tersebut nantinya berkumpul untuk membentuk kelompok yang kemudian disebut sebagai galaksi, diantaranya ada Galaksi Bima Sakti, Galaksi Andromeda, Galaksi Triangulum. Dari galaksi inilah tempat lahirnya milyaran tata surya dan salah satunya yang kita tinggali saat ini.

George Gamov melakukan pengembangan perhitungan yang buat oleh Georges Lemaitre pada tahun 1948, menyatakan sebuah teori baru yang sesuai dengan teori big bang. Menurut George, jika alam semesta terjadi akibat adanya ledakan besar, seharusnya terdapat sisa radiasi yang berasal dari ledakan besar tersebut. Ditambah dengan sisa radiasi yang tersebar di seluruh alam semesta memiliki perbandingan yang sama. Pada tahun 1950, Ralph Alpher dan Robert Herman juga menyatakan hal yang sama dengan Gamov bahwa seharusnya terjadi radiasi.

Penjelasan lengkapnya berawal dari terjadinya alam semesta. Alam semesta berada pada kondisi keseimbangan termal. Keseimbangan ini membuat foton dipancarkan dan diserap secara berkesinambungan. Hasilnya yaitu tercipta radiasi spectrum benda hitam. Setelah terjadi ledakan, temperatur alam semesta menjadi menurun dan foton menjadi tidak dapat dihancurkan maupun diciptakan. Oleh karena itu, foton tersebut terus dipantulkan dari elektron-elektron bebas. Akibatnya, pada masa awal pembentukan alam semesta, alam semesta akan terlihat buram oleh cahaya.

Bukti lain mengenai teori big bang yaitu dengan dilakukannya pengamatan pada galaksi yang menunjukan bahwa terdapat objek yang bergeser dan mengeluarkan warna merah, pada saat pergeseran berlangsung akan terlihat merata secara isotropis. Dan hal ini terjadi pada semua objek yang terpantau di seluruh arah. Pergeseran ini disebut juga dengan pergeseran merah hubble. Singkatnya hukum hubble memiliki dua penjelasan:

  • Pertama posisi kita saat ini berada pada pusat pengembangan dari galaksi (galaksi ini tidak sesuai dengan prinsip kopernikus)
  • Yang kedua alam semesta mengembang secara merata ke segala arah

author avatar

Previous post

Tips Menjaga Kesehatan di Tahun 2023

Terciptanya alam semesta menurut agama islam, you may also like.

penandatanganan-moa-serta-kuliah-umum-hospital-penawar-learning-centre-dengan-fakultas-psikologi-uma

Penandatanganan MoA Serta Kuliah Umum Hospital Penawar Learning Centre Dengan Fakultas Psikologi UMA

psikologi-uma-gelar-workhop-dengan-tema-early-detection-program-with-neurodevelopmental-disorder (1)

Psikologi UMA Gelar Workhop Dengan Tema Early Detection Program With Neurodevelopmental Disorder

tingkatkan-kualitas-proposal-uma-gelar-coaching-clinic-drtpm-2024 (1)

Tingkatkan Kualitas Proposal, UMA Gelar Coaching Clinic DRTPM 2024

Tanwir.ID

Dalam Duka Ada Bahagia

pandemi

Manusia dan Pandemi Covid-19

corona

Corona Sedang Menjalankan Tugasnya

Al-Quran dan alam

Apakah Al-Quran dan Alam Pasti Sesuai?

Tafsir q.s al-anbiya ayat 30 dan teori penciptaan semesta big bang.

Lia Angelina Br Silalahi

Pertanyaan tentang bagaimana alam semesta berasal, kemana bergeraknya dan bagaimana hukum-hukum alam mempertahankan keseimbangan selalu menjadi topik yang menarik . Sejatinya, jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang, Al Qur’an sudah menjelaskan soal proses penciptaan langit dan bumi. Al Qur’an dan perkembangan Sains memang selalu berjalan beriringan bukan berlawanan. Sejauh ini teori Dentuman Besar atau Big Bang masih dianggap jawaban karena memiliki kemiripan dengan Al Qur’an mengenai proses penciptaan alam semesta.

Teori Big Bang

Peristiwa yang dikenal sebagai Big Bang adalah hipotesis yang paling didukung tentang asal mula alam semesta kita. Hipotesis ini lahir dari pengamatan bahwa galaksi lain bergerak menjauh dari kita ke segala arah dengan kecepatan tinggi, seolah olah masing masing galaksi tersebut digerakkan oleh daya ledakan kuno. Teorinya cukup sederhana pada intinya. Singkatnya, hipotesis Big Bang menyatakan bahwa semua materi di masa lalu dan saat ini di alam semesta muncul secara bersamaan, sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Semua materi kemudian dipadatkan menjadi bola yang sangat kecil yang disebut singularitas, kepadatan tak terbatas dan panas yang hebat. Singularitas segera mulai tumbuh dan seperti yang kita ketahui, alam semesta dimulai (Jurnal Ilmiah ; Lempeng Tektonik, Vol 1. 2021)

Sebuah teori menyatakan bahwa bumi ini terbentuk karena terjadi ledakan dahsyat. Ilmuan meyakini ledakan itu sebagai awal terbentuknya susunan tata surya di alam ini. Mulai adanya bumi , matahari dan sebagainya.

Jauh sebelum teori itu ditemukan sebelumnya Al Qur’an telah lama menjelaskan tentang penciptaan bumi, salah satunya terdapat dalam Qs. Al-Anbiya'[21]: 30.

اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ

Artinya : “ Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman? ” ( Q.S Al-Anbiya’ [21]: Ayat 30 )

Ayat ini menggambarkan sejumlah fakta yang telah dibuktikan dengan sains dan teknologi tentang ledakan yang membersihkan langit dan bumi. Bukti ilmiah tentang ledakan besar sesuai teori Big Bang dipaparkan oleh NASA. Pada 1989, George Smoot bersama Tim NASA meluncurkan satelit untuk meneliti asal mula alam semesta. Melalui instrumen sensitif yang disebut COBE atau Cosmic Background Emission Explorer,  penelitian itu mengungkapkan bahwa terdapat sisa-sisa ledakan besar alam semesta. Dari berbagai fakta ilmiah, akhirnya teori Big Bang mendapatkan persetujuan dunia ilmiah. Selanjutnya ayat ini di hubungkan dengan Teori Big Bang, karena terdapat kemiripan antara ayat Al Qur’an dengan Teori Big Bang tersebut.

Penjelasan Teori Big Bang dalam Al-Qur’an

Dalam tafsir Al Azhar Hamka menjelaskan mengenai Qs. Al-Anbiya’ [21]: 30 yaitu pada awalnya alam semesta ini merupakan satu kesatuan yang berpadu satu, kemudian Allah memisahkan antara langit dan bumi, setelah peristiwa penyempurnaan tersebut maka langit itu berupa asap atau gas. Setelah periode pemurnian tadi, maka langit dan bumi terus-menerus mengembang dan bergerak. Mengenai proses ukiran tersebut Hamka tidak menjelaskan secara detail. Sedangkan awal penciptaan bumi dalam teori big bang menjelaskan bahwa seluruh ruang angkasa terjadi dari satu ledakan raksasa. Jadi, awal penciptaan yang dimaksud Hamka disini sejalan dengan awal penciptaan bumi yang terdapat dalam teori big bang, yaitu alam ini terjadi setelah ledakan raksasa (Big Bang). Dari ledakan tersebut tercipta lah planet-planet salah satunya planet bumi. Kemudian Allah menciptakan segala sesuatu yang hidup dari udara, dan seterusnya.

Ayat tersebut berkaitan dengan “ Big bang theory “yaitu teori terbentuknya alam semesta yang menyatakan bahwa pada awalnya alam semesta merupakan satu kesatuan, kemudian terjadi ledakan besar yang menghasilkan pecahan pecahan meluas. Sesuai tahap-tahap awal peristiwa big bang, bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu termasuk langit dan bumi saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan kesatuan. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk terpisah, dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.

Alam semesta kita ini sangatlah besar dan penuh misteri. Teori Dentuman Besar atau Big Bang Theory ini adalah penjelasan utama tentang bagaimana alam semesta dimulai. Oleh karena itu jika kita ingin mempelajari sedikit mengenai luar angkasa, ini adalah materi yang seru untuk dimulai.

Editor: An-Najmi

Berpikir antara Sudut Pandangan Barat dengan Islam

big bang apa artinya

Tafsir Ayat Neurosains: Media Penerapan Higher Order Thinking

Neuroplastisitas

Tafsir Ilmi: Isyarat Neuroplastisitas dalam Al-Qur’an

big bang apa artinya

Tegangan Permukaan Pada Selat Giblartar dalam Al-Qur’an

Warung Sains Teknologi

Sumber Sains dan Teknologi Terkini

Ada Apa Sebelum Big Bang? Ini Jawaban Peraih Nobel Fisika, Roger Penrose

Wahyu Norrudin

Alam semesta bermula 13,8 miliar tahun yang lalu dalam sebuah ledakan yang disebut Big Bang. Lantas apa yang terjadi sebelum […]

Pilihan Editor Sains Alam

blank

Alam semesta bermula 13,8 miliar tahun yang lalu dalam sebuah ledakan yang disebut Big Bang. Lantas apa yang terjadi sebelum Big Bang? Jawaban atas pertanyaan ini masih menjadi topik spekulasi. Berangkat dari teorema singularitas yang dilontarkan oleh peraih Nobel fisika 2020, Roger Penrose, sebagian fisikawan meyakini bahwa tidak ada yang terjadi sebelum Big Bang sebab Big Bang adalah awal mula adanya waktu sehingga tidak ada istilah “sebelum” Big Bang. Namun, empat puluh tahun kemudian, Penrose mengatakan bahwa mungkin ada sesuatu yang terjadi sebelum Big Bang. Apakah itu? Apa yang terjadi sebelum Big Bang? Simak uraian berikut.

Alam semesta sebelum alam semesta

Tahun 2005, Roger Penrose, melalui teorinya yang disebut dengan Confomal Cyclic Cosmology (CCC) menyatakan bahwa alam semesta kita abadi, tidak memiliki awal dan akhir. Big Bang bukan awal mula segalanya. Big Bang memang peristiwa besar tetapi bukan sebuah permulaan. Ada sesuatu yang mendahuluinya. Sesuatu itu, menurut teori CCC adalah alam semesta lain yang telah mati.

Alam semesta lain ini sama seperti alam semesta kita. Ada planet, bintang, galaksi, lubang hitam, bahkan mungkin juga kehidupan. Ia juga mengalami pengembangan, semakin bertambah besar seiring berjalannya waktu. Pengembangan ini mengalami percepatan sampai akhirnya galaksi-galaksi terpisah jauh satu sama lain. Bintang-bintang pada akhirnya padam dan alam semesta menjadi gelap dan dingin. Yang tersisa hanyalah lubang hitam. Lubang hitam ini pada akhirnya juga akan menguap dan lenyap. Menyisakan partikel-partikel tak bermassa.

Menurut teori relativitas, partikel tak bermassa seperti foton, tidak mengalami jalannya waktu. Dari sudut pandang partikel tak bermassa ini, waktu dan ukuran panjang maupun lebar tidaklah bermakna. Tidak ada istilah “besar” dan “kecil”. Hal ini memungkinkan kita untuk menyambungkan awal alam semesta kita (Big Bang) dengan akhir alam semesta sebelumnya. Begitu pula dengan akhir alam semesta kita. Akhir alam semesta kita bisa disambung dengan awal alam semesta setelahnya. Begitu seterusnya sehingga terbentuklah siklus kelahiran dan kematian alam semesta secara terus menerus tanpa awal maupun akhir. Inilah asal usul istilah cyclic dalam teori CCC.

Saingan bagi teori inflasi kosmik

Sesaat setelah kelahirannya, alam semesta mengalami periode pengembangan yang sangat cepat yang dikenal dengan istilah inflasi kosmik. Alam semesta yang semula sangat kecil tiba-tiba menjadi sangat besar, seratus juta miliar miliar kali lebih besar hanya dalam waktu sepermiliar miliar miliar miliar detik. Inilah yang saat ini diyakini oleh para fisikawan, kecuali Roger Penrose dan segelintir fisikawan lainnya. Nyatanya, teori alam semesta siklis yang dicetuskan olehnya itu merupakan saingan teori inflasi.

Menurut Penrose, teori inflasi kosmik memiliki satu kelemahan penting yang membuat dirinya tidak bisa menerima teori tersebut. Satu kelemahan ini berkaitan dengan hukum kedua termodinamika, yakni tentang entropi atau derajat ketidakteraturan alam suatu sistem. Menurut hukum kedua termodinamika, entropi alam semesta selalu bertambah. Ini artinya entropi pada saat terjadinya Big Bang adalah yang paling minimum. Apa maknanya? Maknanya adalah bahwa Big Bang hanya bisa terjadi jika kondisi awal alam semesta di setting sedemikian tepatnya. Teori inflasi tidak bisa menjelaskan mengapa kondisi awal alam semesta harus seperti itu.

Dalam teori CCC, jawaban atas pertanyaan ini terdapat di lubang hitam. Jauh di masa depan, alam semesta kita akan didominasi oleh lubang hitam. Dengan demikian entropi alam semesta dapat dihitung dengan cara menghitung entropi lubang hitam. Masalahnya, lubang hitam pada akhirnya akan menguap melepaskan radiasi yang bernama Radiasi Hawking. Pada proses penguapan itu informasi yang sebelumnya ditelan oleh lubang hitam akan menghilang. Hilangnya informasi ini membuat kita tidak bisa menghitung entropi alam semesta sehingga bisa kita katakan bahwa entropi alam semesta pada saat kematiannya adalah nol. Karena kematian alam semesta disusul oleh kelahiran alam semesta yang baru, Big Bang yang baru, maka entropi pada saat terjadinya Big Bang adalah nol. Masalah terpecahkan.

Apa buktinya?

Apa buktinya bahwa alam semesta ini siklis? Adakah jejak yang ditinggalkan oleh alam semesta sebelum kita? Dalam teori CCC, tidak ada singularitas di Big Bang. Artinya waktu terus bersambung dari masa lalu sampai masa depan. Hal ini memungkinkan beberapa peristiwa sebelum Big Bang yang efeknya dapat kita amati saat ini. Salah satu peristiwa tersebut adalah penguapan lubang hitam. Foton-foton yang dipancarkan oleh lubang hitam akan meninggalkan jejak pada peta radiasi latar gelombang kosmik. Jejak ini berupa lingkaran-lingkaran dengan temperatur yang lebih tinggi daripada sekitarnya. Lingkaran-lingkaran ini diberi nama Hawking point. Setelah dilakukan analisa komputer pada data WMAP dan satelit Planck, hasilnya mengejutkan. Kabar gembira bagi Roger Penrose, lingkaran-lingkaran yang dicarinya ditemukan.

Mungkinkah alam semesta kita benar-benar abadi dalam suatu siklus yang terus berulang? Kita belum tahu pasti jawaban dari pertanyaan ini. Saat ini, teori CCC masih kalah populer dari teori inflasi. Masih banyak kritikan dari para fisikawan yang belum berhasil diatasi oleh teori ini. Namun siapa yang tahu? Dulu sewaktu Roger Penrose menyatakan bahwa lubang hitam merupakan prediksi kuat dari teori relativitas umum, tidak banyak fisikawan yang mempercayainya. Namun kini kita tahu bahwa lubang hitam benar-benar ada di dunia nyata dan tidak hanya seni matematika di atas kertas.

  • Penrose, Roger. 2012. The Basic Ideas of Conformal Cyclic Cosmology . AIP Conf. Proc. 1446, 233 (2012);
  • Barbour, Julian. 2010. Inside Penrose’s universe. https://physicsworld.com/a/inside-penroses-universe/ diakses 11 November 2020
  • Copernicus Center for Interdisciplinary Studies. Sir Roger Penrose, Aeons before the Big Bang (Copernicus Center Lecture 2010). https://www.youtube.com/watch?v=4YYWUIxGdl4 diakses pada 11 November 2020
  • Norrudin, Wahyu. 2020. Cosmic Origin; 7000 Tahun Pencarian Asal-Usul Alam Semesta. Yogyakarta: Megalitera
  • Penrose, Roger et al. 2020. Apparent Evidence for Hawking Points in the CMB Sky . arXiv:1808.01740  [astro-ph.CO]

Wahyu Norrudin

Mahasiswa fisika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Post navigation Previous Si Kecil Yang Bermanfaat: Penambahan Jumlah Sel Darah Pasca Cabut Gigi Dengan Konsumsi Ikan Teri

Artikel Terkait

Memahami altermagnetisme: penemuan baru dalam fisika magnetik dan dampaknya pada teknologi, cegah corona: siswa sma it latansa cendekia racik hand sanitizer ekstrak daun kersen, sekapur sirih fisika; pengantar menuju dunia takhingga, berbentuk kacang, itulah bentuk objek terjauh dari tata surya yang berhasil diamati hingga saat ini, 2 komentar untuk “ada apa sebelum big bang ini jawaban peraih nobel fisika, roger penrose”.

blank

Saya habis baca Brief History of Time-nya Stephen Hawking. Terus pusing sendiri, terutama waktu masuk bab awal mula semesta. Bagi saya, teori inflasi kosmik jauh lebih mudah dipahami daripada CCC. 1. penguapan lubang hitam bukan menjadi bukti CCC, apa hubungannya coba? 2. Bagaimana bisa semesta yang telah ekspansi dan mati, jadi black hole, menguap, kemudian membentuk singularitas baru? kemudian big bang lagi? apakah semua partikel hasil penguapan black hole, yang tidak bermassa akan menyatu kembali? tertarik oleh gaya apakah?? Bingung.

Terima kasih

SUBHANALLAH, PENCIPTAAN ALAM SEMESTA TEORI AL QURAN, PENGGULUNGAN LEMBARAN KERTAS VERSUS TEORI BIG BANG!

AL QURAN MEMBERI INFORMASI ILMIAH TENTANG PENCIPTAAN ALAM SEMESTA, LANGIT DAN (PLANET) BUMI SERTA ISI BENDA-BENDA LANGITNYA!

TERNYATA DUNIA SAINS MEMBENARKAN HAKIKAT KEBERADAAN BENDA-BENDA LANGIT YANG POKOK TERDIRI DARI BINTANG, PLANET DAN SATELITNYA!

Penciptaan Alam Semesta: Teori Penggulungan Lembaran Kertas

“….. (Malaikat berkata): “Inilah (HARI KIAMAT)-mu yang telah dijanjikan kepadamu”.

(Yaitu) pada hari Kami GULUNG LANGIT sebagai MENGGULUNG LEMBARAN-LEMBARAN KERTAS. Sebagaimana Kami (dulu) telah MEMULAI PENCIPTAAN PERTAMA (ALAM SEMESTA) begitu pula-lah Kami akan mengulanginya (pada HARI KIAMAT). Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami lah yang akan melaksanakannya. [SQS. Al-Anbiya, 21:103-104]

Planet BUMI ciptaan-Nya yang pertama:

قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَندَادًا ۚ ذَٰلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Katakanlah (Hai Muhammad): “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan (planet) BUMI dalam dua masa dan (lalu) kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”. (SQS. Fussilat, 41:9-10)

Penciptaan dan penyempurnaan LANGIT menjadi 7 (tujuh) langit adalah kedua yang semula masih berupa DUKHAN (asap) barulah dihiasi lagi dengan gugusan-gugusan (galaksi-galaksi) bintang berikutnya pula planet-planet dan benda-benda langit lainnya (QS. 41:11-12):

Simak dalil lainnya:

(Baru) kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan dukhan (asap), lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”. (SQS. Fussilat, 41:10)

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan LANGIT dan BUMI dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. (Lalu) Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat (dan tepat dengan silih berganti), dan (diciptakan-Nya pula bintang) matahari, (satelit alam) bulan dan (gugusan bintang-bintang atau galaksi-galaksi yang masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, segala penciptaan dan urusan ketentuan (hukum alamnya) hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. [SQS. Al-A’raf, 7:54]

Peran Pemungkas Rasul Allah, Muhammad SAW selaku Penutup para Nabi (QS. 33:40)

Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Hai Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. [SQS. Al-Anbiya, 21:107]

Menyampaikan mukjizat informasi ilmiah abadi, Al Quran

Dan sesungguhnya (Al Quran) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan (untuk) semesta alam (informasi yang hak), [SQS. Ash-Shu’ara, 26:192]

Ketika para ilmuwan tidak merasa adanya ‘sang’ pencipta alam semesta maka muncullah berbagai dugaan TEORI-TEORI tentang penciptaan alam semesta itu sendiri. Salah satu teori penciptaan alam semesta yang dianggap hebat sehingga banyak diyakini oleh umat manusia akan kebenarannya adalah teori BIG BANG!

Apa yang terjadi sebelum Big Bang? Teori Big Bang tidak mampu menjawabnya tetapi teori ilmiah Al Quran yang menjawabnya, salah satunya keberadaan DUKHAN dan proses penyempurnaan alam semesta pasca penciptaan pertama planet BUMI.

Simak kegagalan teori Big Bang ini:

Berangkat dari teorema singularitas yang dilontarkan oleh peraih Nobel fisika 2020, Roger Penrose, sebagian fisikawan meyakini bahwa tidak ada yang terjadi sebelum Big Bang sebab Big Bang adalah awal mula adanya waktu sehingga tidak ada istilah “sebelum” Big Bang. Namun, empat puluh tahun kemudian, Penrose mengatakan bahwa mungkin ada sesuatu yang terjadi sebelum Big Bang. Apakah itu? Apa yang terjadi sebelum Big Bang? *)

Dugaan adanya peran Alien dan keberadaanya dalam penciptaan Alam Semesta ternyata NOL alias tidak ada, simak kekeliruannya:

Bagi banyak pihak, keberadaan alien memang dianggap ada. Namun, kedatangannya ke Bumi tempat kita tinggal masih belum terjadi. Hal ini dikarenakan kehidupan di luar Bumi tersebut harus memiliki peradaban super canggih untuk mencapai sini.

Namun menurut Avi Loeb, Ketua Departemen Astronomi Harvard, kemungkinan besar itu adalah ‘sampah’ peradaban alien. Dan dia yakin bahwa dirinya sudah menemukan sebagian dari sampah itu.

Dalam bukunya yang akan rilis pada 26 Januari 2021, “Extraterrestrial: The First Sign of Intelligent Life Beyond Earth”, profesor itu memaparkan kasus menarik mengapa sebuah objek yang baru-baru ini mengembara ke tata surya Bumi bukan sekadar batu, tapi sebenarnya adalah bagian dari teknologi alien.

Objek itu bergerak menuju tata surya Bumi dari arah Vega, bintang terdekat yang berjarak 25 tahun cahaya, dan mencegat bidang orbit tata surya Bumi pada 6 September 2017. Demikian sebagaimana dilansir New York Post via Tekno Liputan6.com.

Pada 9 September 2017, lintasannya mendekat ke matahari. Lalu pada akhir September 2017, ia melesat dengan kecepatan sekitar 58.900 mil per jam melewati jarak orbit Venus.

“Dan kemudian pada 7 Oktober, alien tersebut melesat melewati Bumi sebelum bergerak cepat menuju konstelasi Pegasus dan kegelapan di sekitarnya,” tulis Loeb di dalam bukunya.

https://www.merdeka.com/teknologi/ilmuwan-ini-sebut-sampah-peradaban-alien-pernah-lintasi-bumi.html

*) https://warstek.com/sebelum-big-bang/

Tinggalkan Komentar Batalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Image that reads Space Place and links to spaceplace.nasa.gov.

What Is the Big Bang?

What's this big bang all about.

In 1927, an astronomer named Georges Lemaître had a big idea. He said that a very long time ago, the universe started as just a single point . He said the universe stretched and expanded to get as big as it is now, and that it could keep on stretching.

What an Idea!

The universe is a very big place, and it’s been around for a very long time. Thinking about how it all started is hard to imagine.

Some More Information

Just two years later, an astronomer named Edwin Hubble noticed that other galaxies were moving away from us. And that’s not all. The farthest galaxies were moving faster than the ones close to us.

Galaxies separating and saying goodbye to each other.

This meant that the universe was still expanding , just like Lemaître thought. If things were moving apart, it meant that long ago, everything had been close together.

Hubble looks into a big telescope and says wowza.

Everything we can see in our universe today—stars, planets, comets, asteroids—they weren't there at the beginning. Where did they come from?

A Tiny, Hot Beginning

When the universe began, it was just hot, tiny particles mixed with light and energy . It was nothing like what we see now. As everything expanded and took up more space, it cooled down.

The tiny particles grouped together. They formed atoms . Then those atoms grouped together. Over lots of time, atoms came together to form stars and galaxies .

The first stars created bigger atoms and groups of atoms. That led to more stars being born. At the same time, galaxies were crashing and grouping together. As new stars were being born and dying, then things like asteroids, comets, planets, and black holes formed!

A black hole says woohoo!

A Super Long Time

How long did all of this take? Well, we now know that the universe is 13,800,000,000 years old—that’s 13.8 billion . That is a very long time .

What's in a Name?

That’s pretty much how the universe began. Because it got so big and led to such great things, some people call it the " Big Bang ." But maybe a better name would be the " Everywhere Stretch ." What do you think?

Explore some more!

Have you heard the name Hubble before? He has a spacecraft named after him: the Hubble Space Telescope . It orbits Earth and takes amazing pictures of our universe.

The Eagle Nebula.

If you liked this, you may like:

Illustration of a game controller that links to the Space Place Games menu.

Apa Terjemahan dari "bang" di bahasa Indonesia?

"bang" bahasa indonesia terjemahan, bang {kt bnd}.

  • volume_up bunyi keras
  • suara keras

"bang" bahasa Inggris terjemahan

  • volume_up cuss

bang {kata benda}

  • percakapan sehari-hari

Contoh penggunaan

English indonesian contoh kontekstual "bang" di bahasa indonesia.

Kalimat ini berasal dari sumber eksternal dan mungkin tidak akurat. bab.la tidak bertanggung jawab atas isinya.

  • open_in_new Tautan ke sumber
  • warning Request revision

Persamaan kata

Sinonim (bahasa inggris) untuk "bang":.

  • be intimate
  • bank account
  • bank balance
  • bank statement

Terjemahan lebih lanjut di kamus bahasa Inggris-bahasa Indonesia .

Login Sosial

  • Khazanah >
  • Islam Digest

Alquran Isyaratkan Teori Big Bang 14 Abad Lalu Sebelum Sains

Teori big bang dikuatkan teoris sains modern.

Alam semesta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran tak hanya membahas perkara akhlak dan ibadah individual hambanya saja, lebih dari itu, ilmu sains juga termaktub di dalamnya. Salah satu sains yang diabadikan dalam Alquran adalah mengenai alam semesta yang terus mengembang, luas tak berujung.

Dalam buku Mukjizat Alquran karya Pakar Tafsir Terkemuka, Quraish Shihab, Alquran juga mengisyaratkan mengenai asal-usul alam semesta, yakni isyarat bahwa langit dan bumi tadinya merupakan satu gumpalan. Allah SWT berfirman:  “Awalam yara ladzina kafaruu anna-samawati wal-ardha kanata ratqan fafataqnahuma, wa ja’alana minal-ma-i kulla syai’in hayyin, afala yu’minun,”.

  • Bahasa Alquran yang Menakjubkan
  • Inspirasi Alquran: Revolusi Prancis Sampai Deklarasi HAM
  • Pengaruh Dosa dalam Kehidupan dan Apa Pandangan Alquran?

Yang artinya: “Tidakkah orang-orang kafir memerhatikan bahwa langit dan bumi tadinya merupakan satu yang padu (gumpalan). Kemudian Kami memisahkannya dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tidak juga beriman?”

Alquran memang tidak menjelaskan bagaimana terjadinya pemisahan tersebut, tetapi apa yang dikemukakan tentang keterpaduan alam raya dalam pemisahannya itu dibenarkan oleh observasi para ilmuwan.

Secara padanan bahasa, kata ‘Kami’ merupakan perwakilan dari kehendak Allah dan campur tangan unsur ciptaan-Nya atas perintahNya. Namun ketika redaksi Alquran menggunakan kata ‘Aku’, maka Allah menggunakan ‘tanganNya’ sendiri dalam menciptakan sesuatu.

Dalam ayat di atas, Allah menggunakan padanan ‘Kami’, yang artinya terdapat beragam unsur yang mengiringi penciptaan tersebut. Misalnya dalam observasi Edwin Hubble pada 1929 menunjukkan adanya pemuaian alam semesta.

Hal ini merujuk pada kebenaran bahwa alam semesta itu berekspansi sebagaimana yang tertuang pada Alquran surat adz-Dzariyat ayat 47 berbunyi: “Wa sama-a banaynaha biaydin wa inna lamursalun.” Yang artinya: “Dan langit Kami bangun dengan kekuasaan (Kami), dan sesungguhnya kami benar-benar meluaskan/mengembangkannya,”.

Karena sifat langit atau alam semesta yang ekspansif, fisikawan asal Rusia George Gamow menilai terdapat sekitar 100 miliar galaksi yang masing-masing memiliki rata-rata 100 miliar bintang. Tetapi jika ditarik ke belakang, semua benda-benda langit yang tak terhitung banyaknya itu merupakan satu gumpalan yang terdiri dari neutron. Belakangan, gumpalan itu meledak dengan ledakan besar dan dikenal sebagai teori big bang .

Keabsahan teori ini bahkan diterima hampir seluruh ilmuwan sains modern hingga hari ini. Bahkan ilmuwan sains asal Inggris Stepehen Hawking telah cukup lama menghabiskan masa hidupnya untuk meneliti tentang big bang dan lubang hitam (black hole).

photo

Professor Stephen Hawking menyampaikan makalah 'Why We Should Go Into Space' di The George Washington University, Washington.DC, (21/4/2008).

Dari ledakan inilah kemudian dikenal istilah teori the expanding universe. Menurut teori ini, alam semesta bersifat seperti balon atau gelembung karet yang sedang ditiup ke segala arah. Adapun langit yang kita lihat saat ini sebenarnya semakin tinggi dan semakin mengembang ke segala arah dengan kecepatan yang luar biasa.

Teori ini jauh-jauh hari telah diisyaratkan dalam Alquran surah al-Ghasyiyah ayat 17-18: “Afala yanzuruna ilal-ibili kaifa khuliqat. Wa ila-sama-i kayfa rufia’at .”  Yang artinya: “Tidakkah mereka memerhatikan bagaimana unta diciptakan dan langit ditinggikan?”.

Dalam buku A Brief History of Time karya Stephen Hawking disebutkan, pada 1920-an ketika para ahli astronomi mulai mengamati spektrum bintang-bintang di galaksi lain ditemukan suatu hal yang aneh. Yakni set warna yang hilang dari bintang-bintang di galaksi kita (Bima Sakti /Milky Way Galaxy ) dan kesemuanya bergeser ke arah ujung merah dalam spektrum.

Setelah dilakukan sejumlah penelitian, para ilmuwan beranggapan bahwa pergeseran cahaya bintang itu akibat adanya pergerakan galaksi-galaksi yang ada. Namun belakangan secara mengejutkan diketahui, seluruh galaksi justru bergerak menjauhi galaksi kita. Artinya secara singkat, alam semesta memang mengembang.

Hawking menyebut bahwa makin jauh suatu galaksi dari jarak galaksi kita, maka pergerakannya menjauh begitu cepat. Yang artinya, alam semesta tak bisa statis dan sedang mengembang yang mengakibatkan jarak antar-berbagai galaksi selalu berubah.

Dari sekian banyak penelitian sains dari era kontemporer hingga modern, tak ada sedikitpun yang melenceng dari apa yang diisyaratkan Alquran. Padahal Alquran diturunkan sejak masa-masa sebelumnya atau berabad-abad lalu atau tepatnya pada 27 Oktober 632 Masehi. Sehingga hal ini membuktikan bahwa Alquran bukanlah karangan manusia melainkan sabda Yang Mahakuasa, Allah SWT.

big bang apa artinya

  • teori big bang
  • big bang Alquran
  • alquran big bang

Bagaimana Semesta Tercipta? Begini Alquran Jelaskan Peristiwa Tersebut

(QS. Qaf ayat 27)

 PT Pertamina Power Indonesia sebagai Subholding Power and New Renewable Energy Pertamina (Pertamina NRE) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2021 (ilustrasi).

Menguatkan Iman Generasi Muda

Laznas BMH Bersama Komunitas UIN Peduli mengadakan aksi galang dana untuk korban gempa Turkiye dan Suriah, di Banjarbaru, Senin (13/2/2023).

BMH-Mahasiswa UIN Peduli Gelar Aksi Galang Dana untuk Korban Gempa Turkiye dan Suriah

Malaysia Awasi Penggunaan Dana Zakat. Foto: Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai

Malaysia Awasi Penggunaan Dana Zakat

Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi saat berbincang dengan kader PCINU Tunisia. Dia mengatakan Pribumisasi Islam menurut Gus Dur merupakan upaya mewujudkan Islam toleran

Dubes Zuhairi Misrawi Berbincang Pribumisasi Islam Ala Gus Dur Depan Kader NU Tunisia

Amanah Takaful melalui bendera Amanah Humanity Respons (AHR)-Amanah Global meluncurkan program Emergency Respons untuk membantu korban terdampak gempa di Turki.

Amanah Takaful Salurkan Bantuan untuk Gempa Turki

IMAGES

  1. Sejarah dan Pembuktian Teori Big Bang (Teori Terbentuknya Alam Semesta

    big bang apa artinya

  2. Sejarah Teori Big Bang, Asal-Usul Penemuan dan Bukti Kebenarannya!

    big bang apa artinya

  3. Apa Yang Terjadi Sebelum Big Bang?

    big bang apa artinya

  4. Sejarah dan Perkembangan Teori Big Bang

    big bang apa artinya

  5. Apa itu Teori Big Bang?

    big bang apa artinya

  6. APA YANG TEORI "BIG BANG" KATAKAN?

    big bang apa artinya

COMMENTS

  1. Teori Big Bang: Pengertian, Penemu, dan Proses Terbentuknya

    Itulah penjelasan tentang teori Big Bang, teori yang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari partikel tunggal yang meledak dan menyebar sehingga membentuk alam semesta seperti sekarang ini. Teori Big Bang dikemukakan oleh George Lemaitre, seorang pastor Katolik Roma sekaligus fisikawan yang berusaha mengembangkan penemuan Alexander Friedman.

  2. Ledakan Dahsyat

    Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar ( Inggris: The Big Bang ) merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan Teori Ledakan Dahsyat atau Model Ledakan Dahsyat ). Berdasarkan permodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya ...

  3. Penjelasan tentang Teori Big Bang

    Teori Big Bang mengatakan bahwa alam semesta ini dimulai dari satu titik tunggal yang sangat panas dan padat kemudian mengembang hingga membentang jauh. Alam semesta setelah meledak itu mengembang dengan kecepatan yang tak terbayangkan, tapi kemudian kecepatannya mengecil menjadi lebih terukur. Pengembangan itu telah berlangsung selama 13,8 ...

  4. Mengenal Big Bang, Teori Awal Terciptanya Alam Semesta

    Setelah berakhirnya Perang Dunia II (PD2), Hukum Hubble pun menghasilkan dua model mengenai awal alam semesta, yaitu: Model Lemaître: ilmuwan Rusia-Amerika George Gamow.Disebut "nukleosintesis dentuman besar" (Big Bang Nucleosynthesis, BBN), model Lemaître dikatakan sebagai cikal bakal radiasi latar belakang gelombang mikro kosmis (Cosmic Microwave Background radiation, CMB).

  5. Mengenal Teori Big Bang, Penyebab Terbentuknya Alam Semesta

    Diperbarui 23 Sep 2021, 11:24 WIB. Liputan6.com, Jakarta - Sudah sejak lama Teori Big Bang atau Dentuman Besar disebut sebagai penyebab terbesar terbentuknya alam semesta pada hampir14 miliar tahun lalu. Berdasarkan permodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga ...

  6. Fakta-fakta Menarik tentang Teori Big Bang

    Fakta menarik teori Big Bang. Georges Lemaitre, ahli astronomi, fisikawan Belgia dan juga seorang pendeta Katolik merupakan orang pertama yang mencetuskan teori ini pada 1927. Namun selain itu, masih ada fakta menarik lainnya mengenai teori Big Bang, seperti apa berikut beberapa di antaranya seperti dikutip dari Live Science, Rabu (12/7/2023).

  7. Pengertian dan Penemu Teori Big Bang

    Pengertian Teori Big Bang. Teori Big Bang atau ledakan dahsyat adalah sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta. Sebelumnya, jagat raya adalah sebuah energi panas yang sangat padat. Hingga suatu hari, energi panas yang padat tersebut mengembang dan ...

  8. Pengertian Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory)

    Unknown | Kamis, 06 Agustus 2015. Pengertian Teori Ledakan Besar (The Big Bang Theory) - Teori Ledakan Besar atau teori big bang adalah teori yang didasarkan pada asumsi bahwa alam semesta berasal dari keadaan panas dan padat yang mengalami ledakan dasyat dan mengembang. Semua galaksi di alam semesta akan memuai dan menjauhi pusat ledakan.

  9. Apa Itu Teori Big Bang?

    Teori big bang adalah model ilmiah yang paling diterima secara luas saat ini dalam menjelaskan awal mula terbentuknya alam semesta. Menurut teori ini, alam semesta kita mengembang dari satu titik yang disebut singularitas yang menampung semua materi dan energi alam semesta. Dalam teori big bang alam semesta diperkirakan terbentuk (lahir ...

  10. Proses Pembentukan Bumi Menurut Teori Big Bang hingga Nebula

    Lantas, apa saja teori tersebut dan pengertiannya? 1. Teori Big Bang (Ledakan Besar) Pada 1956, Fred Hoyle menerangkan bahwa seluruh benda yang kini ada di tata surya terbentuk dari peristiwa tabrakan dua bintang kembar yang akhirnya meledak. Teori ini juga sering disebut "teori bintang kembar".

  11. Apa Itu Teori Big Bang?

    Apa Itu Teori Big Bang? Teori Big Bang merupakan model kosmologis yang berlaku yang menarangkan keberadaan alam semesta yang bisa diamati dari periode sangat dini yang dikenal lewat evolusi skala besar selanjutnya. Model ini menarangkan gimana alam semesta tumbuh dari kondisi dini kepadatan serta temperatur besar, serta menawarkan uraian komprehensif buat bermacam fenomena yang diamati ...

  12. Teori Big Bang: Asal Usul Alam Semesta dan Eksplorasi Kosmik

    Asal Usul Alam Semesta. Teori Big Bang menyatakan bahwa alam semesta berasal dari ledakan yang sangat besar dan cepat yang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Sebelum Big Bang, alam semesta ini dalam keadaan yang sangat padat dan panas. Namun, dengan ledakan tersebut, alam semesta mulai berkembang dan mendingin.

  13. S01 E03 Big Bang: apa artinya & bagaimana kita bisa ...

    Telekomentator, Telekomentator Science, Episode 125, Bung Ridwan, Zulkaida Akbar, Fisika, Fisikawan, Big Bang, Dentuman Besar, Teori Fisika, Albert Einstein,...

  14. Big Bang

    The Big Bang is a physical theory that describes how the universe expanded from an initial state of high density and temperature. The Big Bang theory was inspired by the discovery of the expanding Universe by Edwin Hubble. It was first proposed in 1927 by Roman Catholic priest and physicist Georges Lemaître.Lemaître reasoned that if we go back in time, there must be fewer and fewer matter ...

  15. Google Translate

    Google's service, offered free of charge, instantly translates words, phrases, and web pages between English and over 100 other languages.

  16. Sejarah dan Pembuktian Teori Big Bang

    Jika berdasarkan dari asal kata, "Big Bang" secara harfiah memiliki arti Ledakan Dasyat atau ledakan yang amat besar. Di dalam teori ini menjelaskan bahwa alam semesta terbentuk dari ledakan yang sangat besar yang terjadi sekitar 13,7 milyar tahun lalu. Pada saat terjadi ledakan, material yang dilontarkan sangat besar jumlahnya dan menyebar ...

  17. Sejarah dan Perkembangan Teori Big Bang

    Partikel-partikel kecil yang disebut partikel subatomik.Menurut para ilmuwan, ketika Big Bang terjadi, terlalu panas untuk membentuk atom-atom. Karena setiap detik berlalu, suhu turun sangat cepat. Dalam waktu 3menit dari Big Bang, partikel yang lebih berat dikombinasikan untuk membentuk apa yang disebut proton dan neutron.

  18. Tafsir Q.S Al-Anbiya Ayat 30 dan Teori Penciptaan Semesta Big Bang

    Penjelasan Teori Big Bang dalam Al-Qur'an. Dalam tafsir Al Azhar Hamka menjelaskan mengenai Qs. Al-Anbiya' [21]: 30 yaitu pada awalnya alam semesta ini merupakan satu kesatuan yang berpadu satu, kemudian Allah memisahkan antara langit dan bumi, setelah peristiwa penyempurnaan tersebut maka langit itu berupa asap atau gas. Setelah periode ...

  19. Ada Apa Sebelum Big Bang? Ini Jawaban Peraih Nobel Fisika

    Jawaban atas pertanyaan ini masih menjadi topik spekulasi. Berangkat dari teorema singularitas yang dilontarkan oleh peraih Nobel fisika 2020, Roger Penrose, sebagian fisikawan meyakini bahwa tidak ada yang terjadi sebelum Big Bang sebab Big Bang adalah awal mula adanya waktu sehingga tidak ada istilah "sebelum" Big Bang.

  20. What Is the Big Bang?

    In 1927, an astronomer named Georges Lemaître had a big idea. He said that a very long time ago, the universe started as just a single point. He said the universe stretched and expanded to get as big as it is now, and that it could keep on stretching. What an Idea! The universe is a very big place, and it's been around for a very long time.

  21. BANG

    bang noun (noise) bunyi keras, letusan, suara keras verb 1. (to hit) memukulkan he banged his fist on the table dia memukulkan tinjunya di atas meja 2. (to knock) mengetukkan Fahmi banged the plate on the table Fahmi mengetukkan piring ke meja 3. terbentur I banged into the table saya terbentur pada meja itu I banged my head on the cupboard kepala saya terbentur pada lemari itu 4.

  22. Alquran Isyaratkan Teori Big Bang 14 Abad Lalu Sebelum Sains

    Teori big bang dikuatkan teoris sains modern. ... Yang artinya: "Tidakkah orang-orang kafir memerhatikan bahwa langit dan bumi tadinya merupakan satu yang padu (gumpalan). Kemudian Kami memisahkannya dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup. ... tak ada sedikitpun yang melenceng dari apa yang diisyaratkan Alquran. Padahal Alquran ...